Pentingnya Legitimasi bagi Seorang Pemimpin dalam menjalankan Organisasi

Oleh : Kinanti Shafanafisa Pramesti, Program Studi Sosiologi, Universitas Muhammadiyah Malang

Organisasi adalah wadah bagi sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Manfaat dari berorganisasi adalah untuk menambah kemampuan bersosialisasi dan menambah pengetahuan, memperluar relasi, belajar dan mengembangkan tentang dasar-dasar kepemimpinan, mengembangkan kemampuan public speaking, dan belajar mengatur waktu. Membuat organisasi tentu harus memiliki kreatifitas, karena di dalam organisasi pasti selalu akan ada konflik baik eksternal maupun internal. Jika tidak memiliki kreatifitas dalam mengelola konflik organisasi tersebut tidak akan berjalan dengan baik.

Setiap organisasi tentu memiliki pemimpinnya masing-masing, pemimpin itu seperti lokomotif yang bisa menarik gerbang-gerbang yang berbeda. Suradinata (1997:11) berpendapat bahwa pemimpin adalah orang yang memimpin kelompok dua orang atau lebih, baik organisasi maupun keluarga. Pemimpin yang baik bisa menyatukan para anggota menjadi satu kesatuan dengan tujuan yang sama. Dalam organisasi semua aspek adalah hal yang penting, termasuk pemimpin. Organisasi akan bergerak jika pemimpin sadar atas pengaruh dan kekuasaannya.

Ada 5 bentuk kekuasaan menurut French dan Raven adalah sebagai berikut :

1.     Coercive Power: kekuasaan bersumber dari tindakan pemaksaan.

2.     Reward Power: kekuasaan didasarkan pada gagasan.

3.     Legitimate Power: kekuasaan didasarkan kesadaran yang dibentuk, pemimpin dapat membuat anggota merasa bertanggung jawab dan menghormati posisi tertentu.

4.     Referent Power: manajemen yang didasarkan pada kemampuan untuk memberikan rasa penerimaan kepada seseorang.

5.     Expert Power: kekuasaan yang didasarkan pada pengetahuan yang mendalam.

Max Weber di dalam bukunya yang berjudul “Wirtschaft und Gesellschaft” tahun 1922, disebutkan bahwa kekuasaan adalah suatu kemampuan, dalam suatu hubungan sosial, melaksanakan kemampuan sendiri sekalipun mengalami perlawanan, dan apapun dasar kemampuan ini.

Max Weber mengatakan bahwa kekuasaan sebagai peluang bagi seseorang maupun kelompok untuk memberikan kesadaran terhadap masyarakat akan kemampuannya sendiri sekaligus mampu diterapkan terhadap tindakan perlawanan dari orang maupun golongan tertentu.

Kekuasaan seharusnya membawa kesejahteraan bagi setiap masyarakat dan bukan mendatangkan dominasi yang menyebabkan ketidakadilan dan diskriminasi bagi masyarakat. Maka dari itu pemimpin yang berkuasa harus memiliki legitimasi.

Legitimasi secara etimologis berasal dari bahasa latin yaitu lex yang artinya hukum. Secara sederhana legitimasi dipahami sebagai bentuk pengakuan atau penerimaan atau sesuatu yang sah di masyarakat. Legitimasi berbeda dengan legalitas, legitimasi adalah pengakuan dari masyarakat atas aksebilitas dan legalitas adalah pengakuan dari negara terhadap suatu usaha sehingga dapat digunakan sebagai syarat dalam bekerjasama dengan berbagai pihak.

Legitimasi artinya peraturan yang mengandung keabsahan atau pengakuan secara sah dari kualitas dimasyarakat. Objek dari legitimasi adalah materi wewenang dan legitimasi subyek wewenang.

Ada tiga macam legitimasi subyek kekuasaan, yaitu :

1.     Legitimasi Religius: hak memerintah berdasarkan faktor-faktor yang ada di dunia.

2.     Legitimasi Eliter: hak memerintah karena keahlian khusus yang tidak dimiliki oleh banyak orang.

3.     Legitimasi Demokratis: hak memerintah atas dasar kehendak rakyat.

Pemimpin tentu perlu memiliki legitimasi karena legitimasi dapat memberikan otoritas dan dasar moral yang diperlukan oleh pemimpin untuk mengarahkan dan mempengaruhi orang lain dalam organisasi atau masyarakat. Beberapa alasan mengapa legitimasi penting untuk seorang pemimpin

1. Kekuasaan yang Diterima

Legitimasi dapat memberikan suatu kekuasaan yang dapat diterima oleh masyarakat untuk mengambil keputusan dan mengarahkan Langkah-langkah dalam suatu organisasi.jika seseorang memiliki moralitas yang baik dan legal untuk memimpin maka masyarakat cenderung untuk bersedia mengikuti setiap keputusan dan arahan dari pemimpin tersebut. Dapat mengurangi adanya konflik internal di dalam organisasi.

2. Kredibilitas dan Kepercayaan

Pemimpin yang memiliki legitimasi akan lebih mudah membangun kepercayaan dan kredibilitas dari anggotanya. Kepercayaan adalah sesuatu yang penting dalam segala hal, aplagi untuk suatu hal yang memerlukan pengorbanan atau perubahan di dalamnya. Jika masyarakat percaya pemimpin tersebut bertindak untuk kebaikan bersama mereka akan selalu mendukung apa keputusan pemimpin.

3. Stabilitas Organisasi

Adanya legitimasi juga menjadi sebuah kestabilan bagi suatu negara atau organisasi. Legitimasi dapat mengurangi adanya konflik internal atau ketidakpuasan dan ketidakpercayaan dari anggotanya. Karena mereka akan cenderung menerima keputusan dari pemimpin tersebut.

4.     Efektivitas Kepemimpinan

Seseorang mengakui pemimpin pasti karena pribadi atau tindakan dari pemimpin tersebut. Dengan legitimasi pemimpin akan lebih mudah mengatur dan menggerakkan anggotanya. Kepemimpinan yang tercipta akan lebih efektif, karena memimpin tidak hanya tentang memerintah tetapi juga memotivasi dan membangun suatu hal baik di dalam organisasi.

5. Dasar Hukum dan Moral

Pengakuan suatu pemimpin atas dasar moral yang dimiliki oleh pemimpin tersebut, dengan moral yang baik pemimpin tentu akan mengatur anggotanya dengan baik juga. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang sadar akan kekuasaan dan tanggung jawab dari pemimpin tersebut dan para anggotanya.

Kesimpulan

Berorganisasi adalah sesuatu hal yang sangat bermanfaat bagi kehidupan kita. Tetapi dalam berorganisasi kita tidak bisa secara sembarangan, terdapat struktur dan hal-hal yang perlu diperhatikan. Dalam berorganisasi juga diperlukannya pemimpin yang baik agar organisasi tersebut bisa berjalan dengan baik dalam mencapai visi misi dan tujuan organisasi tersebut. Pemimpin yang baik perlu memiliki legitimasi, karena legitimasi memberikan dasar moral dan otoritas yang diperlukan bagi pemimpin untuk mengarahkan dan mempengaruhi orang lain dalam organisasi atau masyarakat.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *