Pentingnya Pengembangan Karir Sebagai Upaya Dalam Meningkatkan Profesionalitas Dan Kualitas Hidup

Oleh : Putu Bunga Febriyanti, Bimbingan dan Konseling, Universitas Pendidikan Ganesha

Sumber daya manusia pada dasarnya memiliki suatu keterkaitan yang erat terhadap produktivitas dari suatu tenaga kerja. Seiring dengan melesatnya perkembangan ilmu pengehtahuan dan teknologi maka sumber daya manusia harus dapat diubah dan dikembangkan agar memiliki kemampuan dan keterampilan yang membawa dampak positif terhadap pembangunan. Ketika individu akan melakukan pekerjaan yang sebelumnya tidak pernah individu itu lakukan, individu perlu mempelajari cara untuk melakukan pekerjaan tersebut. Seseorang tidak dapat melaksanakan suatu tugas dengan sebagaimana mestinya ketika tidak dipelajari terlebih dahulu. Individu yang tidak memiliki pengalaman cenderung akan mengalami kesulitan dalam melakukan pekerjaan tersebut. Hal tersebut berhubungan dengan bagaimana individu mampu mengembangkan karir untuk meningkatkan kualitas pribadinya.

Pengembangan karir sebagai sesuatu yang pasti didalam perjalanan pekerjaan individu dalam suatu organisasi. Karena pada dasanya semua manusi ingin memiliki karir yang sukses, terus berkembang, mengalami peningkatkan hingga merasakan adanya kemajuan dalam berkarier. Begitupun sebaliknya manusia tidak ingin mengalami kemunduran ataupun berhenti dalam berkarier. Pengembangan karir pada dasarnya merupakan suatu proses, dimana individu secara aktif mengembangkan segala pengalaman, keterampilan, pengehtahuan yang mereka miliki dalam mencapai kepuasan serta peningkatan karir individu tersebut. Selain itu pengembangan karir sebagai suatu kondisi atau keadaan yang menunjukkan individu mengalami peningkatan status dalam suatu organisasi terhadap jalur karier yang sudah ditetapkan. Pengembangan karir sangat dibutuhkan individu didalam menentukan atau mengambil sebuah keputusan berkelanjutan.

Jika dilihat dari sudut pandang pekerja, pengembangan karir memberikan suatu gambaran terkait bagaimana jalan karir di masa mendatang pada suatu organisasi dan sebagai suatu tanda dari kepentingan jangka panjang dari suatu organisasi pekerjaan. Pengembangan karir sendiri bertujuan untuk meningkatkan hingga memperbaiki kualitas dari suatu pelaksanaan pekerjaan dari para pekerja yang bertujuan agar para pekerja dapat memberikan sumbangan atau kontribusinya dalam mencapai tujuan organisasi. Berbagai manfaat positif muncul dari adanya pengembangan karir seperti dengan meningkatkan kemampuan individu, ketika individu mengembangkan karirnya melalui suatu pendidikan hingga pelatihan, hal tersebut dapat menjadi penyebab meningkatnya keterampilan individu serta kemampuan intelektualnya.

Perjalanan karir individu pada dasarnya bergerak dari adanya keterkaitan antara keterampilan yang individu itu miliki dan nilai-nilai kerja. Tidak semua individu dapat dikatakan memiliki suatu perencanaan akan pemilihan karir kedepannya. Dimana karir lebih mengarah pada pekerjaan yang ditekuni individu dan mempengaruhi dapat gaya hidup individu. Oleh sebab itu dalam pemilihan karir diperlukan adanya suatu perencanaan hingga persiapan yang matang. Terkadang beberapa orang menganggap bahwa karir sebagai suatu promosi dalam organisasi. Karir sebagai kegiatan yang berkaitan dengan perilaku, perilaku hingga keinginan individu selama rentang waktu tertentu. Kian banyak seseorang yang mengalami kegagalan dalam berkarir, dimana hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya perhatian akan konsep-konsep dasar di dalam perencanaan karir. Individu kurang menyadari bahwa sasaran karir berpengaruh dalam keberhasilan karir mereka.

Dalam merencanakan karir individu perlu melakukan beberapa proses didalamnya seperti dengan perencanaan jalur karir atau disebut career path, hal ini berhubungan dengan jalur yang menjadi penghubung antara jabatan dengan jabatan lainnya. Dilanjutkan dengan perancangan program kaderisasi, dimana program ini dipergunakan dalam pemeriksaan hingga menyapkan posisi ataupun jabatan yang ada. Dalam perencanaan karir individu akan mengevaluasi bakat, minat hingga kemampuannya, memanfaatkan kesempatan yang ada hingga merencanakan kegiatan pengembangan. Perencanaan karir seharusnya tidak berfokus pada kesempatan promosi. Melainkan juga perencanaan karir juga perlu berfokus akan suatu pencapaian keberhasilan psikologis. Dengan demikian perencanaan karir dirancang sebagai upaya dalam memperluas peluang untuk menempatkan seseorang yang tepat dan memiliki kemampuan yang baik pada suatu organisasi. Program perencanaan karir digunakan untuk memadukan antara tuntutan, keahlian, kemampuan, minat, kepribadian hingga pengehtahuan yang dimiliki individu tertentu untuk meningkatkan profesionalitas dan kualitas hidup individu.

Profesional menjadi sebutan terhadap individu yang memiliki kemampuan yang baik dalam memahami dan menguasai ilmu pengehtahuan, berkreativitas dan berinovasi sesuai dengan bidang yang ditekuni serta selalu berfikir positif berdasarkan etika serta integrasi profesi. Dalam mencapai kesuksesan dalam berkarir, individu harus mampu mengembangkan sikap profesional. Dimana profesional tidak selalu tentang keahlian saja akan tetapi juga bagaimana berkarir sesuai dengan bidang keahlian yang dimliki oleh individu. Sejalan dengan hal tersebut profesionalitas mengacu pada keadaan, tujuan, nilai, arah yang memiliki keterkaiatan terhadap mata pencaharian seseorang. Profesionalitas disebut sebagai sikap mental yang berbentuk komitmen dari kumpulan anggota suatu organisasi dalam meningkkatkan kemampuan profesional yang dimiliki.

Profesionalitas menjadi tolak ukur dalam melakukan penilaian terkait efektivitas hingga efisiensi terhadap kinerja instansi tertentu. Profesionalitas dalam berkarir menjadi suatu sistem yang memuat terkait suatu proses dan prosedur akan suatu kegiatan yang besfifat rfrktif dan efisien. Dalam berkarir, sikap profesional dijadikan sebagai syarat wajib bagi setiap individu yang berkarir. Setiap individu diharapkan dapat meradaptasi dalam mempertahankan suatu profesionalitasnya pada berbagai situasi ataupun kondisi. Individu yang tergolong profesional akan memiliki pemahaman terkait relasi ataupun hubungan, memahami hingga menyadari segala tugas, kewajiban dan tanggung jawabnya, serta konsisten terkait dengan tugas yang diberikan. Individu yang profesional tentu memiliki suatu keyakinan akan peraturan hingga standar yang ditetapkan, selain itu individu memiliki kepercayaan diri yang tinggi, berani mempertanggungjawabkan tindakan serta pengambilan suatu keputusan, serta individu yang profesional tidak akan mudah terpengaruh terhadap hal-hal yang dapat mengganggu perjalanan karir mereka.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *