Oleh : Fadel Rahman, Program Studi Kedokteran, Universitas Pendidikan Ganesha
Mahasiswa di Indonesia saat ini adalah generasi penerus bangsa yang akan menjadi pembawa tongkat estafet kepemimpinan bangsa pada visi Indonesia emas tahun 2045. Sebagai calon pemegang tongkat estafet tersebut maka mahasiswa perlu dipersiapkan sebagai pemimpin yang berintegritas dan mampu membawa perubahan positif, pemahaman yang kuat tentang Hak Asasi Manusia (HAM) menjadi sangat penting. Menurut Muladi, HAM adalah hak yang melekat secara alamiah (inheren) pada diri seorang manusia sejak dia lahir, dan tanpa hak tersebut manusia tidak dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia yang utuh. Karena keberadaan HAM yang sangat penting, maka tanpa HAM manusia tidak dapat mengembangkan bakat dan memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pentingnya Pemahaman tentang HAM bagi Mahasiswa
Dari pengertian sebelumnya kita dapat mengetahui bahwa pemahaman yang baik tentang hak asasi manusia memungkinkan mahasiswa untuk meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal ini dapat menghilangkan hambatan-hambatan yang mungkin akan menghalangi suatu individu untuk mendapatkan hak-hak mereka sebagai manusia. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pemahaman tentang HAM sangat penting bagi mahasiswa:
1. Hak Asasi Manusia bersifat Universal
Hak asasi manusia memiliki sifat universal, artinya semua manusia di seluruh dunia tanpa memandang perbedaan seperti agama, suku, ras, warga negara, identitas politik, atupun status disabilitasnya, memiliki hak yang sama sebagai manusia. Mahasiswa yang memahami hak asasi manusia bersifat universal dapat berperan dalam menjaga dan memelihara hak-hak suatu individu tanpa diskriminasi atau membeda-bedakan apapun. Sehingga Ini dapat menjadi langkah penting dalam membangun masyarakat yang inklusif dan adil.
2. Hak Asasi Manusia Tidak Dapat Dibagi-bagi
Hak asasi manusia tidak dapat dibagi-bagi artinya seluruh HAM memiliki nilai yang sama pentingnya dan tidak boleh dibagi-bagi, oleh sebab itu tidak diperbolehkan untuk mengeluarkan atau menghilangkan hak-hak tertentu dari bagiannya. Mahasiswa yang memahami konsep ini dapat memastikan bahwa hak-hak individu dipertahankan secara utuh, tanpa dikurangi atau dihilangkan bagian-bagiannya. Sehingga hal Ini dapat mencegah terjadinya diskriminasi atau pengecualian terhadap hak-hak tertentu dalam masyarakat.
3. Hak Asasi Manusia Saling Bergantung
Setiap kategori hak asasi manusia saling bergantung satu sama lain. Keberhasilan dalam memenuhi satu hak tertentu sering kali tergantung pada pemenuhan hak-hak lainnya. Misalnya, hak untuk memiliki pekerjaan dapat bergantung pada hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak, Kemudian hak untuk memilih dan menjalankan suatu keyakinan akan bergantung pada hak untuk menyatakan pendapat. Seorang yang menganut agama tertentu akan boleh memimpin jalannya ibadah apabila hak untuk menyatakan pendapat di muka umum terpenuhi. Mahasiswa yang memahami prinsip ini dapat membantu memastikan bahwa setiap individu memiliki akses yang memadai untuk memenuhi semua hak-haknya tanpa adanya hambatan yang akan menyulitkan mereka mendapatkannya.
4. Hak Asasi Manusia Saling Terkait
Keseluruhan hak asasi manusia merupakan satu paket yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini berarti bahwa setiap hak individu saling terkait dan tidak dapat dipisahkan dari yang lainnya. Mahasiswa yang memahami konsep ini dapat berperan dalam memastikan bahwa keseluruhan paket hak-hak tersebut dihormati dan dilindungi dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat dan dapat diterima oleh setiap individu secara utuh.
Implementasi Pemahaman HAM dalam Kehidupan Mahasiswa
Implementasi pemahaman tentang HAM tidak hanya penting dalam konteks akademis, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa dan agen perubahan sosial. Adapun beberapa implementasi bagaimana mahasiswa dapat menerapkan pemahaman HAM dalam kehidupan mereka:
Advokasi dan Kampanye: Mahasiswa dapat mengimplementasikan pemahaman tentang HAM tersebut dengan mengambil peran sebagai advokat untuk hak-hak asasi manusia dengan mengadakan kampanye kesadaran, seminar, atau aksi-aksi lainnya untuk mengedukasi masyarakat tentang HAM.
Partisipasi Aktif: Mahasiswa dapat terlibat dalam sebuah organisasi atau kelompok yang berfokus pada isu HAM sehingga dapat membantu mahasiswa untuk lebih memahami realitas dan tantangan dalam melindungi hak-hak suatu individu.
Penelitian dan Kajian: Mahasiswa dapat melakukan suatu penelitian atau kajian tentang isu-isu HAM lokal ataupun global sehingga dapat membuka wawasan mahasiswa terkait perlunya perlindungan dan promosi HAM di berbagai konteks kehidupan.
Kolaborasi Antar Bidang Ilmu: mahasiswa dapat melakukan kolaborasi dengan mahasiswa dari bidang ilmu yang berbeda sehingga diharapkan dapat menghasilkan pemikiran ataupun solusi yang inovatif dan holistik dalam memperjuangkan HAM di berbagai konteks kehidupan.
Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari: Selain menerapkan pemahaman HAM dalam kegiatan eksternal, mahasiswa juga dapat mempraktikkan nilai-nilai HAM dalam interaksi sehari-hari, baik di kampus maupun di luar kampus sepertu suatu organisasi.
Kesimpulan
Mahasiswa sebagai pemimpin masa depan Indonesia perlu dibekali dengan pemahaman yang kuat tentang HAM agar dapat menjaga, melindungi, dan mempromosikan hak-hak asasi manusia untuk semua orang. Universalitas, ketiadaan pembagian, saling ketergantungan, dan keterkaitan dari HAM adalah konsep-konsep yang harus dipahami dan diimplementasikan dalam setiap langkah mereka. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya menjadi seorang pemimpin yang kompeten, tetapi juga menjadi agen perubahan yang mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik dan lebih adil bagi semua warganya