PENDEKATAN KONSELING SFBC UNTUK KONSELING KAUM MILENIAL YANG SERBA CEPAT DI ERA SERBA DIGITAL

Oleh: Ni Putu Ayu Srri Wulandari, 2211011052, Universitas Pendidikan Ganesha

Kaum milenial adalah kaum yang generasi yang lahir antara tahun 1981 hingga 1996, memasuki dunia yang penuhdengan kompleksitas dan perubahan. Era digital telah merevolusi cara kita hidup, bekerja, dan berkomunikasi, menghadirkan peluang dan tantangan yang unik bagi generasi ini. Generasi milenial yang hidup di tengah-tengahperubahan era yang berkembang pesat menyebabkan mereka untuk lebih tergesa-gesa dalam pekerjaan. Tekanandari pekerjaan, tekanan dari keluarga hingga generasi sandwich. Akibat dari berkembang pesatnya zaman menyebabkan kaum muda seperti milenial mengelami banyak peruabahan dengan generasi sebelumnya,menghadapi kedewasaan, sama dengan menghadapi realita yang ada. Harus punya ini, harus punya itu, banyak tuntutan yang dihadapi oleh anak muda zaman sekarang. Penampilan adalah yang utama menyiram gaya hidup adalah tujuan utama. Orang dinilai hanya dari penampilan dan keuangannya saja. Menyebabkan permasalahan yangpaling banyak dimiliki oleh kaum milenial adalah permasalahan mengenai keuangan.

Kaum milenial adalah salah satu generasi yang sudah melek teknologi dan berada di usia yang cukup matang. Kebanyakan generasi ini sudah memasuki usia untuk berkeluarga. Tuntutan zaman sekarang yang menyebabkan beberapa orang menjadi workaholic tentu saja menjadi permasalahan yang serius. Setiap orang akan merasakan yang namanya tekanan di tempat kerja, biasanya generasi milenial lebih suka sesuatu yang simple seperti istilahzaman sekarangnya itu sat set. Karena kebanyakan waktu yang mereka gunakan adalah untuk bekerja, mengurus kelaurga dan memikirkan mengenai permasalahan kehidupan mereka. Sehingga, pendekatan konseling yang paling sesuai dengan kaum milenial yang sangat aktif ini adalah pendekatan konseling SFBC. Apa sih konseling sfbc ini?Konseling sfbc adalah suatu pendekatan konseling dimana pengertiannya sangat sesuai dengan namanya solution focused brief counseling yang berarti konseling yang berfokus kepada solusinya. Pendekatan konseling ini pertama kali dikembangkan oleh Steve De Shazer, Bill O’hanlon, Michele Weiner-Davis, Dan Insoo Kim Berg. Dan diketahui, yang paling memberikan kontribusi penting untuk teori konseling ini Adalah Richard Fisch, JohnWeakland, Paul Watzalwick, Dan Gregory Bateson.

Konseling SFBC atau solution focused brief counseling ini adalah suatu model konseling modern yang di kategorikan efektif untuk digunakan seorang konselor profesional dalam membantu seorang konseli keluar dari permasalahan yang mereka alami. Hal ini disebabkan karena pada SFBC tidak berfokus pada problem talk akan tetapi lebih fokus kepada solution talk jadi, konseli dan konselor akan fokus membicarakan solusi dari permasalahanyang dialami oleh konseli. nah, jika dilihat dari penjelasan ini, maka moden pendekatan konseling inilah yang paling cocok untukkaum milenial yang memiliki banyak kegiatan di zaman sekarang ini. Konseling yang baik untuk kaum milenialadalah konseling yang memperhatikan permasalahan yang dihadapi oleh generasi milenial. Konseling yang digunakan juga harus yang mampu menyesuaikan dengan gaya hidup kaum milenial yang harus serba cepat, namun bukan berarti melakukan konseling akan cepat selesai, tentu saja setiap konseling memiliki beberapa tahapan yangharus dijalani agar mendapat ketepatan dengan permasalahan yang dihadapi oleh konseli atau generasi milenial ini. Namun, generasi milenial adalah generasi yang sudah melek akan kesehatan mental dan perubahan cara mendidik untuk generasi selanjutnya. Dalam hal ini maka, generasi milenial akan mudah dalam menyadari mengenaikesehatan mental mereka dan datang ke profesional.

Dalam konseling sfbc ini juga memiliki beberapa teknik atau tahapan dalam konseling nya. Yaitu seperti exception-finding question (question discovery exception), miracle question dan scaling question. Berikut adalah penjelasannya

  1. Exception-finding question (question discovery exception) atau kalimat pengecualian. Pertanyaan yang bisamenyebabkan konseli bisa melupakan masalahnya untuk sejenak. Dengan demikian, kita dapat membantu konseli untuk keluar dari masalahnya dan melakukan perubahan. Contohnya seperti, bagaimana cara konseliuntuk belajar, dll.
  2. Miracle question (question miracle) atau (pertanyaan keajaiban),pertanyaan pengandaian pada konseliapabila masalahnya bisa terselesaikan dan apa yang akan dia lakukan untuk mewujudkan hal tersebut, teknikini mendorong untuk mengetahui tujun konseling yang diinginkan oleh konseli. Seperti “Bagaimanaperasaanmu bila disemester ini nilai mu meningkat ?” sehingga mengetuhui tujuan dan menemukan solusiuntuk meningkatkan konsep dirinya dengan memberikan target untuk melakukannya.
  3. Scaling questions (Question-scale) (Pertanyaan Berskala), pertanyaan berskala memungkinkan konseli untuklebih memperhatikan apa yang mereka telah lakukan dan bagaimana meraka dapat mengambil langkah yangakan mengarahkan pada perubahan- perubahan yang mereka inginkan, sehingga perubahannya bisa diamati. Seperti “pada sekala 0 berarati kamu merasa tidak yakin dengan kemampuanmu meraih target belajarmu dan 10 kamu sangat yakin bisa mencapai target belajarmu, sekiranya kamu pada angka berapa

Dengan menggunakan teknik di dalam konseling SFBC ini, akan mempermudah berlangsungnya proses konseling. Proses konseling sfbc akan mempermudah berlangsungnya konseling dengan menggunakan teknik diatas.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *