Oleh : Komang Ayu Widi Artini dan Putu Melly Cahyani, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Pendidikan memegang peranan penting bagi kemajuan dan kelangsungan hidup suatu bangsa dan negara. Setiap individu yang terlibat dalam dunia pendidikan memiliki tanggung jawab untuk secara aktif berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Pendidikan merupakan proses pembelajaran yang terdiri dari banyak hal, dimana guru dan siswa terlibat di dalamnya. Adapun bagian dari pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan Pancasila. Pendidikan Pancasila bertujuan untuk memasukkan ideologi Pancasila ke dalam materi pelajaran dan selanjutnya diajarkan kepada siswa agar mereka menjadi warga negara yang berbudi luhur. Di Indonesia, pendidikan Pancasila dianggap sebagai ideologi pendidikan. Sangat penting bahwa Pancasila diajarkan kepada semua warga negara Indonesia, terutama kepada siswa sekolah dasar. Menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan menjadi dasar yang penting dalam membentuk kepribadian siswa. Jika nilai-nilai tersebut diadopsi dengan baik, maka individu akan menjadi cerdas, kreatif, inovatif, dan memiliki moral yang baik. Dalam konteks pendidikan, pendidikan Pancasila digunakan sebagai alat untuk menyebarkan nilai-nilai ini. Dasar dari Pancasila adalah untuk membangun individu yang berintelektual, kreatif, inovatif, dan memiliki etika yang baik. Oleh karena itu, proses pembentukan karakter harus dimulai sejak usia dini agar kita dapat menghasilkan generasi penerus bangsa yang memiliki karakter sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Peran sekolah dalam membentuk karakter siswa yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sangat penting. Sekolah perlu mendorong siswa untuk berperilaku dan memiliki karakter yang sejalan dengan nilai-nilai tersebut. Tujuan utamanya adalah mengembangkan moral dan karakter siswa agar mereka menjadi individu yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai serta sifat-sifat yang terkandung dalam Pancasila.
Pendidikan karakter adalah pendidikan yang memiliki tujuan untuk menginspirasi nilai-nilai moral dalam diri seseorang dan membentuk identitas pribadinya. Dalam pengajaran karakter, sekolah memainkan peran sebagai kelompok karakter, dan sangat penting bagi sekolah untuk mengembangkan proses pembentukan karakter melalui pembelajaran, habituasi (pembiasaan), kegiatan non-sekolah, dan kerja sama keluarga serta masyarakat selama perkembangan siswa. Pendidikan karakter juga mengajarkan peserta didik kebiasaan yang baik sehingga mereka dapat bertindak sesuai dengan nilai karakter di Indonesia. Oleh karena itu, selain mengajarkan materi, guru harus menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa. Setiap nilai dalam Pancasila berasal dari inner voice dan cara berpikir manusia. Nilai-nilai tersebut meliputi kejujuran, keiman-berimanan, ketaqwaan, keadilan, ketertiban, amanah, ketaatan terhadap aturan, tanggung jawab, empati, keberanian menghadapi risiko, ketekunan, dan kesiapan untuk berkorban. Pendidikan karakter merupakan usaha untuk menciptakan lingkungan di sekolah yang dapat membantu para siswa belajar tentang etika, tanggung jawab, dan karakter melalui metode pembelajaran yang telah dirancang dengan baik. Pancasila membentuk karakter siswa Indonesia, yang berarti bahwa itu harus didasarkan pada Tuhan Yang Maha Esa, mempertahankan kemanusiaan yang adil dan beradab, mempertahankan persatuan Indonesia, mempertahankan demokrasi dan hak asasi manusia, dan mengutamakan keadilan dan kesejahteraan untuk semua orang. Dalam Pendidikan Pancasila, adapun nilai-nilai karakter yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran yaitu: 1) Religius, siswa dibiasakan untuk berdoa terlebih dahulu sesuai dengan agama dan keyakinan dari masing – masing siswa sebelum pembelajaran dimulai. 2) Berkebinakaan, dalam lingkungan global yang beragam siswa menunjukkan sikap toleransi dan penghargaan terhadap sesama, termasuk teman sebaya dari berbagai latar belakang etnis dan ras. 3) Bergotong royong, pembelajaran dilakukan dengan menggunakan pendekatan kerjasama, di mana siswa saling membantu dan bekerja sama dalam kegiatan pembelajaran. 4) Siswa memiliki kemandirian dalam belajar, mereka selalu mengemukakan pendapat jika ada materi yang belum jelas, serta menyelesaikan tugas dengan tepat waktu sesuai tenggat waktu yang ditentukan. 5) Bernalar, siswa didorong untuk berpikir secara kritis, mereka mampu mengerjakan tugas dengan kemampuan mereka sendiri dengan bimbingan guru. 6) Siswa menunjukkan kreativitas dalam menghadapi pembelajaran, baik melalui inisiatif mereka sendiri maupun melalui kolaborasi dengan orang lain. Pendidikan karakter adalah bagian penting dari pendidikan yang melibatkan pendekatan sistematis untuk mengajarkan nilai-nilai karakter kepada individu dalam komunitas sekolah. Metode ini meliputi peningkatan pengetahuan, kesadaran, dan tindakan untuk menerapkan nilai-nilai ini dalam hubungan dengan Tuhan, diri sendiri, orang lain, lingkungan, dan bangsa. Tujuan utamanya adalah mengembangkan individu dengan karakter yang kuat dan mencapai kualitas manusia yang baik. Upaya ini sejalan dengan konsep Merdeka Belajar, di mana pendidik berperan aktif sebagai penyedia materi pembelajaran dan contoh teladan bagi siswa dalam meningkatkan kualitas mereka.
Pancasila merupakan peran sangat penting dalam membangun etika profesional guru sekolah dasar. Pada dasarnya, menjadi seorang guru harus memiliki sikap dan moral yang pantas untuk ditiru dalam menanamkan nilai – nilai Pancasila kepada siswa. Sebagai landasan moral, Pancasila menjadi pembimbing guru dalam pembentukan sikap, perilaku, menghargai setiap perbedaan, tanggung jawab dan memiliki rasa nasionalisme yang dibutuhkan oleh seorang guru agar terciptanya siswa yang berkarakter. Tujuan utama dari pendidikan nasional adalah untuk membentuk karakter anak bangsa. Mempertimbangkan faktor karakter sangatlah penting dan krusial, karena karakter merupakan bagian esensial dari kehidupan manusia yang membedakan mereka dari hewan. Oleh karena itu, guru pada jenjang sekolah dasar memainkan peran penting dalam membentuk karakter siswa. Penerapan Pancasila dalam membangun etika profesional guru sekolah dasar memiliki beberapa landasan yang harus diterapkan, seperti menjunjung tinggi nilai – nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari – hari, membimbing anak didik dengan baik, dan harus memiliki kejujuran profesional moral dalam menerapkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan anak didik. Dengan menerapkan hal tersebut Pancasila pun mampu dalam membangun etika professional guru sekolah dasar.
Di Indonesia rendahnya pendidikan moral menjadi permasalahan yang sangat krusial terkhusus di Sekolah Dasar. Moral adalah gambaran baik buruknya perbuatan dan perkataan seseorang. Oleh karena itu, pentingnya peran guru yang memiliki perilaku profesional yang dapat mendidik dan menjadi teladan yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Pancasila merupakan sumber semangat dan motivasi dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik. Sebagai seorang guru di Sekolah Dasar, harus memahami dan menginternalisasi semua nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila, seperti beragama, gotong royong, kreativitas, dan mandiri, agar dapat menciptakan siswa yang memiliki karakter yang baik. Siswa yang berkarakter akan memiliki rasa cinta tanah air dan berjiwa nasionalisme. Salah satu peran yang sangat penting adalah peran guru atau pendidik, karena dampaknya terhadap siswa sangat besar, guru diharapkan mampu untuk menunjukkan perilaku teladan dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan pembelajaran Pancasila di sekolah dasar, guru harus mampu dalam mengajarkan nilai – nilai Pancasila yang terstruktur dan sistematis dengan menggunakan metode pengajaran yang kreatif, inovatif dan menarik yang sesuai dengan usia siswa, agar siswa mudah untuk memahaminya. Maka dari itu, peran Pancasila sangatlah krusial dalam membentuk kepribadian siswa serta memperkuat etika profesional bagi guru di Sekolah Dasar.