Oleh : Putu Ayu Liska Pratiwi, Bimbingan dan Konseling, Universitas Pendidikan Ganesha
Era globalisasi memberikan pengaruh yang sangat besar dalam dunia pendidikan, dan saya percaya bahwa perubahan ini membawa tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia. Namun, kenyataannya pendidikan di Indonesia masih sangat timpang. Ketimpangan ini terjadi karena beberapa aspek di antaranya birokrasi yang berubah maka peraturan yang sudah ada dominan akan di ubah. Peraturan yang ada sekarang adalah menjalankan kurikulum merdeka yang di terapkan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Guru Bimbingan Konseling (BK) yang efektif adalah mereka yang menjalankan tugasnya secara profesional, setelah mendapatkan persiapan dan pelatihan khusus untuk menguasai semua aspek terkait dengan Bimbingan dan Konseling. Ini mencakup pengetahuan mendalam, pengalaman yang memadai, dan pengembangan pribadi yang berkaitan dengan bidang Bimbingan dan Konseling. Pada pelaksanaan layanan guru Bimbingan dan Konseling dihadapkan berbagai problematika salah satunya adalah kekurangan sarana dan prasarana. Dalam konteks ini, pelayanan Bimbingan dan Konseling dapat terus berkembang, dan guru BK perlu menyadari bahwa pertumbuhan dan perkembangan dalam profesi adalah suatu keharusan untuk memberikan kinerja dan layanan yang berkualitas. Dalam konteks ini, salah satu faktor yang memiliki dampak signifikan pada peningkatan kualitas guru Bimbingan Konseling (BK) adalah supervisi. Secara umum, supervisi pada dasarnya adalah upaya pembinaan yang dilakukan untuk mengarahkan perubahan dalam situasi pendidikan menuju perbaikan. Supervisi merupakan dasar utama untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengawasan profesional, khususnya dalam konteks supervisi pembelajaran atau instruksional supervision. Dalam konteks ini, supervisi profesional merujuk pada sistem pemberian bantuan oleh supervisor untuk meningkatkan kemampuan profesional guru. Guru BK profesional memiliki pengetahuan, kemampuan, dan moralitas yang tinggi untuk membantu siswa mengatasi masalah psikologis, sosial, dan akademik mereka. Profesionalisme guru BK dapat didefinisikan sebagai kemampuan mereka untuk melaksanakan tugas dengan cara yang kompeten dan bertanggung jawab sambil mempertahankan prinsip integritas. Guru BK profesional tidak hanya memiliki pengetahuan luas di bidang mereka, tetapi mereka juga mampu menerapkannya dengan baik untuk menangani situasi dan masalah sehari-hari di sekolah. Mereka memiliki kemampuan untuk membantu siswa dalam mencapai potensi mereka, mengatasi masalah emosional, mengatasi tekanan, dan meningkatkan kualitas belajar mereka.
Profesionalisme guru BK dan peran supervisi BK dalam meningkatkan profesionalisme guru BK. Kepala sekolah telah melaksanakan tugas mereka sebagai supervisor dalam meningkatkan profesionalisme guru BK dengan menggunakan berbagai pendekatan, seperti percakapan pribadi, diskusi kelompok, penghargaan terhadap guru, dan penyediaan sumber daya. Belum ada pengawas dari dinas pendidikan yang datang secara khusus untuk mengawasi layanan BK, dan belum ada ruangan khusus yang dimaksudkan untuk layanan BK. Supervisi merupakan salah satu komponen yang mempengaruhi peningkatan kualitas guru. Kepalasekolah bertanggung jawab untuk memajukan pengajaran dan menduduki posisi yang sangat strategis dalam pencapaian keberhasilan sekolah. Supervisi bimbingan konseling adalah upaya untuk mendorong, mengkoordinasikan, dan menuntun petugas bimbingan konseling atau konselor secara berkesinambungan baik secara individual maupun kelompok agar lebih memahami dan lebih dapat bertindak secara efektif dalam memberikan layanan bimbingan konseling. Tujuan dari supervisi bimbingan konseling adalah untuk memberi mereka kemampuan untuk mendorong pertumbuhan tiap siswa (klien) secara berkesinambungan agar dapat berpartisipasi secara cerdas dan kaya dalam kehidupan masarakat. Pihak yang berwenang dalam melakukan supervisi ini adalah kepala sekolah maka dari itu kepala sekolah tentu harus menguasai berbagai prinsip, metode, dan teknik supervisi, sehingga dapat menentukan strategi, pendekatan, atau model supevisi yang cocok untuk menyelesaikan suatu permasalahan atau program. Salah satu bahan yang ditujukan untuk supervisor untuk menguasai kompetesi. Tujuannya adalah agar mereka memiliki pemahaman yang lebih baik dan dapat bertindak lebih efektif dalam melaksanakan layanan Bimbingan dan Konseling sehingga menemukan jalan yang benar untuk mengentaskan permasalahan. Dengan demikian, konselor dapat memotivasi pertumbuhan setiap siswa secara berkelanjutan, memungkinkan mereka untuk meraih prestasi yang cerdas dan mengembangkan potensi mereka dengan kaya dalam konteks. Hal ini akan berdampak pada Bimbingan dan Konseling memberikan kontribusi besar dalam membantu konseli mengatasi berbagai problematika.
Dalam konteks Bimbingan dan Konseling (BK), keberhasilan guru BK sangat bergantung pada profesionalisme mereka. Guru BK harus memiliki pengetahuan mendalam dan pengalaman yang cukup untuk menjalankan tugas mereka dengan efektif. Namun, tantangan seperti kekurangan sarana dan prasarana sering kali menghambat pelaksanaan layanan BK yang berkualitas. Supervisi menjadi salah satu aspek penting dalam meningkatkan kualitas guru BK. Supervisi berfungsi sebagai upaya pembinaan untuk mendorong perubahan positif dalam situasi pendidikan. supervisi adalah kunci utama dalam meningkatkan kualitas guru BK. Namun, faktanya, supervisi di banyak sekolah masih belum maksimal. Pemerintah harus lebih tegas dan konsisten dalam menyediakan sumber daya dan pelatihan bagi kepala sekolah agar supervisi tidak sekadar formalitas, tetapi benar-benar mendukung pengembangan profesional guru. Kepala sekolah memainkan peran kunci sebagai supervisor dalam meningkatkan profesionalisme guru BK melalui berbagai pendekatan seperti diskusi kelompok dan penghargaan terhadap guru. Sayangnya, kurangnya pengawasan dari dinas pendidikan serta fasilitas khusus untuk layanan BK masih menjadi kendala. Dengan demikian, supervisi bimbingan konseling tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kompetensi profesional guru tetapi juga untuk memastikan bahwa mereka dapat memberikan layanan yang berkualitas kepada siswa. Hal ini penting agar siswa dapat mengatasi masalah psikologis, sosial, dan akademik mereka secara efektif.