Oleh : Ni Made Suci Prahastiwi Giri, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Di zaman milenial seperti sekarang ini tantangan didalam pendidikan menjadi lebih berat. Mengapa? Karena dalam zaman milenial ini menuntut seorang guru harus benar-benar mampu menyiapkan berbagai hal agar dapat mencetak peserta didik yang lebih berkompeten di masa sekarang dan masa mendatang. Di zaman seperti ini banyak sekali sumber belajar yang bisa peserta didik peroleh bukan dari seorang guru, misalnya dari aplikasi digital peserta didik bisa membuka situs seperti google yang dimana dari aplikasi itu peserta didik bisa belajar banyak materi pembelajaran, kumpulan soal-saol dan lain-lain. Dari adanya aplikasi digital atau teknologi peserta didik hanya mendapatkan transfer of knowladge dan dari guru peserta didik akan memperoleh transfer knowladge dan transfer of value. Transfer of knowladge adalah mentransfer ilmu pengetahuan dan pemahaman dimana peserta didik dapat diperoleh melalui teknologi digital dan juga guru, sedangkan transfer of value adalah mentransfer nilai-nilai moral dan kebaikan, peserta didik hanya bisa memperoleh dari seorang guru karena harus ada proses timbal balik, interaksi dua arah yang melibatkan psikologis. Hal ini menjadi tanggung jawab besar bagi guru dalam menyiapkan peserta didik yang siap menghadapi tuntutan dunia yang terus berkembang. Dalam mempersiapkan diri menghadapi peserta didik dalam pembelajaran IPS di SD, guru perlu mengadopsi pendekatan yang tepat dan mempertimbangkan beberapa faktor. Hal yang pertama perlu diperhatikan yakni pemahaman guru tentang peserta didik. Guru perlu memahami karakteristik peserta didik. Generasi milenial sering kali terbiasa dengan teknologi dan memiliki kemampuan dalam mengakses informasi secara cepat, penting untuk digaris bawahi perlunya guru untuk memahami latar belakang siswa, minat meraka dan cara terbaik untuk memotivasi mereka dalam pembelajaran IPS. Selanjutnya, guru dapat menggunakan pendekatan pembelajaran yang interaktif dan bermain. Peserta didik di tingkat SD merespon dengan baik terhadap pembelajaran yang melibatkan mereka secara aktif melalui kegiatan bermain, permainan peran, diskusi kelompok, dan penggunaan media yang menarik. Dalam hal ini pentinngnya guru menciptakan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan dan menantang bagi peserta didik, sehingga mereka merasa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran IPS. Teknologi juga menjadi faktor yang penting dalam pembelajran IPS bagi peserta didik . Mereka tumbuh dengan teknologi canggih, dan guru perlu memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini dengan bijaksana. Penting bagi guru menggunakan alat teknologi yang sesuai dengan tingkat usia siswa, seperti perangkat tablet atau aplikasi edukatif, untuk memfasilitasi pemahaman konsep IPS dan meningkatkan keterlibatan siswa. Namun, perlu diingat bahwa teknologi bukanlah satu-satunya sarana pembelajaran yang efektif, dan guru juga harus mempertimbangkang keberagaman pendekatan pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan peserta didik. Selanjutnya mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman nyata siswa menjadi aspek penting dalam persiapan guru. Peserta didik di tingkat SD lebih mudah memahami konsep dengan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari mereka. Guru dapat menciptakan keterkaitan antara materi pembelajaran IPS dengan pengalaman siswa, baik melalui studi kasus, kunjungan lapangan, atau diskusi tentang isu-isu sosial yang relevan. Dalam hal ini, perlu ditekankan pentingnya guru untuk mengaitkan pembelajaran IPS dengan konteks kehidupan siswa, sehingga mereka dapat melihat relevansi dan nilai praktis. Terakhir guru harus fokus pada pengembangan keterampilan kolaboratif dan komunikasi kepada peserta didik. Dalam hal ini peran teknologi hanya sebatas sebagai alat bantu untuk guru dalam mengajar dan dalam mengajar, mendidik dan menanamkan nilai-nilai kebaikan adalah peran dari seorang guru.