Pendayagunaan perkembangan teknologi sebagai landasan pedagogis bagi kaum milenial

boys, kids, children-286245.jpg

Oleh: Ni Wayan Cindy Amelia Putri, Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Pendidikan Ganesha

Generasi milenial adalah generasi yang lahir ditengah derasnya arus informasi dan pesatnya perkembangan teknologi. Generasi milenial ini merupakan generasi yang melek dan adaptable terhadap teknologi dimana biasanya mereka cenderung memanfaatkan teknologi untuk mempermudah aktivitasnya sehari-hari seperti memudahkan dalam bekerja, berbelanja dan tak terkecuali dalam hal belajar. Dengan kemajuan teknologi yang pesat dan merambah ke semua sektor terutama sektor pendidikan maka sebagai seorang pendidik juga penting untuk selalu mengikuti dan mengupgrade gaya dan cara mengajar kita dengan menyesuaikan bagaimana kaum milenial belajar agar dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman dan materi yang diajarkan tidak sia-sia karena dapat dipahami oleh peserta didik. Generasi milenial memiliki karakteristik yang cenderung beragam, global, bebas dan memberikan pengaruh yang besar terhadap perubahan budaya pada masyarakat. Oleh karena adanya karakteristik tersebut maka kita sebagai pendidik harus dapat menyesuaikan bagaimana teknik dalam mengajar pada generasi milenial agar sesuai dengan karakteristik mereka yang mana cenderung tidak suka untuk diatur juga menyukai tantangan. Sistem belajar yang dapat diterapkan oleh pendidik dalam memberikan pembelajaran pada peserta didik adalah dengan mengikuti bagaimana gaya belajar mereka yaitu dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Banyak sekali teknologi yang berkembang seiring berjalannya zaman, kita dapat dengan cepat dan mudah mengetahui informasi mengenai isu-isu maupun fenomena yang terjadi hanya dengan membuka “google“ dan menelusuri apa yang ingin kita ketahui. Dengan berkembangnya teknologi maka kita juga perlu mengembangkan cara mengajar kita terhadap peserta didik pada kaum milenial. Penggunaan media belajar seperti zoom, google meet, video call dan platform diskusi online lainnya dapat dimanfaatkan untuk melakukan pembelajaran secara daring terutama pada masa covid-19 sempat menyerang Indonesia, pembelajaran jarak jauh harus dan terpaksa diterapkan oleh pemerintah karena maraknya covid-19. Pembelajaran dengan sistem daring ternyata memudahkan baik pendidik maupun peserta didik dimana kedua belah pihak hanya memerlukan sebuah alat elektronik seperti handphone, laptop maupun komputer yang sudah ter-install aplikasi untuk melakukan diskusi secara online lalu pendidik memberikan materi baik melalui media powerpoint ataupun media lain yang ingin digunakan. Peserta didik juga dapat mengemukakan pendapatnya dan berdiskusi maupun bertanya kepada pendidik maupun teman sebayanya. Pemerintah juga memberikan sumbangsih kepada pendidik dan peserta didik dalam melancarkan pelaksanaan pembelajaran secara daring dengan membagika kuota gratis kepada pemangku pendidikan dan peserta didik. Adapun fitur lain yang tersedia demi mendukung pembelajaran pada zaman sekarang adalah aplikasi games belajar dimana aplikasi ini berfungsi untuk mengasah kemampuan dan pengetahuan peserta didik selama kegiatan pembelajaran tetapi dengan cara yang menyenangkan. Biasanya pada saat di sekolah, pendidik akan memberikan ulangan atau kuis untuk mengukur sejauh mana pemahaman peserta didiknya tetapi kadang kala ulangan atau kuis yang diberikan di sekolah terasa menakutkan. Oleh karenanya, maka dibuatlah fitur berupa games belajar agar peserta didik tidak merasa takut ketika pendidik memberikan pengukuran atas pengetahuannya selama kegiatan belajar. Pemberian kuis dilakukan menggunakan alat elektronik yang dimiliki peserta didik dengan menggunakan aplikasi seperti Quiziz atau Kahoot. Peserta didik dapat membuka aplikasi tersebut dan mengerjakan quis dengan tetap diawasi oleh pendidik. Adapun penggunaan sosial media juga dapat sesekali diterapkan sebagai metode pembelajaran dimana kaum milenial ini lebih menyukai belajar dengan menggunakan visual dan audio daripada monoton dengan membaca teks. Memberikan video edukasi melalui platform seperti youtube, instagram, twitter, tiktok, maupun akun sosial media yang lain dengan tetap dalam pengawasan pendidik. Memberikan video yang sesuai atau selaras dengan materi pembelajaran lalu pendidik dapat meminta siswa untuk menuliskan kembali inti atau hal yang ditangkap oleh peserta didik dan peserta didik mempresentasikannya di depan kelas atau mengumpulkan kepada pendidik. Pengumpulan hasil tersebut dapat dilakukan melalui e-mail. Perlu diingatkan kembali, penggunaan teknologi pada zaman sekarang jika dilakukan dengan bijak dan tepat akan menimbulkan dampak yang baik juga berguna terutama pada proses pembelajaran oleh karenanya fungsi seorang pendidik sangat diperlukan sebagai pendamping peserta didik dalam menggunakan fitur-fitur yang tersedia agar tidak terjerumus dalam pengaruh negatif globalisasi.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *