Oleh : Ni Made Puspitha Maharani, Pendidikan Bimbingan dan Konseling, Universitas Pendidikan Ganesha
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) telah lama menjadi bagian intergral dari kurikulum pendidikan di Indonesia. Meskipun demikian, di era milenial ini, banyak yang meragukan apakah PKN masih penting sesuai dan penting bagi generasi muda yang tumbuh dengan pesatnya teknologi dan informasi. Namun, menurut saya, PKN masih penting karena dapat membantu memperkuat rasa memiliki sosial, kepedulian terhadap bangsa, serta kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga Negara. Salah satu alasan mengapa Pendidikan Kewarganegaraan masih relevan adalah karena kemampuannya dalam membentuk kepemilikan sosial. Di era digital saat ini, banyak generasi milenial yang cenderung fokus pada kepentingan individu dan individualisme. PKN mendorong siswa untuk bisa memandang dunia di sekitar mereka secara lebih luas dan memahami peran mereka sebagai anggota masyarakat. Melalui PKN, generasi milenial dapat mempelajari tentang hak asasi manusia, kesetaraan gender, dan isu-isu sosial lainnya. Hal ini akan membantu mereka mengembangkan sikap empati dan kepedulian terhadap persoalan sosial yang ada di masyarakat.
Selain itu, Pendidikan Kewarganegaraan juga memegang peranan penting dalam membina rasa kebangsaan pada kalangan milenial. Di zaman globalisasi ini, perkembangan teknologi telah memungkinkan untuk saling bertukar informasi serta pengaruh budaya antar Negara. Meskipun demikian, terdapat resiko bahwa identitas kebangsaan kita menjadi samar dan terlupakan. Melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, siswa dapat mempelajari sejarah, budaya, dan nilai yang melekat pada Indonesia. Mereka akan memperoleh makna yang lebih dalam terkait rasa cinta dan kebanggan pada tanah air, serta mampu menghargai keragaman budaya yang ada di Indonesia. Selain itu juga, Pendidikan Kewarganegaraan memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengenal tokoh nasional dan peristiwa bersejarah yang telah membentuk Indonesia. Dengan demikian, hal ini dapat memberikan dasar yang kuat bagi mereka untuk menjadi generasi yang mencintai tanah air dan berkomitmen pada kemajuan bangsa.
PKN berperan krusial dalam membentuk kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga Negara. Generasi milenial perlu menyadari bahwa mereka tak hanya hidup untuk diri sendiri, tetapi juga memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat dan Negara. Melalui PKN, mereka dapat memperoleh pengetahuan tentang system pemerintahan, hukum, dan proses demokrasi. Hal ini amat penting supaya generasi milenial mampu aktif berpartisipasi dalam proses demokrasi, memberikan suara dalam pemilihan umum, dan turut serta dalam pembangunan bangsa. Selain itu, PKN juga membantu siswa dalam memahami betapa pentingnya toleransi, dialog dan penghargaan atas perbedaan pendapat dalam masyarakat yang pluralisme.
Di era yang terus berkembang ini, kita tidak bisa mengesampingkan pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan bagi generasi milenial. Melalui Pendidikan Kewarganegaraan, mereka dapat mengembangkan rasa kepemilikan sosial, nasionalisme, dan kesadaran akan hak dan tanggung jawab sebagai warga Negara. Pendidikan Kewarganegaraan membantu untuk membentuk generasi yang peduli, bertanggung jawab, dan memiliki pandangan yang luas tentang masyarakat dan Negara. Oleh karena itu, pemerintah, sekolah, dan keluarga perlu bekerja sama untuk memperkuat kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan, mengintegrasikan metode pengajaran yang inovatif, serta memberikan kesempatan paraktik langsung bagi siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan kebangsaan.
Pendidikan Kewarganegaraan bukan cuma subjek pelajaran, meliankan investasi jangka panjang dalam membangun masa depan Negara. Dengan memahami sepenuhnya nilai-nilai kebangsaan, generasi milenial bisa jadi pemimpin visioner, pemangku kepentingan yang tanggung jawab, serta agen perubahan yang menghasilkan kemajuan bagi Indonesia.