Optimalisasi Waktu Dan Prokduktivitas Dengan Pendekatan Behavioral Menggunakan  Teknik Self- Management Dan Task Structuring Untuk Mengatasi Prokrastinasi Di Kalangan Generasi Milenial

Oleh: Ni Ketut Dwi Arisanti (2211011021) Mata Kuliah Konseling Terintegrasi Prodi Bimbingan Dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha

Generasi Milenial yang tumbuh di era teknologi yang berkembang cepat sering kali di hadapkan pada tantangan dalam mengelola waktu dan cukup susah untuk meningkatkan ke produktivitasan mereka. Salah satu masalahnya utama yang sering di hadapi adalah terkait dengan kecenderungan dalam menunda- nunda pekerjaan atau yang bisa di sebut dengan Prokrastinasi. Prokrastinasi  atau bisa di katakana sebagai kecendrungan  untuk menunda- nunda pekerjaan yang seharusnya di kerjakan, hal ini bukanlah termasuk ke dallam hal yang baru tetapi tetap menjadi lebih mereahkan di era digital ini. Salah satu factor yang makin memperburuk perilaku ini  adalah adanya distraksi sosial.distraksi social sendiri  merujuk pada hal yang berbau media social, aplika bermain dan konten hiburan online yang menjadi sebuah penghalang bagi generasi milenial karena bisa membuat mereka menghasilkan perhatian dari pekerjaan  yang seharusnya mereka kerjakan.

Pendekatan Behavioral Merupakan suatu bentuk kerangka kerja yang efektif  dalam mengubah perilaku ini, di mana akan melibatkan pengenalan, modifikasi kebiasaan yang tidak produktif. Behavior merupakan suatu bentuk modifikasi perilaku untuk mrnrkan tingkah laku yang tidak baik  dan mengubahnya menjadi lebih baik. Hal pertama yang biasanya akan di lakukan adalah dengan cara mengidentifikasi pemicu utama dari perilaku prokrastinasi seperti kurang jelasnya  dalam tugas maupun bisa saja ada ketakutan- ketakutan akan kegaglan Ketika mengerjaan sesuatu.Tujuan dari menggunakannya pendekatan ini adalah untuk memantu generasi milenial menghadapi permasalahan ini secara lebih efektif dengan menggunakan 2 teknik dari pendekatan behavior yaitu Teknik self -management dan Task Strukturing.

Task Strukturing sendiri merupakan  teknik atau strategi untuk mengatasi kecenderungan untuk menunda-nunda pekerjaan. Ini melibatkan pembagian tugas besar menjadi tugas-tugas yang lebih kecil dan lebih terkelola. Dengan cara ini, pekerjaan yang terasa menakutkan atau berat dapat dibagi menjadi langkah-langkah yang lebih mudah dilakukan, sehingga membuatnya lebih mudah untuk memulai dan tetap bergerak maju. Strategi ini membantu mengurangi rasa kewalahan dan meningkatkan motivasi untuk memulai serta menyelesaikan pekerjaan. Dengan cara ini tugas yang tadinya terasa berat dan banyak akan menjadi sebuah langkah- Langkah yang lebih mudah  untuk di kerjakan.Contohnya seperti Ketika seseorang mendapatkan pekerjaan untuk membuat bahan presentasi di kantornya maka orang tersebut bisa mengerjakan mulai dari hal yang termudah atau hal yang bisa di kerjakan dari misalnya deengan  mencari bahan presentasi lalu di lanjutkan dengan Menyusun kata di ppt dan  terakhir dengan Latihan presentasi ini di lakukan sampai tugas selesai.Hal ini memang terlihat biasa saja namun bisa membuat seseorang tidak malas untuk mengerjakan tugasnya dengan Teknik ini seseorang akan mengerjakan tugasnya sedikit demi sedikit sesuai dengan kemauannya .Teknik ini bisa juga di imbangi dengan Teknik Self- Management.

Self Management Merupakan Self-Management merupakan sebuah Teknik atau perlakuan kepada individu untuk mengarahkan dan mengontrol perilaku yang ingin di ubah dengan tujuan utama untuk menguba perilakunya sendiri. Strategi ini melibatkan individu dalam proses pengaturan dan evaluasi diri yang dapat meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab terhadap perilaku mereka. Teknik ini melibatkan beberapa langkah kunci:

1.     Penetapan Tujuan yang Jelas: Menetapkan tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART) yaitu ( specific,measurabl ,Achievabel,relevant dan time bound).Hal ini akan  membantu individu untuk fokus dan memiliki arah yang jelas. Ketika tujuan sudah ditetapkan dengan baik, motivasi untuk mencapainya akan meningkat, mengurangi kecenderungan untuk menunda-nunda

2.     Perencanaan dan Prioritas: Membuat rencana harian, mingguan, dan bulanan membantu dalam mengorganisir tugas-tugas yang perlu diselesaikan. Dengan memprioritaskan tugas berdasarkan urgensi dan kepentingannya, milenial dapat memastikan bahwa mereka mengerjakan hal-hal yang paling penting terlebih dahulu

3.     Mengelola Waktu dengan Efektif: Teknik seperti Pomodoro (bekerja selama 25 menit dan istirahat selama 5 menit) dapat membantu dalam menjaga fokus dan meningkatkan produktivitas. Selain itu, menghindari multitasking dan fokus pada satu tugas pada satu waktu dapat meningkatkan efisiensi kerja.

4.     Mengidentifikasi dan Mengatasi Hambatan Emosional: Sering kali Keadaan prokrastinasi disebabkan rasa malas  atau cemas  dalam mengerjakan pekejaan yang berlebih . Dengan mengenali dan mengatasi hambatan ini, misalnya melalui teknik Self Managemrnt  individu dapat lebih mudah untuk mengatasi kebiasaan menunda-nunda pekerjaan.

Meskipun pendekatan behavioral dan teknik self-management menawarkan banyak manfaat, mengatasi prokrastinasi tetap merupakan tantangan yang tidak mudah. Banyak milenial mungkin menghadapi kesulitan dalam menjaga konsistensi dalam menerapkan teknik-teknik ini, terutama di tengah-tengah godaan digital dan tekanan hidup yang konstan.Namun demikian, ada juga kesempatan besar bagi generasi milenial untuk tumbuh dan berkembang dari pengalaman ini. Dengan memperkuat keterampilan manajemen diri mereka, mereka dapat tidak hanya mengatasi prokrastinasi tetapi juga membangun dasar untuk keberhasilan jangka panjang dalam karir dan kehidupan pribadi mereka penggunaan  teknik self-management dan Task Structuring  adalah strategi yang efektif dalam mengatasi prokrastinasi di kalangan generasi milenial di era digital ini. Dengan mengenali pola perilaku yang tidak produktif, mengimplementasikan teknik-teknik untuk mengubahnya, dan memanfaatkan teknologi sebagai alat pendukung, milenial dapat meningkatkan produktivitas mereka, mengelola waktu dengan lebih efisien, dan mencapai keseimbangan yang lebih baik antara berbagai aspek kehidupan mereka

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *