Oleh : Ni Made Yuni Kristina Dewi, Prodi Bimbingan dan Konseling, Universitas Pendidikan Ganesha
Generasi Z juga bisa disebut sebagai Generasi Z, iGen, Generasi Zers, atau generasi pasca-milenial. Suatu generasi dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang yang mengalami peristiwa sosial dan sejarah yang signifikan pada waktu yang sama dalam hidup mereka dan memiliki karakteristik dan perilaku yang sama. Saat ini, Generasi Z merupakan salah satu generasi yang paling dominan dalam jumlah penduduk Indonesia, yakni sekitar 74,93 juta jiwa atau 27,94 persen dari total penduduk.Yang dikatakan seorang Generasi Z yang lahir pada tahun 1990-an hingga pertengahan 2000-an. Mereka mempunyai pandangan yang menarik terhadap pendidikan, karir dan juga kehidupan secara keseluruhan. Mereka memiliki pandangan yang unik. Generasi Z merupakan salah satu generasi yang mendominasi jumlah penduduk di Indonesia yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan generasi yang lainnya.
Berbagai kelebihan digunakan dalam perkembangan karier baik dalam proses studi, persiapan bekerja maupun keterampilan dalam bekerja. Di dalam lingkungan kerja generasi Z seseorang memiliki prefrensi yang berbeda yang dimana mereka lebih mencari makna dan tujuan serta cenderung mencari kesimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional. penting untuk memahami bahwa generasi Z cenderung memiliki preferensi yang berbeda dalam hal lingkungan kerja. Mereka cenderung mencari makna dan tujuan dalam pekerjaan mereka, dan mereka lebih cenderung untuk mencari keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional. Oleh karena itu, perusahaan perlu menyediakan lingkungan kerja yang mendukung nilai-nilai ini, seperti fleksibilitas waktu kerja, kesempatan untuk berkontribusi pada tujuan yang lebih besar, dan dukungan untuk pertumbuhan pribadi dan profesional. Terdapat faktor yang dapat menimbulkan minat bekerja pada Generasi Z yaitu dukungan perusahaan, lingkungan kerja, fleksibilitas kerja, kompensasi finansial langsung dan kompensasi finansial tidak langsung.
Perkembangan karir Generasi Z di Indonesia memiliki beberapa ciri. Hasil penelitian Wardono dan Hanifah (2020) menunjukkan bahwa pencari kerja pada generasi Z mempunyai beberapa dimensi karakteristik yaitu dimensi altruistik, status, dan sosial. Generasi Z memerlukan perencanaan karir yang baik selain itu perencanaan pengembangan karir bagi Generasi Z dapat bermanfaat untuk menghadapi berbagai tantangan guna menciptakan sumber daya manusia terbaik untuk Indonesia maju. Selain itu pendidikan juga memiliki peran penting untuk membimbing generasi Z menuju karir yang sukses. Generasi Z cenderung tertarik pada karir yang memungkinkan mereka untuk berkontribusi pada perubahan positif dalam masyarakat dan dunia dan lebih cenderung untuk memilih karir yang terkait dengan isu-isu sosial, lingkungan, atau kemanusiaan. Jadi upaya untuk membimbing menuju karir yang memungkinkan untuk mewujudkan aspirasi, baik melalui pendidikan, pelatihan, atau pembimbingan karir. Maka dari itu penting bagi kita untuk membimbing generasi Z menuju masa depan karir yang gemilang, mengingat perubahan yang cepat dalam tuntutan pasar kerja dan teknologi.
Berdasarkan rentang kelahiran generasi Z berusia antara 12 dan 26 tahun. Pada usia ini, berarti banyak siswa Gen Z, serta mereka yang baru memulai atau sudah bekerja. Perkembangan karir Generasi Z memiliki tahapan yang disesuaikan dengan usianya. Tahapan karir tersebut dijelaskan dalam Super dan Jordaan (1973), yaitu:
- Tahap pertumbuhan
Pada tahap ini Generasi Z berada pada tahap minat dan kemampuan. Tahap minat terjadi antara usia 11 dan 12 tahun dan ditandai dengan orang mulai menentukan hasrat dan aktivitasnya berdasarkan yang diminati. Selain itu, tahap keterampilan pada anak usia 13- 14 tahun ditandai dengan adanya orang-orang yang mulai menganggap keterampilan itu menuntut dan lebih penting. Selain itu, kami mulai mempertimbangkan persyaratan tempat kerja dan pelatihan terkait.
- Fase penelitian
Orang-orang yang berusia antara 15 dan 24 tahun berpartisipasi dalam fase penelitian. Tahapan ini mempunyai beberapa tahapan perkembangan yaitu: tahap awal (15-17 tahun), tahap transisi (18-21 tahun) dan tahap percobaan (22-24 tahun). Pada tahap persiapan, seseorang mempertimbangkan kebutuhan, minat, kemampuan, nilai dan peluang. Pada fase transisi Super (Putri, 2012) menjelaskan bahwa pada fase ini masyarakat mulai mengkhususkan diri pada pilihan pekerjaan. Kemudian, pada tahap percontohan, orang-orang mulai mencari pekerjaan pertama mereka dan mulai melamar pekerjaan tersebut.
- Tahap pendirian/pendirian
Tahap ini mencakup masyarakat berusia 25-44 tahun. Jika level yang sesuai ditemukan, upaya akan dilakukan untuk membangun secara permanen. Pada awal fase ini, mungkin ada beberapa peluncuran sebagai transisi berikutnya, namun upaya dapat dilakukan untuk menetapkan atau menstabilkan bidang atau spesialisasi tertentu. Putri (2012) menjelaskan bahwa orang yang memasuki dunia kerja yang sesuai dengan dirinya akan bekerja keras untuk mempertahankan pekerjaannya. Fase ini dibagi menjadi dua subfase, dan Generasi Z masih dalam fase eksperimen-komitmen dan stabilisasi (25-30 tahun).