Oleh: Ni Putu Diyana Maheswari, Mahasiswa S1-Bimbingan dan Konseling 2024, Universitas Pendidikan Ganesha
Dalam dunia pendidikan, tentu saja seorang guru memiliki peran yang begitu besar dalam membimbing peserta didiknya, baik dari segi akademik maupun non-akademik. Tentu saja hal ini juga di rasakan oleh guru bimbingan dan konseling, yang di mana memiliki kewajiban untuk membimbing peserta didiknya mulai dari memahami diri mereka sendiri, sampai dengan membantu mengarahkan peserta didik yang di milikinya untuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Sebagai seorang guru tentu saja kita harus memiliki pemahaman mengenai bidang yang kita ampu. Seperti seorang guru matematika yang harus menguasai rumus-rumus yang di dapat untuk menyelesaikan soal-soal yang ada. Hal ini juga dirasakan seorang guru bimbingan dan konseling, yang di mana mereka harus memiliki keterampilan-keterampilan dasar konseling. Tentu saja keterampilan ini sudah mulai di kembangkan pada saat masih berada di jenjang perkuliahan atau pada saat masih sebagai calon guru bimbingan dan konseling (BK).
Mungkin masih banyak orang yang masih bingung mengenai apa yang dimaksud dengan Keterampilan dasar konseling. Keterampilan dasar konseling adalah suatu upaya memperhatikan, mendengarkan dan menanggapi dengan tepat kekhawatiran atau masalah yang ada sehingga dapat membantu konseli untuk mengeksplorasi dan memahami kekhawatiran atau masalah yang dimiliki oleh mereka.
Jadi sebagai calon guru bimbingan dan konseling tentu saja kita harus menguasai pemahaman mengenai keterampilan dasar konseling ini. Hal ini dikarenakan kita pasti akan berhadapan dengan peserta didik kita, baik dalam melakukan konseling atau pun tidak, sehingga kita harus menguasai pemahaman ini, supaya kita mengetahui bagaimana kita harus bersikap dan bagaimana kita harus bertindak ketika kita melakukan konseling.
Ada pun berbagai dampak negatif yang akan di dapatkan jika kita sebagai konselor atau guru bimbingan konseling tidak menguasai pemahaman keterampilan dasar konseling. Pertama, kurangnya kepercayaan yang didapatkan dari sang konseli. Hal ini bisa dikatakan hal yang wajar, karena jika kita sebagai seorang konseli tentu saja ingin mendapatkan penanganan yang terbaik. Sehingga jika kita sebagai konselor tidak menguasai keterampilan dasar konseling ini, konseli akan merasa kurang percaya dan tidak nyaman untuk melakukan proses konseling, sehingga hal tersebut dapat menghambat proses konseling.
Kedua komunikasi yang kurang efektif, seperti yang sudah di sebutkan tadi ada poin mendengarkan kekhawatiran dan masalah yang ada. ketidakmampuan dalam mendengarkan secara aktif serta menyampaikan pesan dalam melakukan komunikasi tentu saja dapat menyebab kan terjadinya miskomunikasi dan kebingungan antara konseli dan konselor. Sehingga dapat menghambat proses konseling terjadi.
Ketiga, penilaian yang tidak akurat. Jika seorang konselor tidak menguasai serta memahami keterampilan dasar konseling tentu saja sang konselor akan kesulitan dalam mengidentifikasi masalah dari konseli dan akan sulit menemukan benang merah atau masalah utama dari masalah yang dimiliki sang konseli. Sehingga konselor juga akan kesulitan untuk membantu memberikan jalan keluar bagi sang konseli.
Keempat, kurangnya empati dan pemahaman. Ketika seseorang menyampaikan sesuatu terlebih lagi hal tersebut adalah masalah yang dialaminya, maka orang tersebut akan sangat ingin di dengarkan. Hal tersebut juga berlaku kepada seorang konseli, ketika sang konselor tidak menguasai pemahaman keterampilan dasar ini maka, sang konseli akan merasa bahwa ia tidak didengarkan, sehingga dapat mengurangi efektivitas dari sesi konseling yang dilakukan.
Terakhir ada, tidak mampu membantu konseli, jika sudah sampai ditahap ini bisa dikatakan sesi konseling tersebut gagal. Konseli mungkin tidak akan mendapatkan bantuan yang ia butuh kan untuk mengatasi masalah yang dialaminya. Sehingga akan dapat memperburuk masalah yang ada.
Jadi sebagai seorang konselor dan juga seorang calon guru bimbingan dan konseling (BK), menguasai pemahaman keterampilan dasar konseling sangat dibutuhkan. Hal ini dikarenakan peran kita cukup penting untuk membantu peserta didik atau konseli untuk mengembangkan diri mereka, memahami diri mereka sendiri, serta mengetahui bakat serta potensi yang dimiliki oleh sang peserta didik ataupun konseli. Sehingga mereka akan menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan nanti.
Setelah serangkaian materi di atas kita dapat menarik sebuah kesimpulan, yaitu kita sebagai calon guru bimbingan dan konseling atau pun seorang konselor harus menguasai dan memahami dengan jelas tentang keterampilan dasar konseling. Hal ini dikarenakan tanggung jawab serta tugas kita untuk membantu peserta didik ataupun konseli untuk memahami serta mengenal diri mereka sendiri, lalu untuk membantu menuntun mereka menyelesaikan masalah yang mereka miliki, serta untuk mengembangkan potensi dan bakat yang dimiliki oleh sang peserta didik atau sang konseli. Lalu selain karena tugas dan tanggung jawab, kita juga harus menguasai dan memahami keterampilan dasar konseling ini supaya pada saat sesi konseling berlangsung, sang peserta didik ataupun konseli akan merasa nyaman dan percaya kepada kita sebagai konselor untuk menceritakan masalah ataupun kebingungan yang dialami oleh mereka, sehingga proses konseling pun dapat berjalan lancar sebagai mana mestinya.