Oleh : Ni Made Putri Padmasari, Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Pendidikan Ganesha
Pengalaman traumatis yang dialami oleh seseorang menyebabkan mengguncang dan melemahkan individu dalam mengahadapi tantangan hidup sehari-harinya. Gejala yang muncul wajar dialami oleh seorang yang mengalami hal atau peristiwa tersebut. Dimana yang artinya bahwa siapapun yang megalami peristiwa ini memungkinkan akan menampilkan reaksi berlebihan akibat pengalaman yang tak terduga,menyedihkan bahkan menakutkan hingga menimbulak trauma pada orang tersebut. Dimana penyakit mental ini dapat mengikis kehidupan bagi penderitanya sehingga membuat individu merasa tidak berharga dan kadang kala dapat memutuskan untu mengakhiri hidupnya. Individu dengan gangguan ental seperti ini perlu mendapatkan pertolongan bak berupa dukungan maupun pengobatan medis.
Psikodinamika merupakan teori pendekatan psikoterapi yang berfokus pada pemahaman dinamika individu termasuk bagaimana pengalaman masa lalu maupun konflik yang dapat mempengaruhi perilaku dan kesejahteraan mereka untuk hidup saat ini. Terapi ini membantu seseorang untuk lebih memahami alam bawah sadar seseorang yang mempengaruhi cara berfikir maupn bertindak. Terapi Psikodinamika ini fokusnya untuk mengatasi perasaan negative serta emosi yang muncul dalam diri akibat kejadian dimasa lalu dimana seorang terapis akan mengajak pasien berbicara mengenai apa saja yang terlintas didalam pikiran individu. Nah lewat pembicaraan inilah seorang yang mengalami gangguan mental terutama Traumatis individu dapat memahami dirinya sendiri dan membangun menjadi lebih baik. Selain itu teori psikodinamika ini membuka ruang bagi individu agar memahami engalam trauma yang dimiliki dengan lebih mendalam dan membantu mereka dalam merumuskan makna baru dari pengalamannya tersebut. Artinya teori ini dapat memberikan landasan yang kuat bagi individu yang sedang mengalami trauma untuk mengatasi dampaknya dan emmulihkan kesehatan mentalnya. Perlu untuk diingat bahwa teori psikodinamika merupakan pendekatan individu yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik setiap individu. Kerjasama antara terapis dan klien juga sangat penting pengaruhnya terhadap keberhasilan proses penyembuhannya.
Asumsi dasar teori psikodinamika adalah masalah seseorang berakar pada alam pikiran bawah sadarnya yang harus diungkap secara kritis. Dengan demikian individu harus memiliki kesadaran untuk menemukan pola-pola pemikiran alam bawah sadar yang dimilikinya dan pemahaman bagaimana pola-pola ini muncul untuk mengahadapinya. Teori psikodinamika ini berupaya membantu individu agar dapat memahami dirinya sendiri maupun perasaan dirinya sendiri mengenai bagaimana jalan keluar dalam menekan emosi sebelumnya yang berpengaruh pada pengambilan keputusan dan bertingkah laku kepada orang lain. Terapi ini selain berfokus pada masalah yang sedang dialami seseorang namun juga membantu untuk memahami akar penyebab permasalahan atau persoalan yang terjadi.
Dalam perannya mengatasi trauma,pendekatan psikodinamika memungkinkan individu yang sedang megalami trauma untuk melihat mekanisme pertahanan psikologisnya terhadap keadaan emosionalnya saat ini. Disamping itu teori ini membantu mengidentifikasi konflik interal yang kemungkinan muncul akibat dari trauma yang dialaminya. Seseorang yang mengalami trauma akan menghadapi konflik antara kebutuhan, keinginan dan juga ketakutan yang berbeda. trauma seringkali muncul yang menyebabkn individu merasa tertekan dan menahan emosi terkait pengalaman trauma yang dialaminya. Nah disini terapis menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung untuk memfasilitasi ungkapan emosi yang terpendam.
Melalui proses dan metode ini maka individu diharapkan dapat terbantu dalam memahami kesulitan-kesulitan yang dialami yang tidak dapat diatasi oleh dirinya sendiri. dan diharapkan individu dapat mengubah perilakunya dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi.