Oleh : Ni Putu Ayu Savitri Dewi, Universitas Pendidikan Ganesha
Salah satu aspek penting dalam hidup seseorang adalah Pendidikan. Pendidikan yang merupakan proses memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan baru. Membangun kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan. Ada beberapa tujuan dari Pendidikan yaitu sebagai pengembangan individu yang dimana meliputi pengembangan kognitif ( meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analitis, kreatif, dan memecahkan masalah), pengembangan afektif (membentuk karakter, nialai moral, sikap social, dan emosional yang positif), pengembangan psikomotor (mengembangkan ketrampilan fisik dan motoric yang diperulak dalam kehidupan sehari- hari.. Dengan mempertimbangkan tujuan pendidikan ini, pendidikan diberikan kepada semua generasi, tanpa membedakan agama, suku, atau ras.
Mengapa setara? Dalam dunia Pendidikan terdapat kesetaraan Pendidikan yang penting untuk dipahami. Pendidikan kesetaraan merupakan bentuk Pendidikan yang dirancang khusus dalam memberikan kesempatan kepada individu yang tidak dapat mengakses atau dirasa tidak bisa menyelesaikan Pendidikan formal. Tujuan utama dari kesetaraan Pendidikan ini untuk memberikan peluang menempuh Pendidikan yang sama kepada mereka yang putus sekolah, keterbatasan jarak, keterbatasan mental dan fisik dalam menempuh kita ketahui bahwa tidak semua individu bisa mendapatkan Pendidikan yang layak. Ada berbagai macam hal yang menyebabkan individu tersebut tidak bisa mendapatkan Pendidikan yang sesuai, seperti keterbatasan fisik, mental dan lain sebagainya.
Didunia ini tidak semua anak tersebut normal. Terdapat banyak anak dengan kebutuhan khusus yang memerlukan bantuan baik secara fisik dan mental. Anak dengan berkebutuhan khusus tersebut tentu sangat perlu bimbingan agar bisa melakukan hal yang biasa dilakukan anak normal lainnua. Anak dengan berkebutuhan khusus ini tentu saja memiliki hak yang sama dengan anak normal dalam menempuh Pendidikan. Namun anak dengan berkebutuhan khusus ini tentu memerlukan cara khusus dalam mendapatkan mendidikan yang setara dengan anak normal.
Anak berkebutuhan khusus adalah dimana anak yang memerlukan perlakuan khusus untuk mendapatkan perkembangan yang terbaik. Kekhususan yang berbeda dimiliki oleh anak berkebutuhan khusus itu juga sangat membutuhkan penanganan yang berbeda. Jenis anak berkebutuhan khusus ada banyak yaitu:
1. Anak dengan berkelainan fisik (tunanetra, tunarungu, tunadaksa),
2. Anak dengan berkelainan mental emosional (tunagrahita, tunalaras),
3. Anak berkelainan akademik (anak berbakat, anak berkesulitan belajar) anak dengan autism, adhd dan masih banyak lagi.
Tentu saja dilihat dengan banyaknya macam anak dengan berkebutuhan khusus tersebut perlunya penyesuaian terhadap masing-masing karakteristik dan kebutuhan dari masing-masing anak dengan berkebutuhan khusus.
Pendidikan inklusif merupakan salah satu pendekatan yang memungkinkan semua anak, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, untuk belajar bersama dalam satu lingkungan yang sama. Setiap anak memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan terbaik. Hak dan kesempatan ini tidak dibedakan berdasarkan karakteristik fisik, mental, sosial, emosional, atau status sosial ekonomi. Konsep ini bertujuan untuk mengintegrasikan siswa dari berbagai latar belakang dan kemampuan dalam satu ruang belajar yang sama, sehingga mereka dapat belajar dan berkembang secara setara tanpa merasakan perbedaan dan menghindari perasaan saling membedakan di antara mereka.
Melihat berbagai macamnya karakter yang dimiliki oleh anak berkebutuhan khusus tersebut, segabai calon guru harus memiliki beberapa ketrampilan dalam membimbing anak berkebutuhan khusus :
1. Pemahaman terkait karakter anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus memiliki banyak sekali karakterisitik yang berbeda-beda, tentu saja dengan berbagai macam karakter tersebut sebagai calon guru harus bia menyesuaikan dengan gaya belajar yang dibutuhkan. Calon guru harus bisa berkomunikasi dengan cara yang muduh dipahami oleh siswa berkebutuhan khusus. Hal ini termasuk dalam kemampuan menggunakan bahasa tubuh, intonasi, serta metode visual yang sesuai. Selain itu, empati sangat penting untuk memahami apa yang dibutuhkan oleh siswa dan memberikan dukungan yang sesuai.
2. Kemampuan dalam menyususn rencana pembelajaran yang sesuai
Membuat rancangan pembelajaran yang sesuai untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan individu setiap anak. Rancangan pembelajaran yang baik harus dapat mengakomodasi perbedaan kemampuan dan gaya belajar setiap anak, serta memberikan kesempatan bagi mereka untuk mencapai potensi maksimalnya. Menentukan metode dan media pembelajaran yang bisa memudahkan bagi anak dengan kebutuhan khusus dalam memahami pembelajaran.
3. Keterampilan Manajemen kelas
Setiap anak memiliki potensi dan cara belajar yang berbeda. Dalam sebuah kelas, calon guru akan menemukan anak-anak dengan berbagai kebutuhan, termasuk mereka yang memiliki disabilitas fisik, mental, atau emosional. Jika menemukan anak dengan berkebutuhan khusus di sekolah regular, guru harus memberikan pemahaman kepada peserta didik lainya bahwa terdapat temannya yang dengan kebutuhan khusus. Hal tersebut agar peserta didik dengan berkebutuhan khusus merasa nyaman saat pembelajaran di kelas
Dengan memberikan bimbingan dan pemahaman terhadap calon guru terkait Pendidikan anak dengan berkebutuhan khusus, guru bisa lebih siap dalam menjadi pembimbing di sekolah. . Tidak ada guru yang membedabedakan peserta didiknya. semua siswa dimata guru itu sama hanya saja ada bebrapa siswa yang memang harus memerlukan perlakuan khusus