PERAN PSIKOANALISIS DALAM MENGUNGKAP RAHASIA PIKIRAN BAWAH SADAR

Oleh: Putu Ayu Eka Martini, Program Studi Bimbingan Konseling, Universitas Pendidikan Ganesha

Tahukah kalian, bahwa setiap individu hanya memiliki satu pikiran. Namun, pikiran ini memiliki dua karakteristik dan fungsi yang berbeda. Dereten nama yang biasa digunakan untuk membedakan dua fungsi pikiran tersebut adalah pikiran objektif dan pikiran subjektif, rasional dan irasional, pikiran sadar dan pikiran bawah sadar, serta berbagai istilah lainnya. Pada kesempatan ini, saya akan menggunakan istilah pikiran sadar (conscious mind) dan pikiran bawah sadar (subconscious mind) untuk menggambarkan dua macam sifat pikiran yang ada dalam diri kita.

Pikiran sadar merupakan pikiran logis yang berhubungan dengan logika dan kesadaran mengenai realitas yang hanya menyadari tentang konsep sekarang dan saat ini. Sedangkan, pikiran bawah sadar merupakan seperangkat emosi yang mengandung dorongan-dorongan tak sadar, keinginan tersembunyi dan pengalaman traumatis yang mungkin tidak diakui atau diingat secara sadar.

Kalian bisa menggambarkan dua fungsi pikiran ini sebagai sebuah kebun dan diri kita adalah tukang kebun yang menanam dan menabur benih di dalam pikiran bawah sadar kita sepanjang hari. Misalnya, kita secara konsisten menanamkan pikiran-pikiran yang bersifat positif, maka hal itu akan memberi kita energi yang positif pula, motivasi, dan semangat untuk menghadapi tantangan, serta mengambil tindakan yang positif. Sebaliknya, jika kita terus menanamkan pikiran-pikiran yang bersifat negatif, maka hal itu dapat memicu siklus yang memperkuat pola pikir negatif dan mempengaruhi cara kita melihat diri sendiri, orang lain, serta dunia di sekitar kita. Hal ini dapat menghambat kemajuan pribadi, menghalangi pencapaian tujuan dan menimbulkan perasaan yang tidak sehat.

Salah satu teori konseling yang membahas pikiran bawah sadar adalah Psikoanalisis. Psikoanalisis merupakan pendekatan terapeutik yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan berfokus pada pemahaman dan eksplorasi pikiran bawah sadar. Psikoanalisis berpandangan bahwa pikiran bawah sadar berisi materi psikologis yang tersembunyi, seperti dorongan-dorongan primitif, trauma masa kecil, keinginan seksual tersembunyi dan konflik emosional yang tidak disadari. Pikiran bawah sadar memiliki pengaruh yang kuat terhadap perilaku dan pengalaman individu, meskipun individu mungkin tidak menyadarinya. Teori Konseling Psikoanalisis ini juga memiliki perspektif mengenai struktur kepribadian yang terdiri dari Id, Ego dan Superego. Secara singkatnya, Id mewakili keinginan atau kebutuhan individu, serta dorongan-dorongan primitif yang tidak disadari. Ego memiliki prinsip untuk memenuhi keinginan Id dan berfungsi sebagai mediasi antara Id dengan realitas. Superego mempengaruhi perilaku individu melalui nilai-nilai dan aturan moral yang internalized. Ketika dibawa dalam kehidupan nyata, kita secara langsung dapat memahaminya dengan mudah, karena cara kerja dari Id, Ego dan Superego ini pastinya sudah sering dialami oleh semua orang, tidak terkecuali oleh diri saya sendiri. Contohnya, saat Dewi berjalan-jalan di suatu Mall, ia melewati salah satu toko tas dan ia ingin membeli tas disana (Id). Namun, Dewi menyadari bahwa harga tas tersebut sangat mahal dan uang Dewi tidak cukup untuk membeli tas itu, sehingga Dewi hanya bisa melihat-lihat tas yang ada disana (Ego). Padahal saat itu, Dewi memiliki kesempatan untuk mencuri tas tersebut karena kebetulan tidak ada pegawai yang berjaga di dekat tas tersebut. Namun, Dewi paham bahwa mencuri itu perbuatan yang salah, jadi Dewi memutuskan untuk tidak melakukannya walaupun ada kesempatan (Super Ego).

Dari contoh diatas, kita dapat melihat bahwa bagaimana pikiran bawah sadar (id dan superego) dan pikiran sadar (ego) saling berinteraksi dan membentuk kepribadian seseorang. Sebelum membuat keputusan, dalam waktu yang singkat pasti pikiran akan muncul, diproses, dan tercermin dalam pikiran kita. Kemudian, pikiran tersebut akan membentuk pandangan atau pemahaman tentang realitas atau kenyataan yang sedang dialami. Semua ini berawal dari pikiran! Itu artinya kita semua harus berhati-hati dalam berpikir. Kita harus benar-benar merencanakan, memastikan, memilih apa yang harus dan layak kita masukan dalam pikiran kita.

Sekarang kita jadi mengetahui bahwa pikiran bawah sadar diyakini memiliki pengaruh yang kuat terhadap perilaku, emosi, dan pola pikir kita. Konflik yang mungkin terjadi antara keinginan tak sadar dan tuntutan realitas atau nilai-nilai moral dapat menyebabkan kecemasan, ketegangan, atau gangguan psikologis. Oleh karena itu, Psikoanalisis berusaha untuk mengungkap dan memahami isi dan dinamika pikiran bawah sadar melalui teknik, seperti Interpretasi Mimpi, Asosiasi Bebas, dan Analisis Transferensi dengan tujuan untuk membantu individu memperoleh pemahaman yang lebih dalam mengenai pikiran, perasaan, dan motivasi yang mendasari perilaku mereka.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *