Oleh : Dewa Ayu Komang Cahyani dan Andesta Ginting, Mahasiswa Semester 1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Segala sesuatu Lingkungan sekitarlah yang dapat berpengaruh terhadap kehidupan seseorang. Orang-orang disekeliling seperti keluarga, pendidik atau guru, tetangga, teman ataupun orang – orang dekat yang sering diajak dapat mempengaruhi setiap sikap dan tindakan yang dijalankan. Masyarakat disekitar dapat menciptakan aturan maupun norma-norma yang menjadi standar perilaku dalam setiap aktifitas yang dijalani. Seluruh komponen masyarakat wajib menaati nilai maupun norma yang berlaku dalam masyarakat dan tidak boleh menyimpang darinya.
Ada tumbuhan dan pepohonan di sekitar kita. Saat kita berada di tempat yang teduh tentu ada yang mempengaruhi hal itu yaitu tumbuhan ataupun pepohonan, tumbuhan maupun pepohonan yang ditanam dengan baik akan memberikan manfaat yang sangat baik bagi kehidupan seseorang karena pepohonan dapat memberikan kita oksigen yang sangat dibutuhkan oleh manusia sehingga manusia menjadi nyaman berada di lingkungan, tumbuhan juga merupakan salah satu sumber pangan ataupun sumber makanan bagi manusia maupun hewa, Baik hewan peliharaan maupun liar ada dilingkungan sekitar kita. Keduanya dapat memenuhi kebutuhan nutrisi manusia dan berperan penting sebagai bahan baku pakaian dan produk kecantikan. Ada berbagai bentuk intensitas dan kondisi di sekitar kita: sepi, bising, dingin, panas, dingin, lebih, kurang, lemah, kuat, dan lain sebagainya, dan semuanya dapat mempengaruhi sekidupan maupun keberlangsungan hidup seorang. Masyarakat merasa tidak tenang/ tidak nyaman ketika cuaca panas ataupun suara bising. Artinya kebahagiaannya akan terganggu.
Sebagaimana dijelaskan di atas, segala sesuatu / semua hal yang ada di sekitar kita, baik itu materiil maupun kekuatan ataupun keadaan dapat mempengaruhi prilaku, sikap dan tindakan seorang. Maka dari itu lakukanlah hal-hal baik yang tidak bertentangan dengan norma dalam kehidupan bermasyarakat maupun bernegara. Interaksi dinamis terjadi dalam lingkungan. Misalnya manusia membangun jembatan, jalan, sawah, desa, dll. Seseorang juga dapat mengembangkan nilai-nilai norma mengenai konsep lingkungan hidup. Ruang lingkup dalam penelitian lingkungan bisa sempit maupun luas. Misalnya kebun atau rumah ialah ruang hidup yang relatif terbatas bagi penghuninya.. Namun Indonesia juga merupakan rumah bagi apa yang disebut kepulauan Indonesia, atau lapisan bumi dan biosfer di atasnya, meskipun dalam skala yang jauh lebih besar. Lingkungan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan manusia, dan manusialah yang paling mampu mengelola lingkungan hidup, baik lingkungan tersebut dikelola dengan baik maupun tidak. Dalam hal ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran konservasi umat manusia dan melakukan upaya konstruktif dalam menjaga lingkungan itu sendiri, dan pelestarian lingkungan dapat dimulai dari anak usia dini, sekolah dasar maupun peserta didik kelas atas. Pendidik atau guru dapat melakukan banyak pekerjaan untuk membimbing karena membimbing adalah suatu hal yang sangat kompleks. Manusia dapat mempengaruhi lingkungan hidup dengan mengelolanya dan dapat mengambil sumberdaya darinya. Peserta didik / siswa untuk dapat memahami lingkungan dan menjaganya tetap lestari, Di era globalisasi saat ini ada beberapa hal yang yang dapat diimplementasikan atau dilakukan untuk menjaga lingkungan, akan tetapi masih banyak masyarakat yang belum mampu menerapkannya.
Penerapan maupun pelestarian lingkungan hidup harus diterapkan oleh anak. Pada lingkungan sekolah saat ini sudah ada kurikulum Merdeka walaupun belum semua sekolah maupun guru bisa menerapkan kurikulum Merdeka ini dengan baik dan maksimal, karena dalam proses penerapan ini perlu waktu dan proses belajar maupun telaah yang Panjang agar tercapai suatu tujuan kurikulum itu sendiri, dalam penerapan kurikulum Merdeka banyak aspek yang perlu di perhatikan agar tidak merusak lingkungan hidup, karena jika merusak lingkungan maka tujuan dari penerapan kurikulum Merdeka tersebut tidak sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Peserta didik sekolah dasar khsusnya kelas tinggi wajib bisa melestarikan lingkungan hidup agar keberlangsungan hidup manusia tetap terjaga dengan baik, banyak hal yang bisa dilakukan dalam melestarikan lingkungan hidup seperti menjaga ekosistem flora dan fauna, jika di sekolah contohnya seperti merawat tanaman, menyiram tanaman, membersihkan halaman dan yang lainnya yang bisa di terapkan walaupun dengan skala kecil, hal kecil seperti inilah yang harus di ajarkan oleh pendidik atau guru terlebih dahulu karena ini adalah suatu pondasi ataupun suatu dasar agar peserta didik paham akan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Seperti di Provinsi Bali khusunya ada sebuah makna yang saling keterkaitan yaitu Tri hita karana yang dimana didalamnya terdapat prahyangan , palemaham , pawongan ini tidak bisa lepas dari unsur lingkungan itu sendiri, karena tanpa adanya lingkungan keseimbangan alam tidak akan pernah terjadi. Dalam dunia pendidikan formal khusunya di sekolah dasar pada kelas tinggi dengan adanya kurikulum merdeka perlu adanya bimbingan dari para tenagan penddidik ataupun tenaga kependidikan untuk membimbing dan mengarahkan karena anak sekolah dasar masih perlu banyak pengawasan ataupun bimbingan agar supaya pengimplementasian dari kurikulum merdeka. Dan juga Perlu peran semua stakeholder di lingkungan keluarga, lingkungan msasyarakat, maupun lingkungan sekolah untuk mendukung pelestarian lingkungan. Sekarang banyak sekali komunitas – komunitas pelestarian lingkungan yang mempunyai gagasan untuk melestarikan lingkungan seperti sispala, mapala untuk perguruan tinggi. Akan tetapi banyak oknum masyarakat yang kurang sadar akan pentingnya pelestarian lingkungan padahal dampaknya akan dirasakan oleh manusia itu sendiri. Mari Bersama – sama melestarikan lingkungan hidup mulai dari diri sendiri, keluarga, masyarakat maupun kelompok masyarakat agar supaya segala aspek kehidupan khusunya lingkungan hidup bisa terjaga dengan baik agar kedepannya para generasi kita dapat menikmati apa yang telah dilestarikan sekarang.