Oleh : Ni Made Arindhea Bintang Maharani, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Menjadi calon guru merupakan aspek penting namun menantang dalam bidang Pendidikan. Seorang guru tidak hanya bertanggung jawab untuk mengajarkan materi tetapi mereka juga membantu siswa mengembangkan kepribadian dan potensi para siswa. Selain mengajarkan materi guru juga hendaklah memiliki keterampilan dasar mengajar yang dimana keterampilan mengajar sangat penting karena memperkuat kemampuan untuk merencanakan , melaksanakan , dan mengevaluasi proses pembelajaran. Sedusah guru memiliki keterampilan mengajar, guru juga harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan menginspirasi untuk para siswa.
Sebagai seorang calon guru hendaklah harus berani dan siap dalam menghadapi segala tantangan. Tantangan calon guru pada era sekarang bukanlah hanya tentang menyiapkan materi pengajaran, menerapkan disiplin kelas serta menghadapi perkembangan teknologi. Namun di era sekarang tantangan yang harus dihadapi sebagai calon guru ialah menghadapi para peserta didiknya, dalam hal ini bukan tentang menghadapi peserta didik yang nakal ataupun tidak disiplin melainkan menghadapi seluruh peserta didik yang mendapatkan perlakuan khusus yang berbeda dengan para peserta didik lainnya. Dalam dunia pendidikan terdapat sistem Pendidikan yang diberi nama Pendidikan inklusi. Pendidikan inklusi ini merupakan sistem Pendidikan yang memungkinkan anak – anak dengan dan tanpa berkebutuhan khusus belajar bersama – sama dalam satu lingkungan yang sama, banyak diantara kita yang sebagian besar masih asing dengan yang namanya pendidikan inklusi dimasyarakat, bahkan dikalangan guru masih banyak yang belum mengetahui tentang sistem Pendidikan inklusi ini.
Pendidikan inklusi ini diterapkan yang pertama guna mempersiapkan anak – anak untuk hidup dalam masyarakat yang inklusif dalam hal ini menyangkut beberapa aspek penting yang menyangkut keterampilan sosial seperti komunikasi, kerja sama, dan juga pengembangan diri anak – anak. Yang kedua mengajarkan anak – anak untuk menghargai perbedaaan yang artinya membentuk sikap toleransi dan saling menghormati diantara mereka, dan yang terakhir mengajarkan anak – anak untuk bekerja sama dengan orang lain dalam hal ini mengajarkan anak untuk saling bekerja sama sangat penting untuk perkembangan sosial dan emosional mereka. Anak – anak akan berinteraksi sosial dengan cara belajar berkomunikasi, berbagi, serta mengembangkan empati melalui kerja sama anak – anak dan meningkatkan rasa pemahaman dan toleransi terhadap perbedaan. Sehingga sebagai calon guru kita tidak hanya akan berhadapan dengan siswa yang biasa namun kita juga akan belajar memahami, belajar berkomunikasi, belajar membangun kedekatan serta menciptakan kesabaran dalam mengajar para peserta didik anak berkebutuhan khusus yang dapat kita sebut sebagai anak luar biasa ini.
Setiap anak, termasuk anak dengan kebutuhan khusus, berhak mendapatkan pendidikan yang sama. Ini merupakan hak dasar manusia. Pendidikan tidak hanya untuk belajar tetapi juga untuk membuka kesempatan, meningkatkan kualitas hidup, serta memberdayakan individu. Dalam Undang – Undang Nomor 39 Tahun 1999 Pasal 54 menyebutkan “Setiap anak yang cacat fisik dan atau mental berhak memperoleh perawatan, pendidikan, pelatihan, dan bantuan khusus atas biaya negara untuk menjamin kehidupannya sesuai dengan martabat kemanusiaan, meningkatkan diri, dan kemampuan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat dan berkenagara.” Pendidikan adalah senjata yang paling kuat untuk merubah segalanya, baik merubah sikap individual maupun merubah lingkungan mereka. Banyak sekali asumsi – asumsi keliru yang beredar mengenai pendidikan anak berkebutuhan khusus, asumsi – asumsi ini dipengaruhi oleh kurangnya pemahaman dan informasi yang benar. Asumsi mengenai anak berkebutuhan khusus, yang paling sering kita dengar dan tidak asing ditelinga kita ialah anak berkebutuhan khusus sering kali dicap tidak bisa belajar dikarenakan memiliki keterbatasan yang signifikan berbeda dengan anak lainnya sehingga mereka tidak mampu mengikuti proses pembelajaran seperti layaknya anak pada umumnya. Selain itu banyak orang menilai bahwa anak berkebutuhan khusus lebih baik dipisahkan, dalam hal ini sebagian orang masih beranggapan bahwa anak dengan kebutuhan khusus lebih baik ditempatkan pada sekolah khusus. Padahal, pendidikan inklusi hadir memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus untuk belajar bersama dalam kelas regular yang dimana hal ini dapat memberikan banyak manfaat bagi seluruh peserta didik.
Sebagai calon guru hendaklah mengetahui bahwa asumsi tersebut salah, mengapa? Setiap anak berhak atas pendidikannya semua anak – anak layak mendapatkan pendidikan tanpa terkecuali, mereka memiliki hak atas pendidikan yang berkualitas. Sebagai calon guru harus memahami bahwa anak berkebutuhan khusus memiliki potensi yang wajib kita berikan dukungan khusus agar dapat mencapai perkembangan yang optimal. Sebagai calon guru memiliki peran yang sangat krusial untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak berkebutuhan khusus. Guru merupakan sosok yang akan membimbing, mengajar, serta menginspirasi anak – anak untuk mencapai potensi terbaik mereka masing – masing.
Peran sebagai calon guru di dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus sangatlah penting dan juga memiliki peran yang sangat besar. Sehingga dengan pengetahuan, keterampilan serta sikap yang tepat dimiliki oleh calon guru diharapkan dapat membantu anak – anak berkebutuhan khusus tumbuh menjadi individu yang mandiri serta sukses.