Oleh : Ni Ketut Ayu Suciasih, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Penggunaan IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) dalam kurikulum merdeka belajar di SD/MI telah membawa perubahan yang signifikan dalam proses pembelajaran. IPAS mengintegrasikan IPA dan IPS menjadi satu mata pelajaran yang lebih interaktif dan relevan dengan kehidupan siswa. Dengan demikian, siswa dapat mengelola lingkungan alam dan sosial secara utuh. IPAS mengintegrasikan pembelajaran berbasis proyek dan aktif, memungkinkan siswa untuk belajar melalui pengalaman langsung dan kolaborasi. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan siswa tetapi juga membantu mereka mengembangkan keterampilan seperti pemecahan masalah, kerja tim, dan kreativitas. Dengan IPAS, pembelajaran tidak lagi terbatas pada pengajaran langsung di kelas, tetapi mencakup eksplorasi, penemuan, dan aplikasi pengetahuan dalam konteks nyata. Ini membawa pendidikan lebih dekat kepada kebutuhan dan minat siswa, menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan bermakna.
Transformasi pembelajaran di SD melalui IPAS (Integrated Project-based Learning, Active Learning, dan STEM) adalah langkah inovatif menuju pendidikan yang lebih interaktif dan relevan. Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya belajar dari buku teks, tetapi juga terlibat dalam proyek-proyek yang memungkinkan mereka untuk menerapkan pengetahuan dalam konteks nyata. IPAS juga mendorong pembelajaran aktif, di mana siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran mereka sendiri, yang membantu meningkatkan pemahaman dan keterlibatan mereka. Selain itu, fokus pada STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang relevan untuk abad ke-21, seperti pemecahan masalah, pemikiran kritis, dan kolaborasi. Penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran IPAS juga telah meningkatkan kesadaran dan motivasi siswa. Guru dapat menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran digital, video pembelajaran, dan simulasi komputer untuk membuat pembelajaran lebih interaktif dan menarik. Selain itu, model pembelajaran berbasis proyek dan inkuiri juga telah dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. IPAS menawarkan berbagai inovasi teknologi untuk meningkatkan interaktivitas dan relevansi pembelajaran, seperti penggunaan aplikasi, perangkat lunak, dan perangkat keras yang mendukung proses pembelajaran. Kelebihan IPAS antara lain :
- Interaktivitas: Memungkinkan siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran melalui penggunaan teknologi yang interaktif, seperti aplikasi pembelajaran yang menarik dan permainan pendidikan.
- Relevansi: Mengintegrasikan teknologi yang relevan dengan kebutuhan pembelajaran di era digital saat ini, sehingga mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang diperlukan dalam dunia yang semakin terhubung secara digital.
- Pemantauan dan Evaluasi: Memudahkan guru untuk memantau perkembangan setiap siswa secara individual dan menyediakan umpan balik yang lebih cepat dan akurat.
- Kolaborasi: Mendorong kolaborasi antara guru, siswa, dan orang tua dalam mendukung proses pembelajaran, sehingga menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih terintegrasi.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan IPAS, diantaranya Aksesibilitas, dimana kita harus memastikan semua siswa memiliki akses yang sama terhadap teknologi yang diperlukan. Ketimpangan akses bisa menghambat efektivitas IPAS. Yang kedua yaitu Pelatihan, guru perlu dilatih secara memadai untuk mengintegrasikan teknologi ini dalam pembelajaran mereka dengan cara yang optimal. Dan yang ketiga adalah Pengawasan, perlu adanya pengawasan terhadap penggunaan teknologi agar tidak mengarah pada penggunaan yang tidak produktif atau bahkan merugikan. Dalam kurikulum merdeka belajar, guru harus berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan kritis, kreatif, dan mandiri. Dengan begitu, siswa dapat menjadi pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong, serta berkebinekaan global. Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, transformasi melalui IPAS dapat memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di tingkat SD, sesuai dengan tuntutan zaman yang terus berkembang.
Inovasi menuju pendidikan yang lebih interaktif dan relevan adalah kunci untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan. Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menghadapi tantangan tersebut yang pertama adalah Pembelajaran Berbasis Teknologi, dengan mengintegrasikan teknologi seperti simulasi, Augmented Reality (AR), dan Virtual Reality (VR) untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan praktis. Yang kedua yaitu Kurikulum yang Relevan, Memperbarui kurikulum untuk mencakup keterampilan masa depan seperti pemrograman, kecerdasan buatan, dan keterampilan digital lainnya yang sesuai dengan kebutuhan industri. Ketiga, Metode Pembelajaran Aktif yaitu dengan menggunakan pendekatan seperti pembelajaran berbasis proyek, diskusi kelompok, dan kolaborasi antar-siswa untuk mendorong keterlibatan aktif. Yang keempat dengan Penilaian Formatif, yaitu menggabungkan penilaian berkelanjutan dan formatif untuk memberikan umpan balik yang lebih tepat waktu dan membantu pengembangan siswa. Kelima adalah Pembelajaran Seluler, yaitu dengan memanfaatkan perangkat seluler untuk mendukung pembelajaran di luar kelas dan memfasilitasi akses ke materi pembelajaran. Yang terakhir adalah Penekanan pada Keterampilan Soft Skill, yaitu mengembangkan keterampilan seperti kepemimpinan, kolaborasi, dan komunikasi yang diperlukan dalam dunia kerja modern.
Dengan menerapkan inovasi-inovasi ini, pendidikan dapat menjadi lebih dinamis, relevan, dan mempersiapkan siswa untuk sukses di era yang terus berubah ini. Dengan demikian, IPAS tidak hanya meningkatkan pengalaman belajar siswa, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat yang siap menghadapi tantangan masa depan.