TEKNOLOGI SEBAGAI ALAT MEMPERKUAT IDENTITAS NASIONAL DI ERA MILENIAL

Oleh : Gede Parna  2213091024, Program Studi S1 Biologi, Universitas Pendidikan Ganesha

Di era milenial ini, menonjolnya teknologi dan komunikasi serta gaya hidup modern akibat pengaruh globalisasi sedikit memudarkannya identitas nasional Indonesia. Memudarnya identitas nasional suatu bangsa akan memengaruhi lunturnya semangat nasionalisme, patriotisme dan cinta tanah air. Peran generasi muda di era milenial akan kembali menonjolnya identitas nasional Indonesia sangatlah penting. Maka dari itu, sebagai generasi muda bertanggung jawab akan nilai-nilai budaya dan keberagaman Indonesia yang telah diwariskan oleh para leluhur bangsa untuk ditonjolkan kembali dan memperkenalkannya kepada bangsa lain akan kaya nya budaya Indonesia sebagai identitas nasional.

Setiap bangsa dan negara pasti memiliki identitas nasional sebagai ciri khas yang dimiliki bangsa tersebut untuk menunjukkan dan mempertahankan keberagaman suatu bangsa. Di era milenial ini, khususnya generasi Y dan generasi Z harus mampu mempertahankan identitas nasional Indonesia.  Dikarenakan adanya kemajuan teknologi dan komunikasi yang pesat, generasi milenial lebih tertantang untuk mempertahankan identitas nasional tersebut. Identitas nasional bagi generasi muda di era milenial juga diharapkan tidak terpengaruh dengan adanya dampak negatif pada globalisasi dan westerninasi.

Menurut Kaelan pada tahun 2007, mengatakan bahwa identitas nasional pada hakikatnya adalah manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nation) dengan ciri-ciri khas yang tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya.

Kurangnya pemahaman dan kesadaran mengenai pendidikan multikultural berdampak terhadap lunturnya identitas nasional. Nilai-nilai luhur bangsa dan budaya Indonesia pun mulai terlupakan oleh generasi muda. Tak hanya itu, globalisasi juga berpengaruh terhadap lunturnya ciri khas identitas nasional di era milenial karena generasi muda zaman sekarang kebanyakan memilih bergaya hidup modern dan kebarat-baratan.

Kemajuan teknologi dan komunikasi yang pesat selain mempunyai dampak positif juga mempunyai dampak negatif yaitu, memudarnya pemahaman dan kesadaran terhadap identitas nasional. Akibatnya, timbullah permasalahan-permasalahan yang berdampak pada terhambatnya kualitas pendidikan di Indonesia terutama di generasi muda seperti tindakan kriminal contohnya, tamuran antar sekolah atau antar desa, intoleransi terhadap sesama, diskriminasi, radikal, dan lainnya baik secara langsung maupun melalui jejak digital seperti social media. Cara mempertahankan identitas nasional di era milenial menurut Sulton Satrio Sholehuddin dalam karya tulis ilmiahnya yang berjudul “Pentingnya Identitas Nasional Negara Indonesia Guna Mendukung Kemajuan Bangsa di Era Milenial”:

  1. Mengembangkan rasa nasionalisme, misalnya dengan menggunakan produk dalam negeri, menghargai jasa para pahlawan dan mempertahankan bangsa, serta berprestasi di segala bidang.
  2. Penanaman pendidikan nasionalisme sejak dini, misalnya dengan menanamkan budaya Indonesia kepada anak-anak. Karena anak-anak akan menjadi generasi penerus bangsa dan diharapkan dapat memperkenalkannya ke kancah internasional.
  3. Melestarikan dan menjaga budaya, misalnya memperkenalkan budaya Indonesia seperti adat, tarian, lagu, dan alat musik daerah dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi dan sosial media.
  4. Bela negara, pada zaman sekarang bentuk bela negara sedikit berbeda dengan zaman dulu seperti perang. Di era milenial bentuk bela negara bisa dengan caranya masing-masing. Contohnya seperti menjadi pribadi yang disiplin dan mempunyai rasa cinta tanah air, bertenggang rasa dan memiliki rasa toleransi terhadap sesama bangsa, dan lain sebagainya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *