PERSPEKTIF CALON GURU BK DALAM DINAMIKA DIGITALISASI UNTUK membentuk perkembangan individu

Oleh : Kadek Ari Pradnya Dewi, Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Pendidikan Ganesha

Dalam era digital yang terus berkembang pesat, peran teknologi dalam kehidupan sehari-hari semakin mendominasi. Sebagai seorang calon guru Bimbingan Konseling (BK), perlu melihat bahwa digitalisasi memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan individu. Pengaruhnya dapat dirasakan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, interaksi sosial, dan kesehatan mental.

Salah satu dampak paling mencolok dari digitalisasi dalam pendidikan adalah transformasi dalam metode pembelajaran. Platform daring dan aplikasi pendidikan memungkinkan akses ke informasi yang luas dan beragam, memungkinkan siswa untuk belajar di luar batas ruang kelas. Ini menghasilkan pembelajaran yang lebih personal dan mandiri, di mana setiap individu dapat mengatur ritme belajarnya sendiri sesuai dengan gaya belajarnya. Namun, di sisi lain, terlalu banyak terpaku pada teknologi juga dapat mengurangi interaksi sosial langsung dan kemampuan komunikasi interpersonal. Memahami bagaimana digitalisasi dapat mempengaruhi perkembangan sosial-emotional siswa dan memberikan bimbingan yang tepat untuk mengatasi tantangan ini. Penggunaan teknologi dalam pendidikan juga memperluas keterampilan digital siswa. Mereka belajar untuk menggunakan perangkat lunak dan aplikasi, mengembangkan literasi digital, dan memahami etika dalam penggunaan teknologi. Hal ini memberikan keunggulan kompetitif di pasar kerja yang semakin terhubung secara digital. Namun demikian, terlalu fokus pada keterampilan digital juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam pengembangan keterampilan kritis lainnya seperti keterampilan sosial, kepemimpinan, dan kreativitas. Penting untuk memastikan bahwa siswa memiliki keseimbangan yang baik antara keterampilan digital dan keterampilan soft skills yang diperlukan untuk berhasil dalam kehidupan pribadi dan profesional. Digitalisasi juga membawa tantangan dan risiko bagi perkembangan individu. Misalnya, akses yang tidak terbatas ke konten online dapat meningkatkan risiko paparan terhadap konten yang tidak sesuai usia atau tidak sehat secara mental. Selain itu, kecanduan teknologi, seperti kecanduan media sosial, dapat mempengaruhi kesehatan mental dan kesejahteraan sosial individu. Diperlukan perhatian untuk mengenali tanda-tanda dari potensi masalah ini dan menyediakan dukungan dan bimbingan yang diperlukan kepada siswa untuk mengelola penggunaan teknologi secara sehat dan bertanggung jawab.

Salah satu aspek positif dari digitalisasi adalah memungkinkan akses yang lebih luas terhadap informasi dan pengetahuan. Melalui internet, individu dapat belajar, mengeksplorasi minat, dan mengembangkan keterampilan baru secara mandiri. Mampu melihat teknologi sebagai alat yang sangat berguna dalam meningkatkan literasi digital dan kemampuan belajar mandiri bagi individu. Namun, ada juga dampak negatif yang perlu diperhatikan dari digitalisasi. Penggunaan teknologi yang berlebihan dapat mengakibatkan ketergantungan, isolasi sosial, dan gangguan dalam pola tidur individu. Terutama pada generasi muda, pengaruh media sosial dan permainan digital dapat memengaruhi kesehatan mental dan keseimbangan emosional. Penulis merasa penting untuk memberikan pemahaman yang seimbang tentang penggunaan teknologi agar individu dapat mengelola dampak negatifnya dengan bijaksana. Selain itu, digitalisasi juga memengaruhi interaksi sosial individu. Penggunaan media sosial dan komunikasi digital dapat memengaruhi cara individu berinteraksi dengan orang lain. Berkomitmen untuk membantu peserta didik mengembangkan keterampilan komunikasi yang sehat dan memahami pentingnya hubungan antarmanusia dalam era digital ini. Bagaimana kita menggunakan teknologi untuk memperkuat hubungan sosial dan emosional menjadi hal yang penting dalam pendidikan saat ini. Pengaruh digitalisasi terhadap perkembangan individu juga terlihat dalam kemampuan kognitif dan pemrosesan informasi. Era digital mengubah cara individu memperoleh, menyimpan, dan memproses informasi. Pada zaman globalisasi seperti sekarang yang dimana negara membutuhkan SDM (sumber daya manusia) yang memiliki keterampilan kritis, maka dari itu pentingnya mengajarkan keterampilan berpikir kritis dan analitis bagi peserta didik agar dapat menghadapi tantangan kompleks dalam dunia yang terus berubah dan terpapar globalisasi serta mendapat pengaruh dari dunia luar ini. Membantu individu untuk mengembangkan kemampuan berpikir yang fleksibel dan adaptif menjadi fokus utama dalam mendukung perkembangan mereka.

Dalam menghadapi perubahan yang cepat dan kompleks akibat digitalisasi, merasa penting untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Mendukung perkembangan individu dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh digitalisasi merupakan tanggung jawab penting bagi pendidik. Dengan pendekatan yang holistik dan berbasis nilai, meyakini bahwa kita dapat membantu individu untuk tumbuh dan berkembang secara optimal dalam era digital ini.         Dengan demikian, pandangan seorang calon guru BK mengenai pengaruh digitalisasi terhadap perkembangan individu haruslah seimbang. Percaya bahwa dengan pemahaman yang mendalam, pendekatan yang bijaksana, dan komitmen untuk terus belajar, kita dapat membantu individu untuk mengoptimalkan manfaat dari digitalisasi dan menghadapi tantangan dengan percaya diri dan bijaksana. Siap untuk terus memberikan bimbingan yang terbaik bagi peserta didik dalam menghadapi era digital ini. Pengaruh digitalisasi terhadap perkembangan individu sangat kompleks dan beragam. Pemahaman mendalam tentang dinamika ini penting untuk membantu siswa mengoptimalkan potensi mereka dalam era digital. Siswa perlu dibekali dengan keterampilan digital yang kuat, namun juga harus diberikan dukungan dalam mengembangkan aspek sosial-emotional mereka agar dapat menjadi individu yang seimbang dan berdaya saing di masa depan. Oleh karena itu, pendidikan harus berfokus pada integrasi yang seimbang antara teknologi dan pengembangan keterampilan sosial, emosional, dan kritis. Hal ini akan memastikan bahwa setiap individu tidak hanya terampil dalam menggunakan teknologi, tetapi juga mampu mengelola dampaknya secara positif dalam kehidupan mereka. Peran Guru bk tidak hanya sebagai pendidik tetapi juga sebagai pembimbing yang membantu siswa menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam era digital yang terus berkembang ini

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *