Oleh : Pande Gede Krisnatha, Bimbingan dan Konseling B, Universitas Pendidikan Ganesha
Era Industri 5.0 membawa tantangan dan peluang yang unik bagi individu untuk berkembang dan bersaing di pasar kerja yang semakin kompleks dan dinamis. Pada tingkat yang lebih personal, upaya untuk mewujudkan individu melalui optimalisasi pengembangan kepribadian menjadi sangat relevan. Era Industri 5.0 merupakan era di mana manusia dan mesin bekerja sama untuk mencapai hasil yang optimal. Dalam konteks pengembangan kepribadian, ini berarti bahwa individu harus mampu beradaptasi dan berkembang dalam lingkungan yang semakin didominasi oleh teknologi. Penting bagi individu untuk mengembangkan keterampilan digital dan teknologi. Ini tidak hanya berarti mampu menggunakan teknologi, tetapi juga memahami bagaimana teknologi bekerja dan bagaimana dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup. Dalam era Industri 5.0, soft skills seperti kreativitas, pemecahan masalah, dan kemampuan interpersonal menjadi semakin penting. Mesin mungkin dapat melakukan banyak tugas, tetapi mereka tidak dapat meniru kemampuan manusia untuk berpikir secara kreatif dan berinteraksi dengan orang lain. Dalam era di mana mesin dapat melakukan banyak tugas, penting bagi individu untuk menemukan nilai dan tujuan mereka sendiri. Ini bisa berarti mengejar hobi atau minat, atau mungkin berarti mencari cara untuk membuat kontribusi positif terhadap masyarakat, karena sehebatnya suatu mesin untuk masa sekarang masih ada kekurangan yang bisa dilihat sebagai celah bagi kita individu yang memiliki kemampuan ataupun bakat pada bidang tertentu sehingga bisa menjadi senjata utama sebagai perlawanan melawan teknologi
Kepribadian bukan hanya tentang keterampilan teknis, tetapi juga melibatkan aspek-aspek non-teknis yang mencakup kecerdasan emosional, kepemimpinan, kreativitas, dan adaptabilitas. Artikel ini akan membahas upaya mewujudkan individu dalam konteks pengembangan kepribadian pada era Industri 5.0. Industri 5.0, sebagai evolusi dari revolusi industri sebelumnya, menempatkan manusia di pusat sistem produksi yang semakin terhubung dan otomatis. Tantangan utama dalam era ini bukan hanya berkaitan dengan keterampilan teknis, tetapi juga dengan kemampuan individu untuk beradaptasi dengan perubahan yang cepat dan kompleksitas yang semakin meningkat. Oleh karena itu, pengembangan kepribadian menjadi krusial untuk menghadapi tantangan ini. Penting juga untuk mengembangkan sikap yang positif terhadap perubahan. Era Industri 5.0 akan membawa banyak perubahan, dan individu yang dapat menerima dan beradaptasi dengan perubahan ini akan lebih mungkin untuk berhasil.
Dalam era Industri 5.0, kepemimpinan bukan hanya tentang kemampuan untuk mengelola sumber daya, tetapi juga tentang memahami dan mengelola manusia. Kepribadian pemimpin memiliki dampak besar pada motivasi, produktivitas, dan inovasi tim. Upaya untuk mewujudkan individu melalui optimalisasi kepemimpinan berbasis kepribadian dapat meningkatkan kolaborasi, kreativitas, dan kepuasan kerja. Kecerdasan emosional (EQ) semakin diakui sebagai faktor penting dalam kesuksesan individu di tempat kerja. Dalam Industri 5.0, di mana interaksi antar manusia dan mesin semakin kompleks, kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi, baik diri sendiri maupun orang lain, menjadi keterampilan yang sangat dihargai. Upaya untuk meningkatkan EQ melalui pelatihan dan pengembangan diri dapat membantu individu menjadi lebih efektif dalam berkomunikasi dan berkolaborasi. Pengembangan kepribadian tidak hanya tentang mengasah keterampilan yang sudah ada, tetapi juga tentang merangsang kreativitas dan inovasi. Industri 5.0 membutuhkan individu yang mampu berpikir out-of-the-box dan menghadapi tantangan dengan cara yang inovatif. Upaya untuk memfasilitasi lingkungan kerja yang mendukung kreativitas dan mengembangkan keterampilan berpikir kreatif dapat menjadi langkah kunci dalam mewujudkan individu. Dalam konteks era Industri 5.0, perubahan teknologi dan tuntutan pasar dapat terjadi dengan cepat. Oleh karena itu, kemampuan adaptabilitas menjadi sangat penting. Individu yang dapat dengan cepat belajar dan beradaptasi dengan perubahan memiliki keunggulan kompetitif. Pengembangan kepribadian yang berfokus pada kemampuan adaptasi dapat membantu individu tetap relevan dan berkembang dalam karier mereka.
Pendidikan dan pelatihan berperan penting dalam membentuk kepribadian individu. Kurikulum pendidikan dan pelatihan di era Industri 5.0 perlu diperbarui untuk mencakup aspek-aspek kepribadian yang penting. Ini termasuk pengembangan keterampilan sosial, pemecahan masalah, dan kemampuan berpikir kritis. Upaya kolaboratif antara lembaga pendidikan, perusahaan, dan pemerintah dapat membentuk individu yang siap menghadapi tantangan di dunia kerja. Pemanfaatan teknologi dalam pengembangan kepribadian dapat menjadi solusi yang efektif. Aplikasi mobile, platform e-learning, dan teknologi kecerdasan buatan dapat digunakan untuk menyediakan konten pengembangan kepribadian yang personal dan dapat diakses di mana saja. Selain itu, teknologi dapat digunakan untuk mengukur dan melacak perkembangan kepribadian secara objektif.
Dalam era yang semakin terhubung, etika dan tanggung jawab sosial menjadi komponen penting dari kepribadian individu. Upaya untuk mewujudkan individu melalui optimalisasi kepribadian perlu mencakup pembentukan nilai-nilai etika dan kesadaran sosial. Individu yang memiliki kesadaran akan dampak sosial dan lingkungan dari tindakan mereka dapat menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat. Mewujudkan individu tidak dapat dipahami secara terpisah dari konteks masyarakat dan lingkungan kerja. Pendekatan holistik yang melibatkan kolaborasi antar disiplin, termasuk psikologi, teknologi, dan manajemen, dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan kepribadian. Upaya bersama antara berbagai sektor dapat menciptakan inovasi dalam pengembangan kepribadian yang relevan dengan tuntutan Industri 5.0. Dalam menghadapi era Industri 5.0, upaya untuk mewujudkan individu melalui optimalisasi pengembangan kepribadian menjadi sangat penting. Kepribadian yang berkembang dengan baik tidak hanya mencakup keterampilan teknis, tetapi juga aspek-aspek non-teknis seperti kepemimpinan, kecerdasan emosi. penting untuk mengingat bahwa meskipun teknologi dan mesin memainkan peran yang semakin besar dalam hidup kita, kita tetap manusia. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi, dan untuk menjaga kesehatan fisik dan mental kita.