Oleh : Dewa Putu Cipta Dharmadinatha, Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Perlu kita ketahui lebih dalam lagi bahwa penggunaan media dalam pembelajaran merupakan suatu hal yang sudah biasa dilakukan oleh guru kepada siswanya. media pembelajaran yang sering digunakan oleh guru saat ini yakni dengan media berbasis digital dan penggunaan media yang langsung diterangkan oleh guru ( KONKRET ), jadi secara langsung dapat dilihat oleh siswa di kelas. Kedua media pembelajaran ini tentunya membawa pengaruh yang cukup besar dalam mempengaruhi keberhasilan dari tujuan pembelajaran di dalam kelas, karena media ini merupakan salah satu dari banyak sekali cara guru untuk menyampaikan materi kepada siswanya. Tentu dari kedua media ini sangatlah cocok dalam mengajarkan materi IPAS SD, sebab dengan kita menggunakan media sebagai perantara dalam menyalurkan materi IPAS kepada siswa, guru secara tidak langsung dapat memberikan pemahaman yang lebih kompleks lagi terhadap materi-materi pembelajaran IPAS yang disampaikan kepada siswa dan mampu menumbuhkan semangat belajar, cara belajar siswa hingga komunikasi siswa dengan guru melalui sesi diskusi ataupun tanya jawab.
Walaupun penggunaan dari kedua media ini sangat efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran dan mempu menyalurkan materi kepada siswa secara efektif, akan tetapi mungkin saja Ketika kita menggunakan media tersebut, ada saja masalah & tantangan yang timbul yang secara tidak langsung dapat menghambat efektivitas pembelajaran yang ada dikelas, masalah tersebut didasari dari masalah intern ( Guru sebagai sumber permasalahan utama ), artinya guru tidak memiliki pengetahuan yang cukup di dalam menyalurkan materi dengan menggunakan perantara media kepada siswanya sehingga mengurangi fungsi dari media itu sendiri, kemudian adanya permasalahan komunikasi / timbal balik siswa dengan guru mereka, jadi guru sulit menjalin komunikasi yang efektif di dalam kelas kepada siswanya yang didasari oleh ketidakpahaman guru di dalam penyampaian materi / kurangnya pengetahuan guru. Jadi ini juga akan membuat siswa merasa bosan dalam pembelajaran. Dilanjutkan dengan pemilihan media pembelajaran yang tidak sesuai dengan materi yang akan kita ajarkan kepada siswa, artinya guru kurang bisa memilih media apakah yang akan mereka gunakan ataupun membuat media yang cocok untuk pembelajaran di dalam kelas. Untuk media digital sendiri, masalah yang ditemukan kembali berdasarkan dari guru yang mengalami kesulitan dalam menggunakan atau mengoperasikan alat digital sebagai alat dalam menyampaikan media pembelajaran ( GAPTEK ) sehingga penggunaan sarana prasarana media digital ini akan sedikit terhambat / tidak efisien.
Selain faktor individu guru yang bisa menghambat penggunaan media baik digital dan secara langsung, ada faktor luar individu yang berasal dari kemampuan guru meliputi biaya dalam meningkatkan sarana dan prasarana di sekolah khususnya dalam pengadaan maupun perbaikan dari media tersebut, karena mungkin saja dari media-media yang sudah ada mungkin saja ada yang mengalami kerusakan / usang dan perlu perbaikan yang menelan biaya cukup tinggi maupun untuk mendatangkan / membeli beberapa media yang cocok di dalam menyalurkan pembelajaran, sebab kita juga harus bisa menentukan media yang cocok untuk dijadikan sebagai bahan dalam menyalurkan materi kepada siswa contohnya dalam pembelajaran mengenai tata surya, dimana kita bisa memilih media apa saja yang cocok dan mudah dimengerti untuk dijadikan bahan pembelajaran dalam mengajarkan tata surya, seperti miniatur beberapa planet : merkurius ( planet terkecil ) maupun Jupiter ( planet terbesar ) sehingga siswa secara tidak langsung bisa memahami dan mengetahui bahwa merkurius ini merupakan planet terkecil dan tata surya merupakan planet terbesar. Jadi dengan kita bisa menyediakan media yang cocok untuk pembelajaran, maka tujuan dari suatu pembelajaran yang kita rancang akan tercapai dengan baik.
Dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh tenaga pendidik saat ini dalam menjadikan media sebagai solusi efektif dalam menyalurkan materi pembelajaran kita bisa menemukan bahkan mengembangkan inovasi – inovasi yang telah dilakukan oleh tenaga pendidik lainnya di dalam menyelesaikan permasalahan ini. Salah satu Solusi ini terkait pemanfaatan bahan bekas yang masih berguna dipakai untuk dijadikan media pembelajaran, seperti contoh kita bisa memanfaatkan kardus bekas untuk membuat miniatur Kerajaan di zaman dahulu karena secara tidak langsung kita bisa mengajarkan dan mengenalkan Kerajaan – Kerajaan pada zaman dahulu. ataupun kita bisa dengan membuat piramida makanan dari bahan bekas seperti dari kardus bekas guna mengajarkan siswa tentang urutan rantai makanan kepada siswa. Di kala kita menerapkan Solusi seperti ini metode belajar dengan bekerja kelompok sangatlah berguna, Caranya kita bisa membagi anggota kelas menjadi beberapa kelompok kemudian kita mengajak mereka untuk mengumpulkan beberapa barang bekas yang ada di sekitar ruangan kelas ataupun di sekitar sekolah, Ketika semua barang sudah terkumpul, kita menjelaskan kepada mereka mengenai media apa yang kita buat dan tujuan dari pembuatan media tersebut. setelah media selesai dibuat kita bisa menyuruh mereka untuk mempresentasikan hasil karya mereka agar kita bisa menerapkan evaluasi tentang seberapa paham siswa mengenai materi dan bisa mengevaluasi guru itu sendiri apakah metode / model pembelajaran yang mereka terapkan sudah sesuai dengan siswa. Kemudian Solusi untuk guru sendiri, guru dapat mengembangkan kreativitas serta keterampilan yang baik untuk memanfaatkan berbagai media yang ada, termasuk menggunakan media tersebut, baik secara digital dan konkret guna membuat pembelajaran akan jauh lebih efektif. Selain itu menurut saya guru harus bisa melakukan evaluasi terhadap penggunaan media ini untuk menilai sejauh mana kita dapat menggunakan media tersebut dengan sangat baik di dalam pembelajaran, kita tentunya dapat mengetahui kendala di dalam penggunaan media sehingga guru dapat melakukan serangkaian perbaikan-perbaikan agar penggunaan kedua media ini sangat efektif di dalam pembelajaran, dan juga harus bisa melakukan evaluasi terhadap kinerja kita di dalam mengajarkan materi di dalam kelas dengan perantara media ini dengan tujuan untuk lebih meningkatkan lagi pengetahuan guru tentang cara mengajarkan/menyalurkan materi kepada siswa dengan menggunakan media ini agar pembelajaran kedepannya jauh lebih efektif lagi.
Secara umum penggunaan media berbasis konkret dan digital ini sangat berguna di dalam mengajarkan berbagai macam mata pelajaran, terutama di dalam mengajarkan IPAS SD, namun di dalam penggunaan media ini kita tidak pernah lepas dari yang namanya tantangan serta permasalahan-permasalahan di dalam menggunakan dan membelajarkan media tersebut. Untuk itu kita harus memiliki banyak sekali solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut agar nantinya alur, tujuan pembelajaran kepada peserta didik akan jauh lebih terancang dan tercapai dengan baik.