SELF TALK DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI BAGI DISABILITAS DAN NON DISABILITAS

OLEH : NI PUTU JOANNE MARSHA KAYLA

Disini saya akan beropini sebagai seorang Mahasiswa Jurusan Ilmu Pendidikan Psikologi dan Bimbingan, Bimbingan dan Konseling. Berbicara tentang Disabilitas, Disabilitas adalah suatu keterbatasan baik itu dari segi fisik, indera, maupun pemikiran. Disabilitas terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Disabilitas yang terlihat, dan Disabilitas yang tak terlihat (Invisible Disability). Seringkali, mereka disebut dengan istilah “Tuna,” yang artinya keterbatasan. Seseorang dengan Disabilitas sangatlah rentan mengalami diskriminasi, baik itu dari segi verbal dan non verbal. Itulah yang membuat Sebagian besar Disabilitas mengalami penurunan kepercayaan diri, bahkan sampai benar-benar tidak percaya diri untuk melakukan sesuatu karena mereka takut untuk dinilai buruk. Jangankan Disabilitas, Non Disabilitas saja banyak yang mengalami penurunan kepercayaan diri. Sebagai manusia kita memang tidak dapat menjadi sempurna dalam segala bidang, tapi itu bukan berarti kita bodoh, ataupun tidak mengerti apa-apa, tapi, kita “Cerdas” dalam bidang yang kita tekuni masing-masing. Untuk itu, dibutuhkan kesadaran diri bahwa tidak semua manusia sempurna.

Dalam strategi meningkatkan kepercayaan diri penyandang Disabilitas dibutuhkan pendekatan yang sesuai dan praktis. Pendekatan tersebut adalah self-talk. Mungkin banyak dari kalian pernah mendengar tentang self-talk ini di media sosial, jadi self-talk ini adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan cara berbicara kepada diri sendiri, menguatkan dan juga memberi afirmasi kepada diri sendiri baik secara verbal maupun non-verbal.

Apakah kalian pernah berbicara dengan diri kalian sendiri?

Self-talk sering digunakan untuk memotivasi diri, mengendalikan emosi, dan juga meningkatkan kualitas hidup seseorang. Teknik ini mungkin terdengar sangat sederhana, tapi self-talk memiliki dampak signifikan terhadap Psikologis dan kinerja seseorang. Namun, masih banyak yang melakukan self-talk yang bersifat Negatif. Self-talk yang negatif dapat berupa : Aku tidak bisa-apa, semua orang membenciku, aku tidak pantas dicintai, aku tidak akan pernah mendapatkan kasih sayang, aku terburuk, aku tidak mampu melewatinya, aku kurang mendapat kasih sayang (No…Big NO…masih banyak yang sayang sama kamu, masih banyak ada yang peduli sama kamu).

Nah sedangkan, Self talk yang positif dapat melibatkan pemberian dukungan kepada diri sendiri. Contohnya, seperti : “Aku bisa melakukan ini, aku bisa melewati semua ini, semua akan baik-baik saja, aku hebat dalam bidang ini, tidak apa-apa gagal…besok coba lagi di lain kesempatan, Aku mau belajar menerima diri sendiri, aku mau belajar menerima orang-orang yang ada di sekitarku, aku mau membuka diri, banyak yang sayang sama aku, aku berharga dan aku bernilai.

Self-talk bagi penyandang Disabilitas sangatlah penting untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka. Seseorang dengan Penyandang Disabilitas merupakan seseorang yang memiliki potensi yang besar dalam hal apapun, namun banyak diantara mereka yang terhalangi oleh lingkungan, baik itu lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat, karena adanya stigma negatif yang sudah ada di masyarakat. Jadi apakah kalian siap untup mematahkan stigma itu?

TERIMAKASIH

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *