Oleh : Putu Ayu Sri Yogi Devi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Pendidikan merupakan pondasi penting dalam membentuk karakter dan tanggung jawab sosial siswa. Dalam dunia Pendidikan kita mengenal banyak istilah, seperti kurikulum, strategi, metode dan pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran. Saat ini kita sudah menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar, yang dimana dalam Kurikulum merdeka Belajar kita mengetahui bahwa kurikulum ini menekankan pembelajaran yang menyenangkan, berpusat pada siswa dan Guru dapat merancang pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswanya, dengan berdasarkan panduan dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sehingga dalam mencapai tujuan pembelajaran diperlukan suatu strategi pembelajaran yang relevan dengan materi yang dipelajari dan relevansi terhadap kebutuhan siswa. Strategi pembelajaran merupakan langkah yang diambil Guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan mudah, sehingga siswa dapat menerima materi dengan tingkat pemahaman yang tinggi. Strategi pembelajaran sangat dibutuhkan selama proses pembelajaran berlangsung utamanya untuk anak Sekolah Dasar yang memang membutukan berbagai teknis dalam pengajarannya agar anak tidak mudah bosan. Sehingga dirancanglah strategi pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif namun masih efektif dalam memberikan pemahaman terkait materi yang dipelajari.
Dalam pembelajaran IPAS di Sekolah Dasar merupakan salah satu matapelajaran yang membutuhkan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana benda-benda mati dan makhluk hidup di alam semesta berhubungan satu dengan lainnya. IPAS juga mempelajari mengenai kehidupan manusia sebagai individual dan sebagai makhluk sosial yang mampu berinteraksi dengan lingkungannya. IPAS merupakan pembelajaran yang mencakup Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial yang mana tentunya dalam pembelajarannya tidak hanya pembelajaran yang bersifat teoritis saja, melainkan juga membutuhkan pembelajaran dalam bentuk aksi dan bukti, dalam hal ini pembelajaran Aksi Sosial dapat menjadi alternatif strategi pembelajaran IPAS yang efektif.
Pembelajaran Aksi Sosial dalam IPAS tidak hanya sekedar tentang pemahaman konsep-konsep teoritis, tetapi lebih kepada bagaimana penerapan dalam tindakan nyata yang bermanfaat bagi masyarakat untuk teori sosial dan pembuktian suatu teori khususnya dalam Ilmu Pengetahuan Alam. Siswa seringkali lebih mudah memahami dan mengingat konsep-konsep IPAS ketika mereka melihat bagaimana konsep-konsep tersebut berlaku dalam situasi sehari-hari atau dalam konteks masalah yang mereka rasakan secara langsung. Misalnya, siswa yang mempelajari tentang perubahan iklim dapat lebih memahami dampaknya dengan melakukan penanaman pohon di sekolah atau merancang program pengurangan emisi karbon, kemudian contoh lainnya saat siswa kelas 4 mendapatkan materi “Peranku di Lingkungan Sekolah dan Masyarakat” dari materi ini dapat juga diterapkan pembelajaran aksi sosial berupa tindakan langsung mengenai apa saja yang menjadi peran mereka di sekolah, rumah maupun dilingkungan masyarakat. Sehingga strategi pembelajaran Aksi Sosial dalam Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) menawarkan pendekatan yang sangat relevan dan berguna untuk memperdalam pemahaman siswa tentang konsep-konsep yang mereka pelajari di kelas. Hal ini dikarenakan strategi ini tidak hanya memungkinkan siswa untuk memperoleh pengetahuan teoritis, tetapi juga dapat digunakan untuk memecahkan masalah sosial, lingkungan, atau ekonomi yang ada di sekitar mereka.
Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran Aksi Sosial ini adalah untuk mengembangkan pemahaman siswa tentang isu-isu sosial, lingkungan, dan kemanusiaan melalui pengalaman langsung yang dilakukan siswa dan tindakan nyata. Kemudian juga untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa agar dapat memiliki sikap seperti, bekerja sama dalam tim, berkomunikasi dengan baik dan dapat membangun sikap yang empati terhadap temannya yang membutuhkan bantuan. Melalui pembelajaran Aksi Sosial siswa juga dapat lebih memahami mengenai teori-teori atau konsep-konsep IPAS yang dipelajari ketika melihat bagaimana teori tersebut diterapkan dan dapat dibuktikan dalam konteks nyata dan relevansi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pembelajaran juga tidak hanya berpusat pada teks atau penjelasan dari guru, tetapi juga melalui pengalaman dan refleksi dari pengalaman langsung yang dialami siswa. Ini juga sejalan dengan konsep Kurikulum Merdeka Belajar yang menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan Guru sebagai fasilitator.
Tujuan jangka panjang dari pembelajaran Aksi Sosial ini adalah mendorong siswa untuk menjadi warga yang peduli dan dapat berkontribusi aktif dalam meningkatkan kondisi sosial dan lingkungan di sekitarnya. Melalui identifikasi masalah, pembuatan solusi yang efektif, dan evaluasi dari tindakan yang diambil siswa, pembelajaran ini mendorong keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Hal ini membantu mereka menerapkan pengetahuan teoritis ke konteks yang kompleks dan multidimensi. Misalnya, siswa yang melakukan proyek penelitian tentang polusi air dapat belajar tidak hanya tentang penyebab dan dampak polusi, tetapi juga tentang cara mengambil tindakan langsung untuk meningkatkan kualitas air.
Dengan mengintegrasikan pembelajaran aksi sosial dalam IPAS, sekolah dapat mempersiapkan siswa untuk menjadi lebih berempati, kritis, dan bertanggung jawab terhadap tantangan-tantangan sosial yang kompleks di masa depan. Kemudian melalui pembelajaran Aksi Sosial ini juga dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPAS. Dengan memungkinkan siswa untuk terlibat aktif dalam tindakan nyata untuk mengatasi masalah sosial, lingkungan, atau ekonomi, serta meningkatkan pemahaman akademis mereka dan mengembangkan keterampilan sosial, emosional, dan kritis yang esensial. Dengan demikian, pembelajaran Aksi Sosial bukan hanya strategi pendidikan masa depan tetapi juga jawaban untuk mempersiapkan generasi masa depan yang siap dan mampu menghadapi tantangan kompleks dalam masyarakat global yang terus berkembang.