Oleh : Komang Srinia Anggreni, Program Studi D3 Kebidanan & Luh Putu Ardianingsih,Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Pendidikan Ganesha
Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan guru PAUD dan kebidanan memiliki peran krusial dalam membentuk karakter dan etika profesionalisme dalam praktik kependidikan. Dalam konteks ini, Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, mengandung nilai-nilai luhur seperti gotong royong, keadilan, persatuan, demokrasi, dan ketuhanan yang maha esa. Dengan memasukkan nilai-nilai tersebut ke dalam kurikulum, guru PAUD dan kebidanan dapat memberikan landasan moral yang kokoh bagi peserta didik dan pasien. Pembelajaran yang berbasis Pancasila tidak hanya mencakup aspek kognitif, tetapi juga membimbing peserta didik dalam menginternalisasi nilai-nilai kehidupan yang positif. Hal ini membantu membentuk karakter yang tangguh dan etika profesionalisme, seiring dengan penanaman sikap jujur, bertanggung jawab, dan menghargai keberagaman.
Pancasila memiliki peran krusial dalam membentuk sikap keberagaman dan toleransi di kalangan pendidik PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan kebidanan. Prinsip-prinsip dasar Pancasila, seperti gotong royong, keadilan sosial, dan persatuan, memberikan dasar bagi pendidikan guru PAUD dan kebidanan untuk mengedepankan nilai-nilai inklusif dan menghormati keberagaman masyarakat. Dalam konteks ini, guru PAUD dan kebidanan diharapkan untuk mendorong anak didik atau pasien untuk menghargai perbedaan budaya, agama, dan latar belakang sosial. Melalui pembelajaran yang berpusat pada Pancasila, guru dapat membentuk sikap positif terhadap keragaman, menciptakan ruang yang aman, dan merangsang pertumbuhan empati di antara siswa atau pasien.
Dalam mendukung pembentukan lingkungan belajar yang inklusif, Pancasila menjadi landasan untuk menciptakan ruang di mana setiap individu dihargai dan diterima tanpa diskriminasi. Guru PAUD dan kebidanan dapat menggunakan nilai-nilai Pancasila untuk merancang kurikulum yang mencakup aspek keberagaman dan toleransi, serta mengintegrasikan berbagai konten pembelajaran yang merangsang pemahaman tentang keragaman budaya. Pembelajaran yang berfokus pada Pancasila juga dapat menciptakan pola interaksi yang saling menghormati di antara siswa dan pasien, mengurangi stigmatisasi, dan meningkatkan kualitas interaksi sosial.
Penerapan prinsip-prinsip Pancasila dalam praktik pengajaran guru PAUD dan kebidanan dapat menjadi fondasi kuat untuk memperkuat nilai-nilai moral dan etika dalam lingkungan pendidikan. Prinsip-prinsip seperti gotong royong, musyawarah mufakat, keadilan sosial, demokrasi, dan ketuhanan yang maha esa dapat diintegrasikan dalam metode pengajaran. Misalnya, nilai gotong royong dapat diterapkan dalam pembelajaran kolaboratif di mana siswa diajak untuk bekerja sama, menghormati pendapat teman sebaya, dan saling membantu. Prinsip musyawarah mufakat juga dapat diterjemahkan ke dalam pengambilan keputusan bersama antara guru, siswa, dan orang tua, menciptakan lingkungan yang demokratis dan inklusif.
Dampak dari penerapan prinsip-prinsip Pancasila ini tidak hanya terbatas pada pembentukan karakter moral guru dan siswa, tetapi juga dapat membawa perubahan positif dalam perilaku dan etika pelayanan kebidanan. Guru PAUD yang menginternalisasi nilai-nilai Pancasila akan menjadi teladan yang baik bagi siswa, menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan moral anak-anak. Selain itu, prinsip keadilan sosial dan tanggung jawab terhadap masyarakat yang tercermin dalam Pancasila dapat mendorong guru kebidanan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang adil, mengutamakan kepentingan pasien, dan memastikan akses layanan kesehatan yang setara untuk semua.
Pemahaman dan pengintegrasian nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan guru PAUD dan kebidanan memiliki dampak signifikan dalam membentuk kesadaran sosial dan tanggung jawab terhadap masyarakat. Pertama-tama, nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, keadilan sosial, dan persatuan, memberikan landasan bagi pendidikan karakter yang mempromosikan kepedulian terhadap sesama. Guru PAUD dan kebidanan yang terlatih dengan nilai-nilai ini cenderung lebih peka terhadap kebutuhan masyarakat, baik dalam konteks pendidikan maupun pelayanan kesehatan. Pengintegrasian Pancasila dalam kurikulum juga dapat membentuk tanggung jawab sosial guru PAUD dan kebidanan terhadap pembangunan masyarakat. Mereka diajarkan untuk tidak hanya fokus pada pembentukan individu siswa atau pelayanan pasien, tetapi juga untuk melibatkan diri dalam upaya-upaya yang memajukan kehidupan bersama.
Pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam meningkatkan profesionalisme guru PAUD dan kebidanan tercermin melalui dampak positifnya terhadap peningkatan kompetensi pedagogik. Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, memberikan landasan moral dan etika yang kuat bagi pendidik untuk mengembangkan keterampilan pedagogik yang efektif. Guru PAUD dan kebidanan yang memahami dan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam proses pembelajaran dapat menciptakan lingkungan belajar yang stimulatif dan berfokus pada perkembangan holistik anak dan kesehatan ibu.
Selain itu, nilai-nilai Pancasila juga memainkan peran penting dalam peningkatan kepemimpinan guru PAUD dan kebidanan. Prinsip-prinsip Pancasila seperti gotong royong dan musyawarah mendorong pendekatan kepemimpinan yang kolaboratif dan partisipatif. Seorang guru yang terampil dalam kepemimpinan dapat memimpin dengan adil, menginspirasi, dan memberdayakan sesama guru serta melibatkan orang tua dan masyarakat dalam proses pendidikan.
Dalam Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan guru PAUD dan kebidanan memiliki potensi besar untuk menjadi landasan pembangunan inovasi dalam metode pengajaran dan pelayanan kebidanan. Pertama-tama, nilai-nilai Pancasila yang mengedepankan gotong royong dan keadilan sosial dapat mendorong kolaborasi antar guru dan praktisi kebidanan dalam menciptakan metode pengajaran yang lebih holistik dan berorientasi pada kebutuhan individu siswa. Dengan demikian, metode pengajaran dapat disesuaikan dengan perkembangan anak dan kebutuhan kesehatan ibu, memastikan bahwa setiap siswa dan pasien mendapatkan perhatian yang optimal. Selanjutnya, prinsip-prinsip Pancasila seperti ketuhanan yang maha esa dan kemanusiaan yang adil dan beradab dapat menjadi dasar untuk mengembangkan metode pengajaran yang mengutamakan nilai-nilai moral dan etika. Guru PAUD dan kebidanan yang memahami dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut akan lebih mampu mentransfer nilai-nilai tersebut kepada siswa dan pasien, membentuk karakter yang baik dan meningkatkan hubungan interpersonal yang positif dalam konteks pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Lebih jauh lagi, implementasi nilai-nilai Pancasila dapat membawa dampak positif pada kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak di masyarakat. Guru PAUD dan praktisi kebidanan yang dididik dengan landasan nilai-nilai Pancasila akan cenderung memberikan pelayanan yang lebih humanis, memperhatikan aspek-aspek budaya dan kearifan lokal dalam pelayanan kesehatan. Dengan demikian, pelayanan kesehatan ibu dan anak dapat lebih terintegrasi dengan nilai-nilai lokal, meningkatkan kepercayaan masyarakat, dan menghasilkan hasil kesehatan yang lebih baik. Inilah pentingnya implementasi nilai-nilai Pancasila dalam menciptakan fondasi yang kokoh untuk inovasi dalam pendidikan dan pelayanan kebidanan.m era teknologi informasi yang terus berkembang, penerapan nilai-nilai Pancasila juga berdampak pada peningkatan kemampuan guru PAUD dan kebidanan dalam menggunakan teknologi dalam pendidikan. Nilai-nilai seperti gotong royong dan mengutamakan kesejahteraan bersama mendorong guru untuk memanfaatkan teknologi secara positif dan memastikan bahwa pemanfaatannya sesuai dengan nilai-nilai moral dan etika yang dianut.
Referensi
Gunawan, B. (2020). Analisis Yuridis Pendidikan Jarak Jauh dalam Perspektif Hak Asasi Manusia dalam Undang-Undang Dasar NRI 1945 pada Masa Pandemi Covid-19 di Indonesia. Jurnal HAM, 11(3), 387-404.
Ahdiyat, M., & Barat, B. K. B. (2021). PANCASILA DARI DAN DALAM RUANG RUANG PEMBELAJARAN. Merdeka Belajar Dan Kemerdekaan Pendidik, 100.
Sihombing, R. A., & Lukitoyo, P. S. (2021). Peranan Penting Pancasila Dan Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Pendidikan Karakter Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 9(1), 49-59.
Pratiwi, M. L. E., & Sukmono, F. G. (2018). Pendidikan Multikultur Berkemajuan Dalam Pendidikan Kebidanan. Jurnal Riset Kebidanan Indonesia ISSN, 2(1), 7-15.