Oleh: Ni Made Ari Candra Dewi, Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Seiring dengan berkembangnya zaman, banyak perubahan yang terjadi pada berbagai aspek kehidupan, salah satunya pada aspek pendidikan. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan dan perkembangan individu maupun masyarakat. Pendidikan adalah proses pembelajaran dan pelatihan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan karakter seseorang. Pemikiran manusia terus mengalami perubahan terlihat pada pemaknaan dan pengertian pendidikan. Perubahan ini didasarkan pada banyak temuan di lapangan yang berkaitan dengan sistem pendidikan yang terus berkembang.
Dengan banyaknya perubahan dan perkembangan, inovasi juga terus dilakukan demi memaksimalkan pembangunan di dunia pendidikan. Inovasi merupakan proses menciptakan hal baru atau memperbaiki yang sudah ada dengan cara yang lebih kreatif dan efektif dengan tujuan untuk memberi manfaat lebih. Inovasi dapat berupa produk fisik, ide, metode, atau praktik yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari salah satunya di dunia pendidikan. Dalam dunia pendidikan, inovasi adalah upaya untuk membuat atau meningkatkan metode, strategi, teknologi, dan praktik pengajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif, menarik, dan relevan dengan zaman.
Inovasi terus digencarkan berdampingan dengan pergantian Kurikulum yang terus dilakukan. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai pendidikan tertentu. Tujuan dari kurikulum adalah untuk memastikan bahwa siswa memperoleh pengetahuan, kemampuan, dan sikap yang diperlukan untuk memenuhi tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Karena tuntutan zaman, perubahan kurikulum terus dilakukan dan menjadi suatu proses yang sangat penting dalam pengembangan pendidikan yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyesuaikan cara pendidik mengajar serta cara siswa belajar. Pada tahun 2024 Indonesia masih berada di tahap penyesuaian dari peralihan Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka. Kurikulum 2013 (K13) diganti karena dianggap terlalu padat, tidak sesuai dengan tuntutan dunia kerja, dan tidak memberikan cukup kebebasan kepada sekolah untuk merancang pembelajaran mereka sendiri. Sedangkan Kurikulum Merdeka memiliki banyak kelebihan, salah satunya memberikan sekolah dan guru lebih banyak kebebasan untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan dan potensi siswa. Kurikulum merdeka dimaksudkan untuk mengurangi tanggung jawab pengelolaan dan memberi guru lebih banyak waktu untuk berinteraksi secara langsung dengan siswa, meningkatkan kemampuan kritis, kreatif, dan kolaboratif mereka. Dengan mengintegrasikan teknologi digital ke dalam pembelajaran kurikulum merdeka, siswa memiliki kesempatan yang lebih baik untuk belajar dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan di era digital.
Teknologi di era digital memiliki pengaruh yang signifikan dalam dunia pendidikan. Dalam transisi Kurikulum 2013 (K13) ke Kurikulum Merdeka, teknologi digital memainkan peran yang sangat penting dalam pengembangan pembelajaran yang lebih fleksibel. Teknologi digital dalam dunia pendidikan memungkinkan pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik melalui media, serta membuat materi pembelajaran dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Selain itu, teknologi digital membantu meningkatkan keterampilan abad ke-21, seperti kemampuan berpikir kritis dan literasi digital. Teknologi digital memiliki banyak manfaat, salah satunya manfaat bagi siswa. Bagi siswa, teknologi digital memungkinkan akses ke berbagai sumber belajar yang interaktif dan baru, meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, dan memungkinkan pembelajaran yang lebih personal melalui platform e-learning dan aplikasi pendidikan. Sedangkan bagi guru, teknologi digital memungkinkan akses ke sumber belajar yang lebih personal, memudahkan guru untuk melakukan evaluasi, berkomunikasi dengan siswa dan orang tua, serta merancang dan mengelola pembelajaran. Oleh karena itu, mengintegrasikan teknologi digital ke dalam pembelajaran dapat menciptakan lingkungan belajar yang dinamis, fleksibel, dan berkolaborasi sejalan dengan tujuan Kurikulum Merdeka, yang berpusat pada pengembangan kompetensi dan karakter siswa, dan membantu menciptakan lingkungan belajar yang ramah lingkungan.
Pengintegrasian teknologi digital pada Kurikulum Merdeka salah satunya pada mata pelajaran IPAS SD (IPA dan IPS). Dengan mengintegrasikan teknologi digital dalam mata pelajaran IPAS SD maka proses pembelajaran akan semakin optimal. Teknologi digital dapat diimplementasikan dalam pembelajaran IPAS SD sebagai pendukung transisi dari K13 ke Kurikulum Merdeka sebagai berikut:
1. Platform E-Learning dan PPT Interaktif
Menggunakan platform e-learning seperti Edmodo dan Google Classroom untuk mengelola kelas, memberikan tugas, dan menyediakan materi pelajaran. Guru juga dapat menggunakan PowerPoint interaktif, yang memiliki animasi, kuis, dan tautan untuk membuat pelajaran lebih menarik dan interaktif.
2. Video Pembelajaran Audio Visual
Penggunaan media audio visual seperti podcast dan rekaman suara guru juga dapat membantu siswa memahami materi dengan cara yang lebih variatif. Untuk menjelaskan konsep-konsep IPAS, gunakan video pembelajaran dari YouTube atau membuat video sendiri.
3. Aplikasi Interaktif dan Simulasi
Siswa dapat mempelajari konsep-konsep IPAS dengan menggunakan simulasi interaktif yang menarik dan melakukan eksperimen, yang memungkinkan mereka untuk melihat hasilnya secara langsung. Aplikasi seperti PhET Interactive Simulations dan GeoGebra adalah contohnya.
4. Desain Grafis
Guru dapat menggunakan media desain grafis seperti Canva untuk membuat materi pembelajaran yang menarik, seperti infografis, poster, dan presentasi. Mereka juga dapat membantu siswa mendesain proyek digital mereka sendiri.
5. Kolaborasi Online dan Game Edukasi
Untuk proyek kelompok dan kerja sama real-time, guru dapat menggunakan platform kolaborasi online seperti Padlet, Trello, dan Google Docs. Selain itu, game pendidikan seperti Kahoot! dan Quizizz dapat digunakan untuk membuat kuis interaktif yang menyenangkan dan membantu penilaian pembelajaran secara real-time.
Salah satu tantangan utama dalam penerapan teknologi digital untuk mendukung transisi dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran IPAS di sekolah dasar adalah keterbatasan infrastruktur dan akses, tingkat literasi digital yang rendah di kalangan siswa dan guru, dan perbedaan teknologi di antara daerah. Solusi yang dapat diambil mencakup peningkatan investasi dalam infrastruktur dan internet, memberikan guru dan siswa pelatihan literasi digital. Selain itu, untuk mengatasi masalah ini, pemerintah, sekolah, dan bisnis swasta harus bekerja sama. Maka, kesulitan yang terkait dengan penggunaan teknologi digital dapat dikurangi, transisi yang lebih lancar menuju Kurikulum Merdeka, dan pembentukan lingkungan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.
Dalam pembelajaran IPAS di sekolah dasar, peran teknologi digital dalam mendukung transisi dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka tidak hanya memungkinkan akses ke sumber belajar yang lebih bervariasi dan interaktif, tetapi juga membantu meningkatkan keterampilan abad ke-21. Meskipun kendala seperti keterbatasan infrastruktur dan literasi digital rendah, peningkatan investasi dan pelatihan dalam teknologi dapat membantu mengoptimalkan manfaatnya. Oleh karena itu, teknologi digital sangat penting untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang dinamis, fleksibel, dan berkolaborasi yang memenuhi tujuan Kurikulum Merdeka, yaitu meningkatkan kemampuan dan karakter siswa.