Oleh: Ni Putu Ayu Gayatri Dewi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Pendidikan inklusi menjadi sistem pendidikan yang bertujuan untuk memberikan akses yang sama bagi semua anak, termasuk anak dengan kebutuhan khusus. Konsep pendidikan inklusi di Indonesia mulai dikenal setelah negara ini menandatangani perjanjian Salamanca pada tahun 1994 yang menekankan pentingnya pendidikan bagi semua anak. Dalam pernyataan Salamanca ini menetapkan prinsip bahwa setiap anak memiliki hak yang sama untuk memperoleh fasilitas pendidikan tanpa memandang perbedaan. Sejak Indonesia menandatangani perjanjian Salamanca, mulai dikeluarkan berbagai kebijakan serta regulasi untuk mendukung implementasi pendidikan inklusi di Indonesia. Salah satu kebijakan mengenai pendidikan inklusi yaitu Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 70 Tahun 2009 pasal 2 yang menyatakan bahwa pemerintah mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang menghargai keanekaragaman dan tidak diskriminatif bagi semua peserta didik. Dalam pasal tersebut berarti pendidikan inklusi bukan hanya sekadar mengadaptasikan anak berkebutuhan khusus ke dalam sekolah regular, namun juga menciptakan lingkungan belajar yang mendukung serta mendorong anak berkebutuhan khusus untuk berpartisipasi aktif selama proses pembelajaran.
Sebagai calon tenaga pendidik atau calon guru perlu untuk memahami pentingnya pendidikan inklusi bagi semua anak berkebutuhan khusus. Pemahaman calon tenaga pendidik mengenai pentingnya pendidikan inklusi bagi anak berkebutuhan khusus tersebut sebagai langkah awal dalam menciptkan lingkungan belajar yang adil dan setara bagi semua anak. Pendidikan inklusi sangat penting bagi anak berkebutuhan khsusus karena memberikan mereka kesempatan untuk belajar dan berkembang sesuai dengan potensi yang mereka miliki dalam lingkungan yang sama dengan teman sebayanya tanpa memandang latar belakang. Hal tersebut memungkinkan anak berkebutuhan khusus untuk merasakan pengalaman sosial yang positif untuk perkembangan sosial dan emosiaonal mereka. Pendidikan inklusi dapat membantu mengurangi stigma dan isolasi yang sering dialami oleh anak berkebutuhan khusus, sehingga melalui pendidikan inklusi ini dapat membangun rasa percaya diri serta kemandirian mereka.
Implementasi pendidikan inklusi di Indonesia agar dapat berjalan lancar memerlukan peran calon tenaga pendidik. Calon tenaga pendidik harus mampu menjadi sosok yang GIC (Great, Intelligent, Creative) agar dapat berkontribusi penuh pada implementasi pendidikan inklusi. Sebagai calon tenaga pendidik yang Great (luar biasa) harus mampu memiliki komitmen dan dedikasi yang tinggi terhadap pendidikan inklusi. Calon tenaga pendidik harus mengetahui bahwa dalam pembelajaran pendidikan inklusi, guru perlu menciptakan suasana belajar yang positif dan mendukung kebutuhan semua siswa termasuk siswa dengan berkebutuhan khusus. Calon tenaga pendidik harus mempersiapkan diri untuk memiliki keberanian mengambil insiatif dalam mengatasi tantangan yang akan timbul di kelas agar setiap anak merasa diterima dan dihargai.
Calon tenaga pendidik harus mempersiapkan diri menjadi sosok yang Intelligent (cerdas) agar mampu mengimplementasikan pendidikan inklusi. Kecerdasan yang dimiliki tidak hanya terbatas pada kecerdasan akademis, namun mencakup kecerdasan emosional dan sosial. Sebagai calon tenaga pendidik harus mengetahui bahwa perlu kemampuan untuk mengenali dan memahami perasaan serta kebutuhan setiap siswa dengan baik. Kecerdasan untuk memahami kebutuhan emosional siswa penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif. Dengan memiliki keterampilan ini, calon tenaga pendidik nantinya akan dapat membantu menciptakan suasana belajar yang mendukung kebutuhan bagi semua anak termasuk anak berkebutuhan khusus. Calon tenaga pendidik harus mengetahui bahwa guru yang cerdas dapat menciptakan suasana belajar yang harmonis dan menyenangkan serta mampu menangani perilaku siswa yang menantang. Dengan begitu, guru yang cerdas tidak hanya membantu anak berkebutuhan khusus untuk beradaptasi dengan lingkungannya dan berkembang sesuai dengan kebutuhananya, namun juga memastikan bahwa seluruh anak termasuk anak berkebutuhan khusus dapat belajar dengan nyaman di dalam kelas.
Calon tenaga pendidik juga harus mampu menjadi sosok yang Creative (kreatif) agar mampu menerapkan metode pengajaran yang menarik dan efektif bagi anak berkebutuhan khusus. Pendidikan inklusi memberikan kesempatan bagi semua siswa merasakan pelayanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga calon tenaga pendidik harus mampu mempersiapkan dirinya agar mampu menciptakan racangan aktivitas pembelajaran yang inovatif serta menyenangkan sehingga semua siswa termasuk anak dengan kebutuhan khusus dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Kreativitas harus dimiliki oleh calon tenaga pendidik agar nantinya dapat merancang kegiatan pembelajaran yang inovatif sesuai dengan kebutuhan siswa yang beragam termasuk kebutuhan dari anak berkebutuhan khusus. Hal tersebut dikarenakan dalam penerapan pendidikan inklusi akan bertemu banyak siswa dengan berbagai karakteristik serta kepribadian, sehingga diperlukan tenaga pendidik yang mampu dalam mengadaptasi metode pengajaran agar semua anak termasuk anak berkebutuhan khusus dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
Pemahaman pendidikan inklusi sangat penting bagi calon tenaga pendidik atau calon guru agar mampu mengembangkan keterampilan serta mempersiapkan diri dalam menentukan strategi pengajaran yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan anak berkebutuhan khusus. Dengan memahami pentingnya pendidikan inklusi bagi anak berkebutuhan khusus, calon tenaga pendidik nantinya dapat berperan sebagai penghubung antara teori pendidikan dengan praktik di lapangan terutama dalam mendukung pemerataan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Dengan pengetahuan ini, calon tenaga pendidik dapat menjadi sosok yang GIC (Great, intelligent, Creative) sehingga dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung kebutuhan anak berkebutuhan khusus sehingga anak berkebutuhan khusus akan diterima dan dihargai serta pemerataan pendidikan inklusi dapat dicapai.