Siswa Milenial Guru pun Harus Milenial

Oleh : Putu Ayu Sinta Maharani, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha

Guru merupakan tenaga pendidik yang memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik dan juga dapat meningkatkan sumber manusia yang cerdas. Ketahuilah bahwa pada masa kini, generasi milenial mengambil alih dunia dalam pengembangan teknologi. Generasi milenial merupakan generasi yang memiliki karakter tersendiri, hal ini secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap gaya belajar mereka di sekolah. Dalam pendidikan, para guru di sekolah dasar perlu untuk menghadapi tantangan kemunculan dengan adanya siswa milenial dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Maka dengan begitu para guru perlu adanya persiapan untuk dapat memastikan bahwa peserta didik atau siswa milenial dapat memperoleh atau menghasilkan pembelajaran yang efektif dan bermakna.

Pada zaman modern ini guru dituntut untuk menjadi tenaga pendidik yang lebih kreatif, dapat menggunakan teknologi dengan baik, memiliki inovasi-inovasi, dan selalu upgrade ilmu pengetahuan serta dapat menjadi role model yang baik bagi peserta didik. Teknologi merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari dalam diri siswa milenial. Maka para guru dapat menggunakan teknologi dalam pengimplementasian dalam proses pembelajaran yaitu sebagai media diskusi, presentasi, pembuatan tugas, dan sebagai sumber belajar siswa. Selain itu para guru dapat memanfaatkan fitur-fitur yang ada pada teknologi tersebut agar dapat membantu para guru dalam penilaian dan evaluasi.

Dalam pengimplementasiannya guru harus mempersiapkan hal hal dalam proses pembelajaran yaitu pertama mempersiapkan bahan ajar sesuai dengan RPP dan mempersiapkan media yang akan digunakan. Kedua guru harus menguasai dan dapat memilih model pembelajaran yang baik sesuai kemampuan siswa terhadap materi pembelajaran IPS SD. Apabila guru salah memilih model pembelajaran maka akan mengakibatkan proses pembelajaran menjadi tidak efektif. Ketiga guru harus mengenali gaya komunikasi peserta didik contohnya ketika peserta didik lebih suka berkomunikasi lewat media sosial maka guru dapat memanfaatkan hal tersebut dalam memberi materi terkait isu-isu sosial dan keadilan serta kasus dalam kehidupan sehari-hari contoh isu dalam pembelajaran IPS di SD yaitu dengan Isu atau pelanggaran yang sering terjadi di Sekolah Dasar yaitu perkelahian atau tawuran antar siswa. Masalah tersebut sering kali terjadi pada siswa hingga saat ini, dan juga seringkali menimbulkan korban. Disini siswa sangat perlu memilih dan memilah yang mana baik dan benar dimana kita dapat mencari tahu informasi tersebut melalui gadget yang mereka punya dan juga dari seorang guru. Kedua guru juga dapat menerapkan pembelajaran IPS di Sekolah Dasar dengan membentuk kelompok yang dimana terdiri dari beberapa siswa. Kemudian setiap anggota kelompok bertanggung jawab akan tugas atau materi yang diberikan oleh guru sehingga terbentuknya rasa saling membantu dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya. Sehingga guru dapat menilai perkembangan karakter dari siswa tersebut. Keempat melibatkan siswa dalam proses pembelajaran artinya sumber belajar tidak hanya dari guru melainkan dari peserta didik. Maka dalam proses pembelajaran ini menggunakan dua model pembelajaran yaitu Teacher Centered Learning (TCL) dan Student Centered Learning (SCL). Kelima, guru harus dapat membantu siswa untuk kreatif yaitu dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dan dapat diimplementasikan pada proses pembelajaran dengan teknologi. Jadi kesimpulannya adalah penerapan pembelajaran IPS di SD sangat berpengaruh terhadap karakter dari peserta didik itu sendiri karena karakter merupakan aspek yang penting dalam membentuk insan yang mulia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *