OPINI MENGENAI PEMAHAMAN KARAKTERITIK SISWA OLEH GURU DALAM PEMBELAJARAN IPS SD

Oleh : Wayan Agus Adi Wirawan, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha

Saat ini, pendidikan menghadapi tantangan baru dengan adanya generasi siswa milenial yang tumbuh di era digital dan teknologi. Terutama dalam pembelajaran IPS di tingkat Sekolah Dasar, guru perlu mempersiapkan diri dengan baik untuk memahami siswa milenial agar dapat memberikan pengajaran yang efektif dan relevan. Mengapa persiapan guru dalam memahami siswa milenial penting dalam pembelajaran IPS di SD? Inilah opini saya:

Pertama, pemahaman tentang karakteristik siswa milenial. Guru yang memahami karakteristik siswa milenial dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih menarik dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Siswa milenial cenderung terbiasa dengan teknologi, mereka terbuka terhadap keanekaragaman budaya, dan memiliki kemampuan kolaborasi yang baik. Dengan memahami karakteristik ini, guru dapat mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran IPS, menggunakan studi kasus yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa, dan memfasilitasi kegiatan kolaboratif untuk membangun pemahaman yang lebih baik.

Kedua, mengatasi distraksi digital. Siswa milenial sering teralihkan oleh perangkat digital dan media sosial. Guru perlu memahami tantangan ini dan mengembangkan strategi pembelajaran yang mengurangi gangguan digital. Misalnya, guru dapat menggunakan alat pembelajaran digital yang terkait langsung dengan materi IPS, memfasilitasi diskusi kelompok yang melibatkan interaksi langsung antar siswa, atau menetapkan waktu khusus untuk menggunakan teknologi sebagai alat pembelajaran yang terarah.

Ketiga, meningkatkan keterampilan penulisan dan literasi digital. Siswa milenial mungkin kurang terampil dalam menulis secara formal dan menggunakan bahasa akademik yang tepat. Guru perlu membantu mereka mengembangkan keterampilan penulisan konvensional serta literasi digital yang melibatkan evaluasi sumber daya online, analisis informasi, dan kemampuan untuk menyusun argumen yang berbasis bukti.

Keempat, menciptakan pengalaman pembelajaran yang berorientasi pada kehidupan nyata. Guru perlu memahami konteks sosial dan isu-isu yang relevan dengan siswa milenial dalam IPS. Dengan menghubungkan materi pembelajaran dengan pengalaman mereka sehari-hari, guru dapat membantu siswa memahami pentingnya IPS dalam kehidupan mereka dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang isu-isu sosial dan lingkungan.

Kelima, Guru perlu membangun hubungan yang baik dengan siswa milenial dan menghargai perspektif mereka dalam pembelajaran IPS. Menggunakan pendekatan yang inklusif dan mendengarkan pandangan siswa dapat membantu menciptakan lingkungan yang aman dan positif di kelas. Guru juga dapat menggunakan contoh kehidupan nyata dan studi kasus yang relevan dengan pengalaman siswa untuk membuat pembelajaran IPS lebih bermakna.

Dalam kesimpulannya, persiapan guru yang memahami siswa milenial dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar sangat penting. Guru perlu memahami karakteristik siswa milenial, mengatasi distraksi digital, meningkatkan keterampilan penulisan dan literasi digital, serta menciptakan pengalaman pembelajaran yang relevan dengan kehidupan nyata. Diharapkan guru bisa lebih kreatif dan inovatif juga dalam proses pembelajaran yang dilakukan, terutama pada pembelajaran IPS, agar bisa menyesuaikan dengan kehidupan yang berdampingan dengan teknologi yang ada di sekitar mereka, dan diharapkan juga agar siswanya dapat beradaptasi dengan lingkungan baru dan selalu mengutamakan moral serta etika di kehidupan bersosialisasinya walaupun hidup berdampingan dengan era teknologi yang ada. Dengan demikian, guru dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang menarik, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan siswa milenial.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *