Oleh : Swistri Manik Ambarukmi Ayunawang, Bimbingan dan Konseling, Universitas Pendidikan Ganesha.
Generasi milineial merupakan generasi yang sebagian besar sudah terbiasa dengan kehidupan berteknologi tinggi dan dapat bekerja keras dengan kreatif karena pendidiknya sudah dapat mewadahi dengan lebih baik, jika dibandingkan akan sangat jauh berbeda dengan generasi generasi sebelumnya yang dimana merupakan generasi Baby Boomers yang generasi terlahir dari 1965-1980an yang masih belum bisa merasakan kemudahan teknologi seperti yang generasi Milenial saat ini bisa dapatkan, namun di tengah era dimana teknologi sangat berkembang pesat generasi Milenial juga tidak jarang akan mengalamai hambatan dihidupnya khususnya sebagai pelajar mungkin hambatan yang mungkin akan dirasakan adalah sulit dan kurang fokus dalam mengikuti pembelajaran di sekolah, kemudian kurang nya mereka dalam memilki kemampaun dalam mengntrol emosi negative, pergaulan bebas dan masih banyak lagi. dari permasalahan yang ada hal tersebut dapat mempengarui kualitas generasi jaman sekarang dan kematangan dalam perkebangan hidupnya.
Bimbingan dan konseling merupakahn hal terpenting yang bisa kita dapatkan selama disekolah, dengan adanya peranan guru BK di sekolah kita dapat dibimbing serta dibantu dalam menyelesaikan hambatan apa saja yang kita alami selama sebagai pelajar, namun disetiap individu tentu memilki sifat dan karakteristik yang berbeda beda, sebagai guru BK kita harus pintar dalam menentukan strategi atau pendekatan apa yang harus dipakai guna dalam memecahkan permaslaahan yang sedang dihadapi oleh setiap siswa disekolah, mengingat generasi milenial dijaman sekarang yang sudah sangat akrab dan teknologi dan revolusi yang telah berkembang di era generasinya, tentu kita sebagai pendidik harus bisa dan mampu beradaptasi dengan tren yang ada, tidak bisa kita terus terusan menggunakan pendekatan atau strategi konseling yang hanya itu itu saja, diperlunya bagi kita untuk terus mengembangakan teknik teknik konseling tanpa merubah sifat aslinya, seperti contoh konseling sebaya, yang mana dalam konseling sebagai konselor yang biasanya dilakukan oleh seorang profesioanal atau guru, di konseling sebaya ini kita bisa kita lakukan dengan mengguanakan konselor yang memilki umur tidak jauh berbeda atau seperantaran dengan konseli, sebaya memiliki arti seperantaran atau setara bisa dalam konteks usia, cara berkomunikasi hingga cara berfikir dengan begitu diahrapakn untuk nanti kedepannya dengan dilakukan konseling sebaya layanan koseling di era generasi milenial ini dapat berjalan dengan baik dan bisa meningktkan minat anak anak dijaman era milineal untuk ikut berperan dan berkontribusi dalam kepedulian mereka terhadap kesehatan mental dan menolong sesame mereka.
Konseling Sebaya dapat didefinisikan sebagai pendekatan konseling yang memberikan bantuan dengan sesama teman sebaya yang dilakukan secara komunikasi interpersonal, dalam melakukan konseling sebaya diperlunya untuk memilki keterampilan konseling agar nantinya layanan konseling dapat berjalan dengan baik, keterampilan konseling yang perlu dimilki salah satunya adalah mendengar seacar aktif memilki wawasan dalam menemukan solusi yang dapat dimanfaatkan guna cara dalam memecahkan permasalahan dan yang terpenting adalah kemampuan memilki empati, menurut sebagaian para ahli menjelaskan bahwa konseling sebaya juga memberikan pengaruh yang positif yaitu konseling sebaya dapat memungkinkan membantu segelintir permasalahan siswa tidak hanya itu melalui konseling sebaya juga dapat dalam memperkuat kondisi psikologis siswa, dan kemdiuan melalui konseling sebaya juga dapat memampukan siswa untuk perlu memilki kopetensi untuk saling mengerti dan memilki tanggung jawab, yang terakhir melalui teman sebaya konseli mungkin dapat menemukan kenyamanan karena dengan teman sebaya lebih mengetahui permasalaahan yang kerab dialami oleh pelajar.
Jika konseling sebaya diterapkan kepada remaja remaja generasi milenial, mungkin bisa saja dapat membantu permalsahan yang ada, mengingat generasi milenial yang sudah memasuki era dimana revolusi dan perubahan serta pengembangan di banyak bidang, strategi atau pendekatan yang dilakukan oleh guru BK juga harus mampu menyesuaikan untuk bisa mencapai kesejahteraan peserta didik di sekolah, melalui konseling sebaya anak anak akan dituntut untuk bisa menguasai keterampilan keterampilan konseling, dengan begitu hal ini dapat menunjukan bahwa generasi milenial juga bisa ikut mengambil peran agar bisa menunjukan bahwa dirinya juga peduli dengan sesama dan peduli mengenai pentinggnya memilki kesehatan mental, jadi di era sekarang untuk bisa menolong atau membantu tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa melainkan bisa siapa saja. Kaum generasi milenial memang sebetulnya harus bisa mengikut sertakan diri terhadap dunia, tidak hanya menganai kesehaatan mental melainkan diberbagai bidang lainnya, karena nanti dimasa depan kaum di generasi inilah yang akan mengganti orang orang dewasa untuk bisa membawa dunia kedalam era yang semakan lebih baik dan semakin maju guna kesejahteraan bersama, oleh karena itu kita sebagai peserata didik harus belajar untuk bisa peduli dengan sesame melalaui hal hal kecil seperti menajdi k=seorang konselor di konseling sebaya.