Oleh : Nyoman Werma Wedana, Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha
Pancasila Merupakan dasar negara Indonesia dan mencerminkan nilai-nilai, prinsip-prinsip penting yang menjadi landasan bagi bangsa Indonesia. Kata “Pancasila” berasal dari bahasa Sanskerta dan terdiri dari dua kata, yaitu “panca” yang berarti lima dan “sila” yang berarti prinsip atau dasar. Pancasila dinyatakan dalam Piagam Jakarta pada 22 Juni 1945 dan kemudian dijadikan dasar negara. Bendera dan Lambang Negara Pancasila secara visual juga menjadi bagian yang penting dalam simbol-simbol nasional Indonesia. Pancasila menjadi acuan dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, politik, hukum, sosial, ekonomi, dan budaya. Pengamalan nilai-nilai Pancasila menjadi tanggung jawab semua warga negara Indonesia. Pancasila memiliki lima prinsip yang yang menjadi asas tunggal negara dan pandangan hidup bangsa. Ada lima prinsip utama yang menjadi dasar Pancasila:
- Ketuhanan Yang Maha Esa
- Kemanusiaan yang adil dan beradab
- Persatuan Indonesia
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila bukan hanya sekadar simbol atau dokumen formal, tetapi juga harus tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Pengamalan nilai-nilai Pancasila menjadi tanggung jawab semua warga negara Indonesia.
Pancasila, sebagai dasar dan pandangan hidup bangsa Indonesia, tidak hanya bersifat retorika nasional, melainkan juga memainkan peran integral dalam membentuk etika dan karakter dalam berbagai lapisan masyarakat. Dunia pendidikan memiliki kaitannya erat dengan Pancasila, yang merupakan dasar negara dan ideologi resmi Indonesia. Pancasila menjadi landasan bagi bangsa Indonesia dan mencerminkan nilai-nilai, prinsip-prinsip penting yang menjadi dasar negara. Dalam profesi pendidikan matematika, Pancasila menjadi landasan moral yang mengakar dalam tindakan dan perilaku guru matematika. Nilai-nilai luhur seperti gotong royong, keadilan, demokrasi, ketuhanan yang maha esa, dan kemanusiaan yang adil dan beradab menjadi pilar-pilar etika yang tidak hanya mengarahkan guru matematika dalam melaksanakan tugasnya, tetapi juga membentuk landasan moral bagi perkembangan siswa. Kejujuran, sebagai nilai utama dalam sila pertama Pancasila, memiliki implikasi signifikan dalam konteks pembelajaran matematika. Guru matematika, sebagai agen moral di kelas, memiliki tanggung jawab untuk menanamkan nilai kejujuran pada siswa. Dalam kerangka ini, proses penilaian dan evaluasi siswa bukan hanya sekadar mencatat hasil akhir, tetapi juga mencerminkan prestasi sebenarnya, memberikan insentif bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan dan potensi mereka secara optimal.
Selanjutnya, nilai keadilan, yang terdapat dalam sila kedua Pancasila, membimbing pendekatan dalam pengajaran matematika. Guru matematika harus memastikan bahwa setiap siswa memiliki hak yang sama untuk mengakses pengetahuan dan peluang untuk berkembang. Dengan menciptakan lingkungan inklusif, guru matematika dapat merancang strategi pengajaran yang mendukung berbagai gaya belajar dan tingkat kemampuan, menciptakan kesetaraan dalam pembelajaran.
Demokrasi, sebagai nilai dalam sila ketiga Pancasila, menjadi kunci untuk menciptakan kelas yang partisipatif dan mendukung pembelajaran kolaboratif. Guru matematika tidak hanya bertindak sebagai pemimpin kelas, tetapi juga sebagai fasilitator pembelajaran yang mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif, berpikir kritis, dan berbagi ide. Dalam konteks ini, siswa tidak hanya sebagai penerima pasif informasi, tetapi juga sebagai individu yang memiliki peran dalam membentuk proses pembelajaran. Pancasila, dengan menanamkan nilai ketuhanan yang maha esa, memberikan dimensi spiritual dalam pembelajaran matematika. Guru matematika tidak hanya mengajarkan konsep-konsep matematika secara teknis, tetapi juga memberikan makna dan relevansi terhadap nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pendekatan ini, pembelajaran matematika tidak hanya menjadi perolehan pengetahuan, melainkan juga pembentukan karakter yang mencakup dimensi spiritual dan moral.
Kemanusiaan yang adil dan beradab, sebagai sila kelima Pancasila, mengajarkan pentingnya empati dan kepedulian terhadap sesama. Guru matematika dapat mengintegrasikan nilai ini dalam pengajaran dengan menciptakan suasana kelas yang mendukung perkembangan sosial dan emosional siswa. Melalui pendekatan yang humanis, guru matematika dapat memberikan kontribusi positif pada perkembangan siswa sebagai individu yang beradab, peduli, dan mampu berkontribusi pada kepentingan bersama.
Dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam profesi pendidikan matematika, guru matematika tidak hanya menjadi penyampai ilmu, tetapi juga agen perubahan yang membentuk karakter generasi muda. Penerapan etika Pancasila menciptakan lingkungan belajar yang bermartabat, berkeadilan, dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan masa depan dengan penuh tanggung jawab moral. Sebagai demikian, Pancasila bukanlah sekadar konsep, melainkan landasan moral yang mengukir perjalanan pendidikan matematika menuju pembentukan karakter yang kokoh dan beretika. Demokrasi mengarah pada pembelajaran yang partisipatif dan kolaboratif, memungkinkan siswa untuk berperan aktif dalam proses belajar. Ketuhanan yang maha esa memberikan dimensi spiritual dalam pengajaran matematika, memberikan makna dan relevansi terhadap kehidupan siswa. Kemanusiaan yang adil dan beradab merangsang perkembangan sosial dan emosional siswa, menciptakan lingkungan yang peduli dan berempati. Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan matematika bukan hanya memberikan arah etika, melainkan juga membentuk generasi muda yang memiliki karakter moral dan memiliki keterampilan matematika. Guru matematika, sebagai agen moral, bukan hanya menyampaikan pengetahuan, tetapi juga membentuk individu yang berintegritas, berkeadilan, dan memiliki rasa tanggung jawab sosial. Dengan demikian, Pancasila bukanlah sekadar doktrin ideologis, tetapi landasan moral yang memberikan daya dorong untuk menciptakan lingkungan pendidikan matematika yang bermartabat, inklusif, dan beretika. Melalui pengintegrasian Pancasila dalam profesi pendidikan matematika, kita mendorong pembentukan karakter yang kokoh dan mewariskan nilai-nilai luhur bagi masa depan bangsa.
REFERENSI
Amalia (2015). Pertanyaan filsafat ilmu pendidikan (UTS). Blogspot.com. Available at: http://popiamalia21.blogspot.com/2015/10/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html?m=1 Accessed 17 Dec. 2023.
An-nur.ac.id. (2023). Pancasila dan Pendidikan Matematika: Integrasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Pembelajaran Matematika – Universitas Islam An Nur Lampung. Available at: https://an-nur.ac.id/blog/pancasila-dan-pendidikan-matematika-integrasi-nilai-nilai-pancasila-dalam-pembelajaran-matematika.html Accessed 17 Dec. 2023.
DJKN(2022). Hari Lahir Pancasila: Sejarah dan Maknanya.Kemenkeu.go.id. Available at: https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-lampung/baca-artikel/15075/Hari-Lahir-Pancasila-Sejarah-dan-Maknanya.html Accessed 17 Dec. 2023.
Ditpsd.kemdikbud.go.id. (2021). Arti Lambang Pancasila. Available at: https://ditpsd.kemdikbud.go.id/public/artikel/detail/arti-lambang-pancasila Accessed 17 Dec. 2023.
Mariana, N. (2018). Eksplorasi Nilai-nilai Pancasila untuk Mentransformasi Konteks dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 6(3), p.254960. doi:https://media.neliti.com/media/publications/254960-eksplorasi-nilai-nilai-pancasila-untuk-m-d1dfa6dc.pdf.
RINNY (2023). PROFESI TEKNOLOGI PENDIDIKAN. Blogspot.com. Available at: http://rinnysweet.blogspot.com/2010/10/profesi-teknologi-pendidikan.html?m=1 Accessed 17 Dec. 2023.
Suyitno. (2021). LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN. Available at: https://123dok.com/document/z1r0e5dq-landasan-filosofis-pendidikan.html Accessed 17 Dec. 2023.
Umsu. (2023). Pengertian Pancasila Sebagai Dasar Negara. Available at: https://fkip.umsu.ac.id/2023/07/17/pengertian-pancasila-sebagai-dasar-negara/ Accessed 17 Dec. 2023.