Oleh: Sarah Dzakiya mahasiswa Teknik UNY
Gempuran informasi di sosial media belakangan ini begitu dahsyat. Perang narasi bertaburan setiap detik dalam beragam isu yang sedang hangat di masyarakat. Kini netizen memegang peran penting dalam mengendalikan viralnya sebuah berita. Jika tidak diantisipasi sejak dini, media sosial dengan kuatnya arus informasi ini bisa menjadi ancaman bagi integrasi nasional.
Apa itu integrasi nasional? Integrasi nasional adalah proses penyatuan berbagai suku, agama, budaya, dan daerah yang berbeda-beda menjadi satu kesatuan bangsa yang utuh dan berdaulat.
Integrasi nasional memiliki beberapa pengertian, di antaranya:
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), integrasi nasional adalah proses asimilasi hingga membentuk satu kesatuan yang utuh.
Menurut Nazaruddin Sjamsuddin, integrasi nasional adalah proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek kehidupannya, yaitu aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya.
Pengertian integrasi nasional sering kali dikaitkan dengan sesuatu yang mencerminkan keadaan penuh rasa kesatuan antara bagian atau unsur yang satu dengan unsur lainnya.
Integrasi nasional mempunyai arti politis dan antropologis. Secara politis, integrasi nasional adalah penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas.
Integrasi nasional secara antropologis adalah proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.
Integrasi juga meliputi aspek vertikal dan horizontal. Vertikal adalah antara pemerintah dengan masyarakat. Sedangkan horisontal adalah antar elemen masyarakat yang begitu kompleks dengan perbedaan budaya, bahasa, agama, dan keragaman lainnya.
Syarat Integrasi
Keberhasilan integrasi di suatu negara adalah jika memenuhi syarat sebagai berikut.
1. Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan antara satu dan lainnya.
2. Terciptanya kesepakatan bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman.
3. Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan aturan baku dalam melangsungkan proses integrasi sosial.
Faktor-Faktor Pembentuk Integrasi Nasional
Upaya untuk mencapai integrasi nasional dapat dilakukan dengan cara menjaga keselarasan antarbudaya. Hal itu dapat terwujud jika ada peran serta pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam proses integrasi nasional.
Berikut ini beberapa faktor pembentuk integrasi nasional.
1.Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.
2.Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
3.Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia seperti yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.
4. Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia.
5. Penggunaan bahasa Indonesia.
6. Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan Tanah Air Indonesia.
7. Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.
8. Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan yang kuat.
9. Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penderitaan penjajahan.
10.Adanya rasa cinta Tanah Air dan mencintai produk dalam negeri.
Faktor-Faktor Penghambat Integrasi Nasional
Apa saja yang menjadi penghambat integrasi nasional? Berikut ini adalah faktor-faktor penghambat integrasi nasional.
1. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen.
2. Kurangnya toleransi antargolongan.
3. Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari luar.
4. Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasil pembangunan.
Peran Sosial Media dalam Integrasi Nasional
Dengan berbagai faktor di atas, maka salah satu instrumen yang dapat dimanfaatkan untuk menjaga integrasi nadional adalah kekuatan media sosial.
Kita tahu Indonesia dengan wilayah yang begitu luas dari Sabang hingga Merauke, dengan begitu banyak suku, dengan begitu banyak perbedaan, akan mudah sekali digoyang isu disintegrasi.
Isu SARA bisa dimainkan pihak-pihak yang ingin melihat negara kita terpecah belah. Bukan sekali dua kali Indonesia terancam isu perbedaan yang mengarah perpecahan.
Di sinilah, peran media sosial bisa dimaksimalkan untuk menjaga integrasi nasional.
Berikut beberapa contohnya:
1. Media sosial sebagai alat kampanye pentingnya persatuan
2. Media sosial sebagai sumber informasi kegiatan pembangunan di seluruh pelosok Indonesia
3. Media sosial sebagai peredam isu perpecahan dengan menampilkan berita-berita yang mendinginkan suasana
4. Media sosial sebagai sarana pemerintah mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kerukunan dan kesatuan bangsa
5.Media sosial sebagai sarana mengenalkan beragam budaya berbagai suku bangsa agar timbul rasa saling memahami antar suku yang berbeda
Dan masih banyak lagi peran media sosial bagi terpeliharanya integrasi nasional. Makin bijak kita menggunakan media sosial maka makin kuat integrasi nasional kita terjaga. Demikianlah, era modern dengan derasnya informasi ini seharusnya memang kita manfaatkan sebaik-baiknya demi keselamatan bangsa dan negara