OLEH : IRMA NABILATU KHALIMAH (INSTITUT ISLAM NAHDHOTUL ULAMA’ TEMANGGUNG)
Pesantren atau sering disebut sebagai Pesantren, Dayah, Surau, Meunasah, atau sebutan lain yang selanjutnya disebut Pesantren. Pesantren adalah lembaga yang berbasis masyarakat dan didirikan oleh perseorangan, yayasan, organisasi masyarakat Islam, dan/atau masyarakat yang menanamkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt., menyemaikan akhlak mulia serta memegang teguh ajaran Islam rahmatan lil’alamin yang tercermin dari sikap rendah hati, toleran, keseimbangan, moderat, dan nilai luhur bangsa Indonesia lainnya melalui pendidikan, dakwah Islam, keteladanan, dan pemberdayaan masyarakat dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pondok pesantren adalah salah satu sumber dalam menghasilkan produk-produk sumber daya manusia yang berkualitas baik dari segi agama maupun ilmu pengetahuan dan teknologi. Pondok Pesantren juga sangat berperan penting bagi generasi milenial dalam pembentukan karakter dan intelekual tinggi. Santri yang berada dipondok pesantren tidak hanya
KPAI komisi perlindungan anak melaporkan bahwa kekerasan di sekolah khususnya dibawah naungan pesantren menjadi tempat perundungan siswa yang paling sering terjadi. Lalu bagaimana peran orang tua dan guru dalam mencegah perundungan dan kekerasan di pesantren?
- Peran Orang Tua dan Guru dalam Mencegah Perundungan dan Kekerasan:
- Perundungan dan kekerasan pada anak memiliki dampak jangka panjang terhadap perkembangan mental, emosional, dan sosial.
- Orang tua dan guru harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak.
- Beberapa peran penting yang dapat dimainkan oleh orang tua dan guru meliputi membangun komunikasi terbuka, memberikan pendidikan tentang perundungan, menjadi teladan yang baik, dan menciptakan lingkungan yang aman.
- Pentingnya Komunikasi Terbuka:
- Orang tua dan guru harus membangun komunikasi terbuka dengan anak-anak.
- Anak-anak perlu merasa nyaman berbicara tentang pengalaman mereka tanpa takut konsekuensi negatif.
- Guru juga harus peka terhadap perubahan perilaku siswa dan memberikan ruang bagi mereka untuk berbicara.
- Pendidikan tentang Perundungan:
- Orang tua dan guru bertanggung jawab untuk mendidik anak-anak tentang perundungan dan kekerasan.
- Anak-anak harus memahami bahwa perundungan adalah tindakan yang salah dan dapat melukai orang lain.
- Pendidikan ini juga harus mencakup empati, menghormati perbedaan, dan pemahaman dampak tindakan kekerasan.
- Menjadi Teladan yang Baik:
- Anak-anak meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka.
- Orang tua dan guru harus menjadi teladan yang baik dalam interaksi dengan orang lain.
- Lingkungan yang aman dan inklusif penting untuk mencegah perundungan.
- Kolaborasi antara Orang Tua dan Guru:
- Komunikasi teratur antara rumah dan sekolah membantu mengidentifikasi masalah dan menanganinya sejak dini.
- Orang tua dan guru harus bekerja sama dalam mengembangkan strategi untuk mendukung anak-anak yang terlibat dalam perundungan.
- Dukungan bagi Anak yang Menjadi Korban:
- Orang tua harus memberikan dukungan emosional dan memastikan anak merasa aman di rumah.
- Guru harus memastikan anak korban tidak lagi mengalami perundungan dan mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk pulih
Salah satu cara efektif untuk mencegah perundungan adalah dengan mengajarkan keterampilan sosial dan emosional kepada anak-anak. Anak-anak yang memiliki keterampilan ini cenderung lebih baik dalam mengelola emosi, menyelesaikan konflik secara sehat, dan membangun hubungan positif dengan orang lain. Orang tua dan guru dapat bekerja sama untuk mengajarkan keterampilan ini melalui kegiatan sehari-hari dan program pendidikan khusus. Secara keseluruhan, perundungan dan kekerasan pada anak merupakan masalah kompleks yang memerlukan pendekatan komprehensif. Peran orang tua dan guru sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak. Dengan komunikasi yang terbuka, pendidikan, keteladanan, penciptaan lingkungan yang aman, kolaborasi, dukungan, dan pengajaran keterampilan sosial dan emosional, kita dapat secara signifikan mengurangi perundungan dan kekerasan pada anak. Hanya dengan upaya bersama, kita dapat melindungi anak-anak dari dampak negatif perundungan dan kekerasan serta membantu mereka tumbuh menjadi individu yang sehat dan bahagia.