Model Problem Based Learning (Berbasis Masalah) : Persiapan Menuju Masa Depan Berkelanjutan dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) di Sekolah Dasar

Oleh : Gusti Ayu Kadek Dinda Agnes Novelin, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha

Pembelajaran yang terintegrasi yang menghubungkan antara berbagai disiplin ilmu atau konsep dalam satu pembelajaran. Hal ini Membantu siswa dalam menatap bagaimana pengetahuan dari berbagai mata Pelajaran yang saling terkait dan sesuai dengan situasi nyata. Dalam konteks internasional yang semakin sadar akan isu-isu lingkungan, mata pelajaran meningkatkan pemahaman siswa dalam pengetahuan dan keterampilan yang penting untuk menghadapi tantangan dimasa mendatang nantinya. Dengan begitu, Mata Pelajaran IPAS ini bukan hanya memperuntungkan kurikulum Pendidikan tetapi juga membentuk generasi yang peduli lingkungan dan mampu beradaptasidengan perbuhan dunia yang terus berlangsung.

Pembelajaran berbasis masalah ini menempatkan siswa untuk menghadapi masalah yang berhubungan atau berkaitan dalam kehidupan sehari hari atau di dunia nyata. Menggunakan ketrampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, mereka akan mulai belajar dan bekerja dalam memecahkan masalah yang diberikan tersebut. Tentu ini merupakan model pembelajaran yang relevan dalam membangun masa depan yang berkelanjutan untuk generasi mendatang. Dengan ini mereka akan mampu berprikir kritis dalam menghadapi setiap masalah. Model ini menekankan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) pada mata Pelajaran merupakan pendekatan yang signifikan dan menarik untuk membimbing siswa tentang lingkungan hidup. PBL memungkinkan siswa untuk belajar secara aktif melalui penyelidiki dan invensi. Dalam hal ini, IPAS memberikan ke siswa tantangan untuk memecahkan masalah lingkungan yang penting dengan kehidupan sehari hari mereka, seperti bagaimana menjaga kebersihan didalam kelas, mengurangi sampah plastik di sekolah, dan lainnya. Dengan cara ini mereka tidak hanya akan memahami konsep secara teori tetapi juga dari pengetahuan tersebut  siswa dapat mempraktekan secara langsung di lingkungan siswa itu sendiri.

PBL mendorong siswa memiliki pemikiran kritis dan kolaboratif di antara sesama siswa. Mereka bekerja sama dalam kelompok untuk menemukan solusi dari masalah lingkungan yang diberikan. Ini dapat menumbuhkan keterampilan sosial dan keterampilan bekerja sama, yang juga merupakan hal yang penting dalam menghadapi tantangan lingkungan global secara bersama sama di masa depan. Model ini memudahkan pembelajaran lintas mata Pelajaran. Dalam  IPAS, misalnya, siswa dapat diberikan sebuah masalah mengapa es mencair di suhu ruangan, yang kemudian dapat menstimulasi mereka untuk menyelidiki konsep perubahan wujud zat dan memahami faktor faktor yang mempengaruhi zat tersebut. Proses in akan mengajarkan bagaimana menerapkan pengetahuan ilimiah dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya memicu rasa ingin tahu mereka. Selain itu PBL meningkatkan keterampilan komunikasi siswa, karena mereka perlu berdiskusi, berdepat, dan menyampaikan ide ide mereka dalam kelompok. Ini akan mempersiapkan mereka untuk bekerja dalam tim, kemudian meningkatkan kemampuan mereka dalam berkomunikasi ilmiah.

Implementasi dari PBL dalam IPAS SD ini juga dapat menimbulkan beberapa tantangan seperti persiapan Guru, guru perlu mempersiapkan diri dengan baik dengan menyesuaikan rancangan rancangan masalah atau proyek yang relevan dengan siswa. Implementasi PBL juga memerlukan waktu yang intensif dari segi persiapan dan pelaksanan. Guru perlu mengalokasikan waktu untuk merancang proyek, membimbing siswa, mengevaluasi hasilnya. Kemmudian memerlukan siswa yang memiliki Tingkat keterampilan dan kesiapan yang cukup dalam menghadapi proyek-proyek yang kompleks. Meskipun demikian Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) dapat memberikan manfaat yang besar dalam pengembangan keterampilan siswa, relevansi pembelajaran didunia nyata, dan motivasi instrinsik siswa dalam belajar. Dengan perencanaan yang baik dan dukungan yang memadai, tantangan ini dapat diatasi untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal.

Pembelajaran Berbasis Masalah bukan hanya mengajarkan siswa tentang konsep iilmiah, tetapi juga melatih mereka untuk menjadi pembelajar mandiri yang memiliki keterampilan kritis dan kreatif yang diperlukan untuk mengeksplorasi dan memcahkan masalah di kehidupan sehari hari dan dunia nyata. Oleh karena nya saya percaya bahwa PBL merupakan pendekatan pembelajaran yang sangat efektif untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam dan berkelanjutan dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Sosial (IPAS) di Tingkat Sekolah Dasar.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *