Pola pikir positif: kunci pengembangan kepribadian yang Tangguh

Oleh : Baiq Ghina Fatimatuzzahra, Program Studi S1 Bimbingan dan Konseling, Universitas Pendidikan Ganesha

Pola pikir adalah kerangka kerja mental yang mencakup keyakinan, sikap, dan cara berpikir seseorang terhadap suatu hal atau situasi. Ini terbentuk dari pengalaman, nilai, pendidikan, dan lingkungan sosial. Pola pikir membentuk cara kita memahami, menafsirkan, dan merespons dunia di sekitar kita. Menurut Psikolog Carol Dweck, pola pikir memainkan peran penting dalam mencapai kesuksesan. Terdapat dua jenis pola pikir utama, yaitu pola pikir tetap (fixed mindset) dan pola pikir berkembang (growth mindset). Pola pikir tetap cenderung menganggap bakat sebagai hal yang tetap, sementara pola pikir berkembang meyakini bahwa berlatih dan belajar dapat mengembangkan kemampuan. Menurut Psikolog Stanford University, Carol Dweck, orang dengan pola pikir berkembang cenderung melihat masalah sebagai tantangan yang dapat diatasi, sementara orang dengan pola pikir tetap cenderung melihat masalah sebagai hambatan. Pola pikir dapat memengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, dan berperilaku dalam berbagai situasi. Pola pikir berkembang dianggap penting dalam meraih kesuksesan.

Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian juga dapat diartikan sebagai kekhasan sifat dan kecenderungan cara berperilaku yang diperlihatkan oleh individu. Setiap individu memiliki keunikan fungsional sistem organisasi psikofisik mereka dalam lingkungan. Kepribadian bersifat khas, berjangka lama, dan bersifat kesatuan. Ada tiga aspek utama dari kepribadian, yaitu naluri, perasaan, dan pengetahuan. Kepribadian juga dapat dibentuk oleh faktor-faktor seperti kelompok pergaulan dan pengalaman unik. Kepribadian yang tangguh biasanya mencakup beberapa elemen kunci. Ini melibatkan ketangguhan emosional, kemampuan untuk mengelola tekanan, ketahanan dalam menghadapi kesulitan, kepercayaan diri yang stabil, serta kemampuan untuk beradaptasi dan belajar dari pengalaman sulit. Orang dengan kepribadian yang tangguh cenderung memiliki keteguhan batin yang kuat, fleksibilitas dalam menghadapi perubahan, dan kemampuan untuk tetap tenang dan fokus di bawah tekanan. Ini adalah kombinasi dari faktor internal dan eksternal yang membentuk individu menjadi kuat dan tahan banting dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Tipe kepribadian tangguh memiliki beberapa karakteristik, seperti:

  1. Mudah memaafkan, melupakan, dan move on.
  2. Percaya diri, mandiri, dan memiliki tujuan jelas.
  3. Sabar dan pengertian.
  4. Menerima kekuatan, kelemahan, dan keterbatasan diri sendiri.
  5. Tidak membandingkan diri.

Pola pikir positif merupakan kunci penting dalam pengembangan kepribadian yang tangguh. Dalam menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan hidup, memiliki ketangguhan kepribadian memungkinkan seseorang untuk tetap bersabar, selalu berusaha untuk bangkit, dan memposisikan setiap kejadian sebagai pelajaran. Beberapa keterampilan yang dapat membantu mengembangkan kepribadian yang tangguh antara lain adalah keterampilan resilience, kemampuan berkomunikasi, mengukur temperamen diri sendiri dan orang lain, serta mandiri dan bertanggung jawab. Menurut Kobasa (1979), tipe kepribadian tangguh pada kesehatan mental memiliki upaya penyelesaian konflik dengan penilaian kognitif individu dari situasi stress. Selain itu, tipe kepribadian tangguh (Hardiness) adalah suatu konstalasi karakteristik kepribadian yang membuat individu menjadi lebih kuat, tahan, dan optimis dalam menghadapi stress. Oleh karena itu, pola pikir positif dan pengembangan keterampilan resilience dapat membantu seseorang membangun kepribadian yang tangguh dan mampu menghadapi berbagai tantangan kehidupan.

Untuk mempertahankan pola pikir positif, Anda dapat mencoba beberapa cara berikut:

  1. Selalu Bersyukur: Menghargai hal-hal baik dalam hidup dapat membantu menjaga pola pikir positif.
  2. Lebih Sering Tersenyum: Tersenyum dapat memberikan efek positif dan membantu mengurangi ketegangan.
  3. Berbicara Hal Positif pada Diri Sendiri: Mengubah cara Anda berbicara pada diri sendiri dapat memengaruhi pola pikir dan perilaku Anda.
  4. Berbuat Baik dan Membantu Orang Lain: Melakukan kebaikan kepada orang lain dapat menciptakan pola pikir positif.

Dengan konsistensi dalam menerapkan langkah-langkah ini, Anda dapat memelihara pola pikir positif dan meningkatkan kesejahteraan mental serta emosional Anda.

Daftar Pustaka

Anam, Saiful. Mudahnya berpikir positif. VisiMedia, 2011.

Prakoso, Bayu, and Psi Partini Msi. Hubungan antara berpikir positif dengan kecemasan berbicara di depan umum. Diss. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014.

Oktariani, Oktariani. “Mindful Parenting dalam Menciptakan Kepribadian yang Tangguh pada Remaja.” Jurnal Penelitian Pendidikan, Psikologi Dan Kesehatan (J-P3K) 3.1 (2022): 44-49.

Lekatompessy, Lendris. “Kepribadian yang Tangguh dalam Menghadapi Tantangan di Era Revolusi Industri 4.0.” Jurnal Ilmu Sosial Keagamaan NOUMENA 1.1 (2020): 32.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *