Oleh : Kadek Adistya Dwiki Cahyana, Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Pendidikan Ganesha
Perilaku kehidupan masyarakat terutama di lingkup perguruan tinggi, pembentukan nilai-nilai demokrasi pancasila harus selalu dibangkitkan. nilai-nilai demokrasi pancasila harus selalu dibangkitkan karena memiliki tujuan untuk menciptakan suasana Pelaksanaan Nilai Demokrasi pancasila, demokratis antar mahasiswa, yang akhirnya menimbulkan suasana harmonis. Kalangan mahasiswa juga harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi, agar perannya sebagai agen perubahan di masyarakat bisa semakin optimal. Demokrasi adalah salah satu bentuk mekanisme system pemerintahan sebagai upaya mewujudkan kedaulatan yang dijalankan oleh rakyat. Semua rakyat atau dalam hal ini warga, memiliki hak yang sama dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup masyarakat. Dalam menjalankan peran sebagai agen yang diharapkan untuk membawa bangsa pada perubahan yang dicita-citakan, mahasiswa dituntut tak hanya menjadi objek, tetapi juga menjadi subjek yang akan meneruskan tugas tersebut. Posisi mahasiswa harus sudah mengarah pada pencetus perubahan, pengontrol sosial, kekuatan atau gerakan pengubah, juga teladan pengamalan moral bagi masyarakat secara umum. Pun sejarah Indonesia telah mencatat, mahasiswa adalah pahlawan terhadap hak-hak masyarakat kala penjatuhan rezim orde baru dulu. Idealnya, mahasiswa merupakan motor penggerak perubahan sehingga mahasiswa mampu berada sedikit di depan masyarakat dengan segala kesempatan dan kelebihan yang dimilikinya. Karena sejatinya, mahasiswa adalah kaum yang berpijak pada idealisme mereka dan membuka mata juga peka terhadap realitas masyarakat saat ini. Demokrasi mengizinkan setiap orang untuk berpartisipasi baik secara langsung ataupun melalui perwakilan, dalam perumusan pengembangan serta pembuatan hukum.
Demokrasi yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah demokrasi pancasila. Sistem demokrasi pancasila berpedoman pada nilai-nilai historis dalam pancasila sebagai ideologi negara. Di setiap nilai yang terkandung dalam masing-masing sila, digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Demokrasi pancasila memiliki prinsip yang sedikit berbeda dengan demokrasi pada umumnya, karena demokrasi pancasila telah mengalami adaptasi dalam penyesuaian prinsip yang dianut bangsa Indonesia. Sebab, sistem pemerintahan yang dijalankan berdasarkan konstitusi UUD 1945
Makna demokrasi pancasila berdasarkan sila-nya Mahasiswa menganggap Sila Pertama Pancasila berkaitan dengan hubungan antara manusia dan keyakinan agama. Namun di Indonesia terdapat keberagaman agama dan kepercayaan, sehingga setiap individu mempunyai keyakinan agamanya masing-masing. Namun, mereka juga harus menghormati keberagaman keyakinan. Dengan mengacu pada teori tindakan yang dikemukakan oleh Weber, maka pandangan mahasiswa terhadap prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa dapat dianggap sebagai tindakan yang berpusat pada nilai (Werk Rational). Dalam konteks ini, tindakan tersebut menekankan pentingnya nilai-nilai tertentu daripada alat atau sarana yang digunakan. Hal ini ditunjukkan melalui penekanan pada nilai nilai agama atau ketuhanan yang dianggap lebih penting dan diutamakan dalam perilaku dan tindakannya. Makna Sila Kedua Pancasila, para pelajar berpandangan bahwa masyarakat perlu mempunyai moral yang tinggi dan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu, masyarakat tidak boleh memandang rendah orang lain. Cara pandang siswa terhadap makna prinsip kedua dapat dipahami sebagai sudut pandang yang berfokus pada nilai (Werk Rational). Hal ini dapat dimaklumi karena siswa beropini bahwa sikap saling menghormati merupakan nilai yang sangat penting yang perlu diusung untuk tujuan tertentu dalam konteks interaksi sosial.
Makna Sila Pancasila Ketiga adalah pentingnya persatuan dalam konteks berbangsa dan bernegara. Indonesia mempunyai perbedaan ras, suku, bahasa, dan agama, sehingga tanpa persatuan maka negara berisiko terpecah belah. Saat menjelaskan prinsip persatuan Indonesia, siswa cenderung menggunakan perasaan atau emosi. Dalam kerangka teori Weber, tindakan jenis ini dapat digolongkan sebagai tindakan emosional yang diatur oleh emosi. Makna Sila Keempat Pancasila adalah bahwa dalam segala aspek kehidupan, baik keluarga, masyarakat, dan negara, penting untuk mengutamakan kepentingan umum. Pemecahan masalah harus selalu dilakukan melalui pertimbangan yang matang untuk mencapai mufakat. Oleh karena itu, cara pandang mereka lebih berorientasi pada nilai, terutama pertimbangan yang ditujukan untuk mencapai mufakat. Menurut Weber, tindakan berorientasi nilai dikategorikan sebagai tindakan rasional nilai atau sebagai tindakan rasional pekerja, yang menekankan orientasi pada nilai dibandingkan sarana. Makna Sila Kelima Pancasila adalah keadilan harus menjadi asas dasar kebijakan pemerintah, padahal keadilan tidak selalu berarti persamaan mutlak. Mereka berharap kebijakan pemerintah harus sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, sehingga keadilan dapat 512 memberikan manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia. Perspektif ini menekankan pentingnya keadilan sebagai nilai yang krusial dalam mencapai tujuan tertentu, misalnya perlindungan sosial. Dalam konteks Weber, perspektif berorientasi nilai disebut tindakan rasional nilai atau kerja rasional.
Sehingga dari dekmokrasi pancasila mahasiswa haruslah mampu memberikan sumbangsih berharga terhadap pelaksanaan demokrasi ini yang berpedoman dengan sila-sila pancasila. adapun dalam mempersiapkan diri untuk menyongsong dunia politik dan sanggup mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam berdemokrasi dengan baik. Mahasiswa dan demokrasi pancasila berarti satu kesatuan yang akan saling terkait dalam proses kinerja yang utuh, baik itu dari segi politiknya ataupun segi-segi yang lain. Jadi, selama proses demokrasi masih berlanjut mengitari, maka di situlah kemampuan mahasiswa dalam menerapkan cara berpolitik yang harus ditunjukkan.