Oleh : Ni Putu Dina Mas Agustini, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Pendidikan yang setara merupakan sebuah hak dasar bagi setiap anak, tidak peduli dengan kondisi fisik, mental maupun sosialnya. Dalam pendidikan inklusif, setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk belajar, berkembang dan berpartisipasi dalam kelas. Mempertimbangkan sebuah kalimat tersebut bahwanya setiap orang dilahirkan dengan cara yang berbeda-beda dan setiap orang memiliki kebutuhan serta kemampuan yang berbeda untuk belajar. Hal tersebut sebagai calon guru bagi masa depan pentingnya untuk memiliki keterampilan dan pemahaman yang kuat tentang anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus beserta pemahaman tentang pendekatan pembelajaran yang sangat cocok untuk membangun lingkungan belajar yang mendukung sebuah perkembangan anak tersebut.
Sebagian calon pendidik di Indonesia sering sekali tidak memahami dengan baik tentang anak berkebutuhan khusus. Disebabkan oleh tidak adanya kurikulum yang memadai dalam bidang pendidikan inklusif di beberapa program pendidikan guru perguruan tinggi. Seringkali juga guru hanya mendapatkan sebuah materi tentang pemahaman umum yang berkaitan dengan metode mengajar, tetapi seorang guru tersebut tidak mengetahui bagaimana cara mengajar seorang anak yang memiliki gangguan penglihatan, ketidakmampuan intlektual, atau gangguan lainnya. Ketidaksiapan yang terjadi pada calon guru ini dapat menyebabkan anak berkebutuhan khusus tidak dapat perhatian yang cukup dan dan sangat berdampak pada kualitas pembelajaran mereka. Dengan memberikan sebuah hak pendidikan yang berkualitas tinggi merupakan sebuah tantangan yang besar dan termasuk masalah penting dalam dunia pendidikan.
Faktor yang mempengaruhi ketidaksiapan seorang guru untuk menerima anak berkebutuhan khusus di kelasnya yaitu guru kurang siap secara mental dan emosional; motivasi untuk meningkatkan sebuah pengalaman serta faktor kematangan tentang memahami anak berkebutuhan khusus tersebut. Selanjutnya, faktor kurangnya pengetahuan dan pemahaman guru tentang penanganan dan perawatan pada anak berkebutuhan khusus.
Mengintegrasikan sebuah pendidikan inklusif ke dalam program pendidikan guru dengan cara lebih menyeluruh adalam salah satu cara untuk meningkatkan kesiapan calon guru. Pelatihan yang sangat khusus untuk seorang guru harus disiapkan atau diberikan oleh Lembaga pendidikan. Pelatihan tersebut harus mencangkup pemahaman tentang fitur dan kebutuhan setiap jenis disabilitas serta metode-metode dalam pembelajaran yang digunakan agar pembelajaran yang berlangsung paling efektif. Hal tersebut akan membantu calon guru untuk memahami teori dan menanamkan langsung dengan cara menganani dan mendampingi anak berkebutuhan khusus.
Magang atau praktik langsung di sekolah inklusif juga sangat pentuk untuk mempersiapkan calon guru. Dikarenakan sebagai calon guru akan memiliki kesempatan untuk belajar dalam lingkungan kelas yang nyata dan menghadapi langsung anak-anak berkebutuhan khusus tersebut, tidak hanya sekedar teori saja yang dipelajari. Mereka akan lebih terbiasa bekerja sama dan berinteraksi dengana anak berkebutuhan khusus, dan mereka akan lebih mamahami kesulitan dan kebutuhan unik yanga ada di anak-anak tersebut.
Bentuk kesiapan seorang guru dalam menerima anak berkebutuhan khusus meliputi: (1) membuat RPP (Modul Ajar) yang mencangkup kegiatan atau proses belajar mengajar, strategi yang digunakan dan metode dalam mengajar; (2) Memiliki pengetahuan dasar tentang cara seorang guru dalam membimbing khusus dan menangani anak berkebutuhan khusus; (3) Memiliki kemampuan untuk melaksanakan proses belajar mengajar; dan (4) Memiliki kemampuan untuk menggunakan metode yang tepat untuk mengukur hasil belajar anak didik. Prinsip dalam membimbing seorang anak berkebutuhan khusus dilihat dari seorang guru menunjukkan sebuah guru berprilaku: (1) Mampu beradaptasi dengan anak; (2) Mampu berbicara dengan anak; (3) Memuji dan menghargai anak ; (4) Mambantu anak memfokuskan perhatian; (5) Menjadikan pengalaman anak yang bermakna; (6) Membantu anak mencapai kedisiplinan diri.
Dalam jangka panjang, calon guru yang memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang pendidikan inklusif akan memiliki dampak positif yang sangat signifikan pada proses pembelajaran. Anak-anak dengan berkebutuhan khusus diajarkan oleh guru yang sudah berpengalaman dalam mengajar anak yang special akan meresa lebih diterima dan dihargai di kelasnya. Selain itu, mereka akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk berkembang secara akademis, sosial dan emosional. Pendidikan yang benar-benar inklusif akan menghasilkan generasi yang lebih terbuka, menghargai keberagaman dan siap untuk berkontribusi di lingkungan masyarakat.
Pendidikan yang setara tidak hanya memberikan manfaat bagi anak berkebutuhan khusus saja, tetapi juga bagi seluruh siswa dikelas juga. Pendidikan inklusif mengajarkan siswa leguler tentang perasaan orang lain, toleransi, dan kerja sama dengan teman-temannya. Pengalaman ini sangat penting dalam membentuk karakter yang inklusif dan menghargai dari sejak dini. Setiap anak akan merasa diterima, dihargai dan memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi di lingkungan yang sangat mendukung.
Secara keseluruhan, pendidikan yang setara untuk semua hanya dapat dicapai dengan guru yang berpengalaman dan mampu memenuhi kebutuhan berbagai siswa. Pendidikan inklusif menjadi bagian penting dari sistem pendidikan yang ada di Indonesia. Mempersiapkan calon guru dengan keterampilan yang tepat adalah langkah awal yang sangat penting dengan peningkatan kulitas guru pendidikan dan pentingnya kesiapan menghadapi anak berkebutuhan khusus. Sebagai calon guru kita berinvestasi dalam masa depan generasi yang lebih toleran, inklusif dan memiliki peluang yang sama di Masyarakat.