Oeh : Luh Nita suciandari, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Peran guru hendak menyadari bahwa dalam beberapa pengamatan secara langsung maupun tidak langsung terhadap proses pembelajaran yang berlangsung di Sekolah Dasar khususnya pembelajaran IPS , pembelajaran ini dirasakan sebagian besar siswa kurang memiliki daya tarik untuk dipelajari. Sehingga banyak siswa yang nilainya di bawah KKM. dalam pelaksanaan pembelajarannya juga tidak berjalan sebagaimana mestinya dan siswa cenderung lebih berminat terhadap pelajaran lain. Siswa dalam belajar cenderung merasa bosan, kurang tertarik, bahkan monoton atau berjalan seperti hari-hari biasa sebelumnya. Hal ini Bagaimana Persiapan Guru Menghadapi Siswa Milenial Dalam Pembelajaraan IPS SD? Ialah menurut saya, jika nanti sudah menjadi Guru sekaligus Tenaga pendidik kita harus tahu cara mewujudkan capai pembelajaraan untuk menganalisis dengan merencanakan pembelajaraan, mengarahkan minat dan bakat kemampuan siswa . Oleh karena itu, persiapan guru menghadapi siswa milenial di perubahan jaman era globalisasi ini, harus memiliki kompetensi dan memiliki strategi yang tepat agar mampu mengajari siswa dalam menggunakan metode bermain peran ( Role playing) saat pembelajaraan siswa berlangsung.
Bermain peran (role playing) adalah cara menyajikan suatu bahan pelajaran atau materi pelajaran dengan mempertunjukkan, mempertontonkan, atau memperlihatkan suatu keadaan atau peristiwa-peristiwa yang dialami orang, cara atau tingkah laku dalam berinteraksi sosial. Dengan kata lain,bermain peran (role playing) adalah metode mengajar yang dalam pelaksanaannya siswa mendapat tugas dari guru untuk mendramatiskan suatu situasi sosial yang mengandung suatu problem atau masalah yang di hadapi oleh siswa. Agar siswa dapat memecahkan suatu situasi sosial tersebut (Mansyur,1996:104). Model pembelajaran bermain peran (role playing) merupakan bagian metode simulasi yang dimana banyak digunakan dalam pembelajaran IPS SD, karena metode- metode ini sangat sesuai dengan materi IPS SD dan kebutuhan siswa dalam proses pembelajaraan yang berlangsung di kelas.
Hal ini, dengan menggunakan metode bermain peran (role playing) tersebut siswa akan memperoleh pemahaman yang lebih jelas tentang diri orang yang diperankannya, sehingga siswa dapat mengekspresikan perannya itu kedalam nada bicaranya,suaranya,maupun ekspresi wajahnya. Pemberian materi inilah merupakan suatu kenyataan bahwa berbicara sebagai satu keterampilan berbahasa diperlukan untuk berbagai keperluan dan salah satu keterampilan yang harus dicapai siswa karena siswa akan memperoleh banyak manfaat dari kegiatan berbicara tersebut.
Dalam memasuki kecanggihan teknologi sekarang ini, siswa milenial yang lahir di era digital memiliki karakteristik yang berbeda dari generasi sebelumnya. Mereka lebih terbiasa dengan tekonologi,lebih cepat bosan dan lebih membutuhkan variasi dalam pembelajaran. Oleh karena itu , Ketika seseorang ingin menjadi seorang guru yang mengajarkan IPS SD nantinya memerlukan persiapan yang matang dan hal yang sangat penting dalam menghadapi siswa milenial agar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif, seperti bagaimana cara agar mereka tidak cepat bosan di dalam pembelajaran itu tetapi materi yang kita ajarkan dapat di pahami oleh siswa. Contohnya persiapan guru yang menggunakan metode bermain peran ( Role playing) saat pembelajaran IPS SD berlangsung. Dengan mengggunakan metode ini, kita dapat melihat dari pemahaman ,karakteristik, ekspresi serta melatih mental siswa agar tidak cepat bosan dan tidak hanya itu, kita dapat mengajak siswa dengan cara menonton bagaimana contoh bermain peran ( Role playing) yang mereka lihat di dalam tekonologi tersebut. Dengan cara seperti itu siswa dapat meniru dan menampilkan ekspresi mereka masing- masing dengan penggunaan metode bermain peran ( Role playing) saat pembelajaran berlangsung.
Namun, faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa terletak pada metode yang digunakan guru selama ini yaitu berupa ceramah, sehingga kadang- kadang siswa di dalam ruang kelas banyak yang mengantuk dan mudah mengalami kejenuhan. Dengan itulah guru mempersiapkan untuk mengajak siswa milenial menggunakan model pembelajaran bermain peran( Role playing) untuk variasi model pembelajaran dan menjadikan bagian yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Keberhasilan sebuah pembelajaran sangat ditentukan oleh kemauan dan kemampuan guru menghadapi siswa milenial untuk mencari solusi- solusi dari berbagai permasalahan yang dihadapinya di kelasnya masing- masing. Dengan menggunakan metode bermain peran ( Role playing) utuk mata pelajaran IPS Sekolah Dasar ini, mampu memberikan dampak yang sangat menggembirakan bagi peningkatan penguasaaan materi siswa maupun keaktifan, atensi atau perhatian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas berlangsung. Artinya baik secara kualitas maupun kuantitas pembelajaran di kelas menjadi lebih baik.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat bermain peran (Role playing ) terhadap siswa milenial pada saat pembelajaran IPS Sekolah Dasar berlangsung ialah untuk memotivasi siswa , mengembangkan kemampuan berbicara siswa, membantu individu dalam berproses sosial, mengeksplorasi situasi dan emosi, menarik siswa untuk berpikir kritis, serta berperan aktif dalam kehidupan nyata. Karena, menjadi seorang guru harus tahu cara mewujudkan capai pembelajaraan untuk menganalisis dengan merencanakan pembelajaraan, mengarahkan minat dan bakat kemampuan siswa. Maka dari itu, persiapan guru menghadapi siswa milenial dalam pembelajaran IPS SD harus benar- benar relavan dan inovatif dalam proses belajar mengajar. Metode bermain peran ( Role playing) ini juga, terdapat unsur cara bermainnya untuk memperoleh suatu pembelajaran pada mata pelajaran IPS SD sehingga siswa tidak akan merasa jenuh/bosan saat pembelajaran berlangsung & dan para siswa akan menjadi lebih semangat dalam belajar dan lebih cepat untuk memahami materi.