PERSPEKTIF MODAL DASAR DAN TANTANGAN GURU BK

Oleh : Putri Naziah, Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Pendidikan Ganesha

Konseling ialah proses pemberian bantuan yang diberikan oleh konselor kepada konseli. Seperti dalam hal dunia pendidikan (sekolah ) yang bisa kita jumpai yaitu contoh nya seorang guru BK yang memberikan bantuan/jalan keluar dari permasalahan konseli yang dimana disini konselinnya adalah siswa.

Tentu saja menjadi seorang konselor atau guru BK di sekolah tidak mudah, dan tidak boleh sembarangan mengkonseling siswa tanpa adannya prosedur-prosedur dan kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki dan dikuasai oleh guru BK. Sebagai guru BK di sekolah sudah harus dan selayaknnya mampu menguasai penuh ilmu bimbingan dan konseng baik itu yang didapat melalui jenjang S1 pada perguruan tinggi ataupun jenjang akademik lainnya yang berhubungan dengan bimbingan konseling, agar mampu mengenal dan memahami karakteristik masing-masing anak. Kopetensi yang wajib dan sangat penting untuk dimiliki agar bisa menjalankan tugas secara efektif bagi guru bk yaitu ada empat, pertama kopetensi guru bk, yaitu kopetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.

Disamping itu untuk menjadi konselor/guru bk juga dituntut agar memiliki kepribadian atau sifat yang positif, maksudnya yaitu kepribadian yang bisa harmonis dengan lingkungan sekitarnnya, memiliki apresiasi dalam diri, memiliki rasa empati dan kasih sayang yang tinggi dalam layanan bimbingan dan konseling.

Prosedur-prosedur dalam bimbingan konseling yaitu ada tahap dan langkah-langkah konseling, lalu ada metode, teknik dan keterampilan konseling, jadi konseling memiliki alur seperti demikian bukan hanya curhat biasa yang tidak memiliki prosedur yang terstruktur.

Menurut  pendapat subjektif dari penulis prosedur atau langkah awal yang paling menarik untuk dipelajarin agar bisa menjadi guru bk yang baik  yaitu mempelajari atau memperdalam tahap/langkah-langkah konseling, karena tahap/langkah-langkah konseling itu harus menjadi modal dasar kita untuk nantinnya sebagai calon konselor atau guru BK. Ibaratkan sebuah rumah harus memiliki pondasi yang kuat maka dari itu sebelum kita melangkah lebih lanjut lagi alangkah baik nya kita harus bisa dan harus mempelajari lebih dalam lagi tahap-tahap apa saja yang harus dilakukan seorang konselor sebelum melakukan konseling secara langsung kepada konseli (siswa), kemudian langkah-langkah apa saja yang harus dikuasai konselor untuk keberlangsungan sesi konseling tersebut.

Apabila kita sudah menguasai penuh tahapan awal ini yaitu mempelajari/memperdalam tahap/langkah-langkah konseling maka kita akan terbiasa untuk melakukan konseling kepada konseli (siswa). Pada tahap awal ini kita akan diajarkan tahap perencanaan terlebih dahulu kemudian pelaksanaan kemudian ke tahap akhir nah dari sana lah kita harus mempelajari dan harus bisa mengembangkan keterampilan kita, misal bagaimana tahap perencaan itu dibentuk bagaimana tahap pelaksanaan itu berlangsung bagaimana cara pengakhiran yang tepat lalu langkah-langkah apa yang perlu kita tingkatkan misal langkah kita untuk memberikan feetback yang bisa diterima konseli (siswa) supaya konseli (siswa) tidak lagi menganggap bahwa guru BK itu terkesan judes atau galak.  

Tugas dan tantangan lain dari guru BK yakni mampu menghilangkan atau meminimalisir image negatif guru bk sebagai “polisi sekolah”. Yang dimana banyak siswa yang kerap kali merasa takut atau tidak nyaman saat akan berkonseling atau pun berdiskusi tentang akademik ataupun non akademik dengang guru bk, karena banyak dari mereka yang menganggap bahwa guru BK itu “judes”, “galak”, dan “menakutkan”. Terlepas dari image negatif yang dibuat oleh para siswa, disini guru bk harus mampu menunjukan sifat yang tidak demikian agar pandangan siswa kepada guru bk bisa berubah secara perlahan dan mampu merubah sudut pandang siswa terhadap guru bk yang negatif.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *