Oleh: Ni Made Chelseayana Danarwati Swari, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Pada masa ini pendidikan inklusif untuk anak berkebutuhan khusus di Indonesia semakin mendapat perhatian. Setiap anak unik, termasuk anak berkebutuhan khusus. mereka memiliki cara belajar, berpikir, dan berperilaku yang berbeda dari anak pada umumnya karena adanya perbedaan dalam pertumbuhan dan perkembangan mereka. Dengan pendidikan inklusif, anak berkebutuhan khusus dapat bersekolah di sekolah reguler bersama anak-anak lainnya. Tujuannya adalah agar mereka menjadi bagian dari masyarakat dan belajar dalam lingkungan yang mendukung perkembangan mereka. Hal ini di atur dalam Pasal 54 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang menyatakan bahwa Setiap anak yang cacat fisik dan atau mental berhak memperoleh perawatan, pendidikan, pelatihan, dan bantuan khusus atas biaya negara, untuk menjamin kehidupannya sesuai dengan martabat kemanusiaan, meningkatkan diri, dan kemampuan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat dan bernegara. Kemudian dalam Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 menyatakan bahwa Pendidikan inklusif bertujuan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental dan sosial atau memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.
Anak berkebutuhan khusus merupakan individu yang mengalami gangguan perkembangan atau kelainan tertentu, baik itu pada fisik seperti tidak dapat melihat atau mendengar, maupun pada mental seperti autisme atau gangguan hiperaktif. Karena keterbatasan ini, mereka membutuhkan pendekatan pembelajaran dan dukungan yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik mereka. Karena memiliki kebutuhan yang berbeda dari anak pada umumnya, anak berkebutuhan khusus memerlukan dukungan tambahan dalam bentuk layanan pendidikan, sosial, bimbingan, dan lainnya. Menurut Heward, Anak Berkebutuhan Khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukkan pada ketidakmampuan mental, emosional atau fisik. Sedangkan menurut Anak Berkebutuhan Khusus adalah mereka yang memiliki kebutuhan khusus sementara atau permanen sehingga membutuhkan pelayanan Pendidikan yang lebih intens. Perbedaan yang dialami anak ini terjadi pada beberapa hal, yaitu proses pertumbuhan dan perkembangannya yang mengalami kelainan atau penyimpangan baik secara fisik, mental, intelektual, sosial maupun emosional. Berdasarkan beberapa definisi diatas, anak berkebutuhan khusus dapat didefinisikan sebagai individu yang memiliki karakteristik fisik, intelektual, maupun emosional diatas atau di bawah rata-rata individu pada umumnya. Anak berkebutuhan khusus memiliki beberapa klasifikasi yang berbeda diantaranya adalah tuna netra, tuna rungu, tuna grahita, tuna laras, anak cerdas Istimewa dan bakat Istimewa, tuna daksa, autis, tunawicara.
Anak berkebutuhan khusus memiliki karakteristik yang bervariasi tergantung pada jenis kebutuhan yang anak tersebut miliki. Beberapa karakteristik anak berkebutuhan khusus secara umum yakni:
1. Keterlambatan pada Perkembangannya, anak berkebutuhan khusus sering mengalami keterlambatan dalam mencapai tonggak perkembangan seperti berbicara, berjalan, atau berinteraksi sosial.
2. Kesulitan dalam Mengikuti Pembelajaran, anak berkebutuhan khusus memiliki masalah dalam memahami materi pelajaran, yang dapat disebabkan oleh gangguan belajar spesifik seperti disleksia atau ADHD.
3. Perilaku Sosial yang Berbeda, anak berkebutuhan khusus mungkin menunjukkan perilaku yang berbeda dalam interaksi sosial, termasuk kesulitan dalam berkomunikasi atau memahami norma sosial.
4. Kebutuhan anak Pendampingan Khusus, anak berkebutuhan khusus memerlukan pendekatan pendidikan dan dukungan yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan individu.
Karakteristik anak berkebutuhan khusus sangat bervariasi tergantung pada jenis kelainan yang dialami. Memahami karakteristik ini penting untuk memberikan dukungan pendidikan dan sosial yang tepat, serta membantu mereka mencapai potensi maksimal dalam kehidupan sehari-hari. Setiap anak memerlukan pendekatan individual untuk memenuhi kebutuhan unik mereka agar dapat berkembang secara optimal di masyarakat.
Kenapa kita perlu memahami anak-anak berkebutuhan khusus? Karena pemahaman yang baik terhadap mereka membantu kita memberikan dukungan yang tepat, baik secara emosional, pendidikan, maupun sosial. Memahami anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) sangatlah penting karena memiliki dampak yang luas baik bagi mereka, keluarga, pendidik, dan masyarakat secara keseluruhan. Anak-anak ABK memiliki kebutuhan unik yang memerlukan perhatian khusus, dan dengan memahami kebutuhan serta potensi mereka, kita bisa membantu mereka berkembang secara optimal. Selain itu, pemahaman ini mengurangi stigma di masyarakat dan membantu menciptakan lingkungan yang inklusif, di mana mereka merasa diterima dan dihargai. Dengan begitu, kita ikut berperan dalam membangun generasi yang lebih peduli dan saling mendukung.
Mengapa sekolah harus ramah terhadap anak-anak berkebutuhan khusus? Karena lingkungan sekolah yang ramah membantu anak-anak anak berkebutuhan khusus merasa diterima, aman, dan nyaman untuk belajar dan berkembang. Sekolah yang ramah terhadap anak-anak berkebutuhan khusus sangat penting karena memberikan dampak positif tidak hanya bagi anak berkebutuhan khusus sendiri tetapi juga bagi seluruh komunitas sekolah dan masyarakat. Ketika sekolah mampu memahami dan memenuhi kebutuhan khusus mereka, anak-anak anak berkebutuhan khusus memiliki kesempatan yang sama untuk meraih potensi terbaik mereka. Selain itu, sekolah yang inklusif mengajarkan seluruh siswa untuk menghargai perbedaan, meningkatkan rasa empati, dan mengurangi diskriminasi. Dengan menjadi lingkungan yang ramah bagi anak berkebutuhan khusus, sekolah tidak hanya berperan dalam pendidikan, tetapi juga dalam membangun generasi yang lebih terbuka, peduli, dan saling mendukung.