Penilaian dan Urgensinya dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Oleh : Azka Patria Fauzi, Prodi Ilmu Hukum, Universitas Negeri Semarang & Femas Junianta Sakti, Prodi PGSD, Universitas PGRI Semarang

Sebagai individu yang tidak terlepas dari dunia pendidikan, tentu kita mengenal suatu istilah penting dalam dunia pendidikan, yaitu penilaian. Secara umum pemahaman kita mengenai penilaian mungkin hanya terbatas pada ujian atau tes yang dilaksanakan oleh guru untuk memperoleh nilai dari peserta didik, tetapi sebenarnya penilaian itu sendiri memiliki pengertian yang luas dan jenis yang beragam bentuknya.

Secara umum kita mengenal banyak sekali jenis penilaian atau tes yang dilaksanakan di sekolah, contohnya yaitu tes seleksi, pre test, post-test, tes formatif, tes diagnostik, tes sumatif, dan lain-lain. Berbagai jenis tes tersebut bertujuan untuk menyeleksi calon peserta didik yang dapat diterima dan dapat mengikuti suatu program atau kegiatan sehingga calon peserta didik terpilih yang diterima dapat mengikuti suatu program yang sesuai dengan kemampuannya.

Namun dalam kegiatan belajar mengajar, definisi penilaian dapat dipersempit. Penilaian merupakan dasar yang digunakan dalam menilai sejauh mana siswa memahami materi yang telah diajarkan. Penilaian tidak hanya berupa tugas atau pemberian soal-soal ujian saja tetapi juga penilaian oleh pendidik pada tiap-tiap siswa dari sisi pengetahuan, sikap, serta keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Sikap peserta didik dalam proses pembelajaran juga perlu dinilai, seperti caranya dalam bertutur kata, cara bertanya atau menyampaikan pendapat, cara bergaul dengan teman-temannya, serta penilaian sikap mengenai apakah mereka memiliki tata krama yang baik dalam pembelajaran atau tidak. Dalam melakukan penilaian, pendidik harus memiliki tujuan yang akan dicapai dari suatu materi yang diajarkan, yang termuat dalam aspek kompetensi.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penilaian atau assesment berasal dari suatu kosa kata ‘nilai’ yang artinya kepandaian, biji, dan ponten. Sedangkan penilaian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memperoleh informasi dalam bentuk apapun dari peserta didik yang bisa digunakan sebagai dasar dalam mengambil keputusan selanjutnya yang berkaitan dengan siswa, baik mengenai kurikulum yang akan digunakan, program pembelajaran, maupun mengenai kebijakan-kebijakan yang akan dilaksanakan oleh sekolah.

Setiap pendidik mempunyai metode yang berbeda-beda dalam melakukan penilaian, seperti dengan ujian lisan, ujian tertulis, quiz, presentasi, dan berbagai metode penilaian lain yang dapat digunakan. Penilaian merupakan unsur yang sangat penting dalam berjalannya kegiatan pembelajaran, berikut merupakan alasan pentingnya dilaksanakan penilaian dalam proses pembelajaran.

Setiap pendidik harus melakukan penilaian karena dengan adanya penilaian, pendidik bisa mengetahui kekurangan dan kelebihan yang dimilik oleh peserta didik, baik dari sisi yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran maupun tidak. Dengan mengetahui kekurangan yang dimiliki peserta didik maka pendidik dapat menganalisis hambatan yang dialami peserta didik selama proses pembelajaran, misalnya seperti peserta didik yang kurang bisa mengikuti penyampaian materi dengan baik yang ternyata disebabkan karena berasal dari latar belakang ekonomi yang kurang sehingga harus membantu orang tuanya bekerja dan menyebabkan ia kekurangan waktu istirahat sehingga kurang bisa mengikuti kegiatan belajar dengan baik dan tidak ada waktu untuk belajar. Analisis hambatan tersebut dapat membantu pendidik untuk menentukan solusi untuk kegiatan pembelajaran, yang sesuai dengan keadaan peserta didik.

Penilaian adalah bagian yang fundamental dalam suatu proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena dengan melakukan penilaian, pendidik sebagai pengelola dalam kegiatan belajar-mengajar bisa mengetahui kemampuan dari tiap-tiap peserta didik. Apabila kemampuan tiap peserta didik diketahui dengan jelas maka pendidik dapat menggunakannya sebagai dasar dalam menetapkan metode dan menentukan kegiatan pembelajaran yang akan digunakan selanjutnya yang disesuaikan dengan kemampuan tersebut.

Penilaian sangat penting untuk dilakukan karena menjadi alat dalam mengukur keberhasilan dari peserta didik dalam meraih kompetensi yang sudah ditentukan dan mengetahui tingkat kemampuan peserta didik terhadap ketercapaian materi yang telah diajarkan. Contohnya yaitu dalam penilaian melalui tes atau ujian tertulis atau lisan yang dilaksanakan setelah suatu materi selesai disampaikan atau dalam jangka waktu tertentu seperti pada Ujian Tengah Semester, di mana dari penilaian berbasis tes tersebut pendidik dapat mengetahui seberapa jauh materi yang telah disampaikannya dapat dicapai oleh peserta didik. Dengan begitu maka adanya penilaian akan memudahkan pendidik dalam mengidentifikasi peserta didik yang belum bisa mencapai target minimum penilaian dan belum memahami materi pembelajaran yang disampaikan, sehingga selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan dasar dalam menentukan sistem pembelajaran yang tepat.

Tidak hanya untuk mengukur keberhasilan peserta didik, tetapi penilaian juga penting untuk mengevaluasi pendidik, seperti mengetahui apakah pendidik sudah maksimal atau belum dalam menyampaikan materi pembelajaran, apakah metode yang digunakan dalam pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan karakteristik dan kemampuan peserta didik, apakah hambatan peserta didik dalam pembelajaran dapat diatasi dengan baik oleh pendidik, dan lain-lain. Hasil dari penilaian selain bermanfaat bagi pendidik, juga sebagai output berupa bukti dari kegiatan pembelajaran yang bisa diserahkan kepada orang tua atau wali murid agar mengetahui tingkat kemampuan anaknya, sehingga kemudian bisa memberikan saran kepada pendidik agar kegiatan pembelajaran selanjutnya bisa berjalan dengan semakin baik.

Pengukuran Pemahaman Siswa: Penilaian memungkinkan guru untuk menilai sejauh mana siswa memahami materi pelajaran. Ini menciptakan dasar untuk merancang pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individu. Umpan Balik Konstruktif: Penilaian yang baik tidak hanya memberikan angka atau nilai, tetapi juga umpan balik yang membantu siswa memahami kekuatan dan kelemahan mereka. Ini mendorong pembelajaran yang berkelanjutan.

Membentuk Pengajaran: Hasil penilaian dapat menjadi panduan bagi guru untuk memodifikasi metode pengajaran mereka. Dengan memahami apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki, guru dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran. Evaluasi Kesuksesan Pembelajaran: Penilaian memberikan kerangka kerja untuk mengevaluasi apakah tujuan pembelajaran telah tercapai. Ini membantu sistem pendidikan menilai keberhasilan mereka dan mengidentifikasi area perbaikan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *