PENTINGNYA KETERAMPILAN FOCUSING DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SESI KONSELING

Oleh : Ni Kadek Rica Dhea Paramitha, S1 Bimbingan dan Konseling, Universitas Pendidikan Ganesha

Keterampilan focusing sangat berpengaruh terhadap kualitas sesi konseling. Keterampilan ini merujuk pada kemampuan seorang konselor untuk memberikan perhatian penuh kepada konseli dan menciptakan ruang yang aman untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran konseli secara terbuka. Dalam sesi konseling, keterampilan focusing juga membuat proses konseling menjadi lebih efektif dan produktif. Mempraktikkan dan mengembangkan keterampilan focusing merupakan bagian penting dari pelatihan seorang konselor, untuk meningkatkan kemampuan konselor dalam mempertahankan fokus selama sesi konseling yang sering kali menghadapi tantangan seperti, gangguan eksternal, masalah pribadi, dan emosi yang kuat dari konseli. Dengan memahami dan mengembangkan keterampilan focusing ini, konselor dapat menjadi lebih efisien dalam membantu konseli mencapai hasil yang diinginkan.

Salah satu komponen penting untuk memastikan sesi konseling berlangsung dengan baik yaitu, dengan kemampuan konselor dan konseli agar tetap fokus pada tujuan utama sesi konseling untuk melakukan penyelidikan menyeluruh tentang masalah yang paling penting dan mengurangi gangguan atau pengalihan perhatian yang tidak penting. Keterampilan focusing membantu konselor untuk hadir secara penuh dalam sesi. Ketika konselor telah fokus dengan sepenuhnya kepada konseli tanpa gangguan eksternal atau masalah pribadi, konseli akan merasa lebih dihargai dan didengarkan, sehingga menciptakan hubungan yang baik dan mendalam antara konselor dengan konseli serta dapat mempercepat proses penyembuhan yang dialami oleh konseli.

Dalam sesi konseling, ada beberapa keterampilan focusing yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pada saat proses konseling berlangsung, seperti kemampuan mendengar aktif yang melibatkan perhatian penuh terhadap ucapan konseli serta pemahaman terhadap nada suara, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh mereka. Dengan mendengarkan secara aktif, konselor dapat menangkap nuansa emosional dan kebutuhan yang mungkin tidak diungkapkan secara eksplisit. Kemudian, menetapkan dan mengkomunikasikan tujuan sesi di awal pertemuan, untuk menjaga fokus dan arah percakapan serta dapat memastikan bahwa diskusi tetap relevan dan terarah yang memungkinkan waktu digunakan secara efektif untuk membahas isu-isu yang paling penting bagi konseli. Selanjutnya, mengatasi gangguan baik eksternal maupun internal seperti, kebisingan, kecemasan atau distraksi mental, dan dapat mengalihkan perhatian dari tujuan sesi. Seorang konselor harus memiliki strategi untuk menangani gangguan ini, baik dengan teknik relaksasi atau mengarahkan kembali percakapan jika konseli tersesat dari topik yang relevan.

Selain itu, merasakan dan memahami pengalaman emosional konseli, konselor dapat menyesuaikan pendekatan mereka untuk memenuhi kebutuhan emosional konseli, membangun kepercayaan, dan meningkatkan keterbukaan konseli. Mengajukan pertanyaan yang tepat, baik terbuka untuk menggali informasi lebih dalam maupun tertutup untuk klarifikasi, dapat membantu konselor memperoleh informasi yang diperlukan dan menjaga percakapan tetap relevan. Kemudian, adanya refleksi dan ringkasan yang membantu konselor memastikan pemahaman yang telah dibahas selama sesi cukup akurat. Dengan menyampaikan kembali inti dari diskusi dan menyoroti poin-poin penting, konselor dapat memperjelas kesalahpahaman, menegaskan kembali focusing dalam sesi konseling, serta memastikan bahwa kedua belah pihak memiliki pemahaman yang sama. Mengintegrasikan keterampilan ini memungkinkan konselor menciptakan lingkungan yang mendukung, di mana konseli dapat mengeksplorasi dan mengatasi masalah mereka dengan cara yang produktif dan memuaskan.

Keterampilan focusing juga berperan penting dalam membantu konseli untuk menemukan solusi dari masalah mereka. Ketika konselor lebih berfokus pada pikiran dan perasaan konseli, maka konseli dapat lebih mudah menemukan solusi dan mengembangkan kesadaran diri yang lebih tinggi. Penting untuk diingat bahwa keterampilan focusing tidak hanya berlaku pada konselor, tetapi juga dapat diajarkan kepada konseli. Dengan memberikan teknik untuk fokus pada perasaan dan pikiran mereka, konselor dapat meningkatkan keefektifan sesi konseling secara keseluruhan. Konseli yang terampil dalam focusing mampu mengambil inisiatif dalam sesi mereka, sehingga proses konseling menjadi lebih kolaboratif.

Untuk meningkatkan keterlibatan konseli dalam sesi konseling, konselor dapat menggunakan berbagai strategi yang berfokus dalam membangun hubungan yang kuat, menetapkan tujuan yang jelas, dan memanfaatkan teknik interaktif yang sesuai dengan kebutuhan konseli. Mengajukan pertanyaan terbuka adalah teknik yang efektif untuk mendorong konseli agar berpikir lebih dalam dan merefleksikan perasaan serta pengalaman mereka. Kemudian, memberikan umpan balik yang konstruktif dan merayakan kemajuan kecil dapat meningkatkan motivasi konseli. Mengakui pencapaian, meskipun kecil, membantu konseli merasa dihargai dan termotivasi untuk terus aktif berpartisipasi. Umpan balik yang positif dan spesifik tentang kemajuan yang dicapai memberikan dorongan tambahan dan memperkuat rasa percaya diri konseli dalam proses konseling.

Kurangnya focusing dalam sesi konseling dapat memiliki dampak yang mendalam dan luas terhadap terapi dan hasil yang dicapai oleh konseli. Hal ini dapat menghambat kemajuan dalam proses terapi, karena isu-isu yang mendalam atau kritis mungkin tidak ditangani dengan tepat, sehingga mengurangi efektivitas intervensi yang diberikan. Dengan memelihara focusing, konselor dapat memastikan bahwa semua isu penting ditangani dengan baik, tujuan terapi tetap jelas dan terukur, serta konseli merasa didukung dan termotivasi sepanjang proses terapi. Secara keseluruhan, konselor dapat menciptakan lingkungan yang aman, memperdalam hubungan dengan konseli, dan mendorong pertumbuhan serta penyembuhan. Dalam dunia konseling yang terus berkembang, keterampilan focusing perlu menjadi fokus utama untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas layanan yang diberikan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *