Oleh : Sami Restiti Dewi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Adanya perkembangan kurikulum dari kurikulum K13 ke Kurikulum Merdeka tentunya terdapat banyak perubahan. Salah satunya adalah penggabungan dua mata pelajaran pada jenjang Sekolah Dasar (SD) yaitu Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial yang digabung menjadi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) yang diharapkan dapat memicu siswa untuk dapat mengelola lingkungan alam dan sosial dalam satu kesatuan. IPAS merupakan mata pelajaran yang mengkaji dua lingkup pengetahuan. Yang pertama yaitu mengkaji tentang benda mati dan makhluk hidup serta bentuk/proses interaksinya di alam semesta. Kemudian yang kedua adalah mengkaji tentang kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk individu, serta bagaimana mereka melakukan interaksi. Nah, melihat luasnya kajian materi yang dibahas dalam IPAS, seorang pendidik memerlukan sebuah pendekatan atau model pembelajaran dalam menyampaikan materi kepada siswa.
Model pembelajaran merupakan suatu acuan, pedoman, ataupun rangkaian proses belajar mengajar dari awal hingga akhir, yang melibatkan bagaimana interaksi maupun aktivitas guru dan siswa di dalam kelas, serta berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan sebuah aktivitas pembelajaran. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan seorang guru dalam proses pembelajaran, termasuk di dalamnya terdapat tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, serta pengelolaan pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, model pembelajaran tentu sangat wajib digunakan dalam merencanakan maupun melaksanakan kegiatan pembelajaran IPAS di SD.
Berbagai model pembelajaran yang umum digunakan dalam proses pembelajaran adalah Model Pembelajaran Kooperatif, Problem Based Learning (PBL), Discovery Learning, Project Based Learning (PjBL) Model pembelajaran Inquiry, Model Pembelajaran Student Centered Learning (SCL), dan banyak lagi, yang tentunya berfungsi sebagai pedoman, acuan, serta trategi dalam proses pembelajaran berlangsung. Tekhususnya dalam IPAS, beberapa model pembelajaran yang biasanya digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning dan Project Based Learning, Discovery Learning, Kooperatif, dan yang lainnya. Pemilihan model pembelajaran yang digunakan tentunya tergantung dengan bagaimana tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
A. Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
Pengembangan serta penerapan model pembelajaran Project Based Learning dalam mata pelajaran IPAS sangat perlu dilaksanakan. Mengapa demikian, karena melihat sintak-sintak pelaksanaan pembelajaran terkait dengan pembentukan karakter kognitif, afektif, psikomotor, dan perilaku siswa dalam penyelesaian proyek lingkungan sekitar sangat memerlukan adanya model pembelajaran seperti Project Based Learning. Guru dapat menciptakan berbagai inovasi dalam pembelajaran, mengikuti karakteristik sistem pendidikan, dan memiliki berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui pembelajaran dengan model Project Based Learning sains. Penerapan model pembelajaran Project Based Learning dan Problem Based Learning merupakan metode yang tepat digunakan untuk meningkatkan tingkat pengetahuan yang diperlukan dalam mendukung kemampuan siswa agar dapat mengembangkan konten dan keterampilan dalam memecahkan masalah.
Pembelajaran berbasis proyek dirancang untuk memecahkan masalah kompleks yang sangat perlu untuk dipelajari dan dipahami oleh siswa. Dalam pembelajaran berbasis proyek, proses pembelajaran akan diawali dengan pertanyaan – pertanyaan pematik, pertanyaan-pertanyaan yang akan membuat siswa untuk berpikir kritis. Dengan menjawab pertanyaan pematik tersebut, siswa akan menyadari banyak aspek penting yang akan mereka ketahui dari topik yang mereka pelajari saat itu. Model pembelajaran proyek juga merupakan model pembelajaran kolaboratif yang dilaksanakan dalam kerangka waktu tertentu dan menggunakan rencana pembelajaran yang ketat untuk membimbing siswa dalam mencapai tujuan dan hasil belajar yang sesuai.
Setiap proyek memiliki tigas aspek pengetahuan ilmiah dan telah dilakukan untuk mencapai potensi dalam ilmu alam dan sosial. Program IPAS bertujuan untuk membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku siswa. Pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan kepada siswa untuk membelajaran mata pelajaran tertentu secara mendalam.
B. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Metode pembelajaran dengan menggunakan masalah dunia nyata sebagai konteks bagi siswa untuk berpikir kritis dan memiliki keterampilan memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan kritis tentang suatu topi disebut dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Gagasan dari model pembelajaran PBL ini yaitu, sebuah pembelajaran terjadi ketika kegiatan pembelajaran tersebut berfokus pada tugas atau masalah tertentu. dalam proses pembelajaran PBL, guru diharuskan untuk menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya menjadi lingkungan belajar bagi siswa. Namun, lingkungan belajar tersebut juga menjadi tempat pertukaran ide dan membebaskan siswa untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan kenyataan. Salah satu karakteristik dari model pembelajaran Problem Based Learning adalah sebuah pembelajaran yang berbasis masalah dan berpusat pada siswa. Yang mana dalam proses pembelajaran berlangsung siswa lebih berperan aktif dibandingkan dengan guru.
C. Model Pembelajaran Discovery Learning
Discovery learning adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan pertanyaan. Pembelajaran discovery akan mendorong siswa untuk menyelidiki sendiri, menggunakan intuisi, kreativitas, dan intuisi mereka sendiri, membangun pengetahuan dan pengalaman masa lalu mereka, dan menemukan kebenaran dan fakta baru. Dalam kasus ini, belajar tidak hanya menyerap apa yang dikatakan atau dibaca; siswa akan secara aktif belajar mencari solusi dan pertanyaan. Discovery learning menggunakan kegiatan eksperiensial dan interaktif untuk membantu siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui pengalaman langsung. Adapun tahapan dalam model pembelajaran Discovery learning, yaitu pemberian rangsangan, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, serta menarik kesimpulan. Dalam IPAS, salah satu materi yang menerapkan model pembelajaran Discovery Learning adalah pada materi wujud zat dan perubahannya.
D. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah jenis pembelajaran yang menekankan keterlibatan semua siswa melalui kegiatan diskusi kelompok kecil yang terdiri dari siswa dengan bakat dan keterampilan yang berbeda. Oleh karena itu, akan terjadi kerja sama dan sikap saling membantu untuk menyelesaikan masalah yang diberikan . Oleh karena itu, pembelajaran ini dikenal sebagai pembelajaran bersama. Contoh penerapan model pembelajaran Kooperatif dalam IPAS yaitu pada materi gaya.