Oleh: I Gusti Ayu Shri Wulandari, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Pendidikan Ganesha.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman suku dan etnis, dengan lebih dari 1.300 suku tersebar di seluruh nusantara. Keberagaman ini menciptakan panorama budaya yang beragam, meliputi berbagai jenis tradisi, bahasa, seni, dan adat istiadat yang unik di setiap daerah. Budaya Nusantara bukan hanya identitas bangsa Indonesia, tetapi juga merupakan warisan leluhur yang tak ternilai harganya. Namun, dalam era globalisasi yang semakin maju seperti sekarang, banyak yang percaya bahwa kebudayaan Indonesia mulai tergerus. Derasnya arus globalisasi telah membawa perubahan signifikan dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang menimbulkan tantangan besar terhadap keberlangsungan budaya lokal. Meskipun demikian, globalisasi juga membuka akses terhadap teknologi dan informasi mengenai budaya asing yang dapat memperkaya pengetahuan dan pengalaman kita. Di tengah tantangan ini, pemahaman mendalam tentang wawasan Nusantara menjadi kunci penting bagi mahasiswa untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia.
Wawasan Nusantara merupakan cara pandang dan sikap bangsa Indonesia terhadap dirinya sendiri dan lingkungan dengan mengutamakan tujuan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta kesatuan wilayah demi tercapainya tujuan nasional. Selain itu, wawasan nusantara juga merupakan pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Konsep wawasan Nusantara ini tidak dapat dipandang sebelah mata dan sangat penting untuk dipahami. Sebab, wawasan Nusantara adalah identitas dan jati diri yang membentuk bangsa Indonesia. Sebagai agen perubahan, mahasiswa memegang peran penting dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan lokal Indonesia. Pengaruh budaya asing yang terbawa oleh arus globalisasi sering kali mengancam Identitas budaya kita. Menghadapi tantangan ini, Mahasiswa yang memiliki pemahaman kuat mengenai wawasan Nusantara akan lebih mampu dalam mempertahankan budaya lokal Indonesia. Mereka memahami bahwa kebudayaan lokal adalah warisan berharga yang perlu dijaga, sehingga mereka dapat menyaring dan mengkritisi pengaruh tersebut, serta berupaya untuk mempertahankan nilai-nilai asli kebudayaan mereka. Selain itu, memperdalam wawasan Nusantara akan membantu mahasiswa dalam mengambil langkah yang tepat dalam mempromosikan kebudayaan Indonesia ke Masyarakat luas.
Untuk meningkatkan wawasan Nusantara pada mahasiswa, Pendidikan tinggi perlu mengintegrasikan mata kuliah yang mengkaji budaya lokal dan kearifan lokal ke dalam kurikulum akademik. Melalui mata kuliah ini, mahasiswa dapat lebih menghargai dan memahami nilai-nilai kearifan lokal yang ada di sekitar mereka. Pemahaman yang mendalam mengenai wawasan Nusantara dapat mengembangkan sikap mahasiswa yang lebih proaktif dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan lokal. Kegiatan-kegiatan diluar perkuliahan seperti organisasi dan ekstrakurikuler yang berfokus pada pelestarian budaya, seperti tari tradisional secara signifikan berkontribusi dalam mempertahankan kebudayaan. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya mempertahakan budaya, tetapi juga mempromosikan budaya. Salah satu cara efektif untuk melakukan mempromosikan budaya, yaitu melalui program pertukaran pelajar. Mahasiswa dapat berbagi pengetahuan tentang budaya Indonesia dengan rekan-rekan mereka dari berbagai negara. Tidak hanya memperluas wawasan mereka tentang budaya lain, program ini juga membantu memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia. Selain itu, mahasiswa juga dapat memanfaatkan kemajuan teknologi yang pesat di era ini. Mahasiswa dapat mendokumentasikan dan menyebarkan pengetahuan tentang kebudayaan lokal melalui berbagai platform digital, seperti membuat film dokumenter, podcast, dan konten media sosial yang menarik tentang tradisi, bahasa, dan seni lokal. Konten media sosial, seperti video pendek dapat menyebarkan informasi budaya lebih cepat, sedangkan pendekatan visual dan naratif yang kuat melalui film dokumenter dapat menginspirasi penonton untuk lebih menghargai dan memahami kekayaan budaya Indonesia. Mahasiswa juga dapat melakukan kolaborasi dengan komunitas adat dan organisasi budaya untuk memperkuat upaya pelestarian budaya. Bersama dengan komunitas lokal, mahasiswa dapat bekerja sama dan terlibat langsung dalam proyek-proyek yang mendokumentasikan dan melestarikan tradisi lisan, seperti cerita rakyat, lagu-lagu daerah, dan ritual adat. Dengan demikian, mahasiswa dapat berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan budaya lokal.
Sebagai kesimpulan, wawasan Nusantara memainkan peran penting bagi mahasiswa dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia di era globalisasi sekarang. Wawasan Nusantara dapat dijadikan sebagai landasan bagi mahasiswa dalam mempertahankan kebudayaan Indonesia. Di tengah derasnya arus globalisasi yang tak terelakkan, mahasiswa memiliki peran penting dalam mempertahankan identitas budaya. Mahasiswa yang memiliki pemahaman kuat mengenai wawasan Nusantara memiliki tanggung jawab dalam melestarikan budaya bangsa Indonesia, melindungi nilai-nilai lokal, dan mempromosikan kekayaan budaya di tingkat nasional dan internasional. Untuk mewujudkan hal tersebut, perguruan tinggi mengenai Pendidikan perlu mengintegrasikan mata kuliah yang mengkaji budaya lokal dan kearifan lokal ke dalam perkuliahan. Kegiatan di luar perkuliahan, seperti organisasi dan ekstrakurikuler yang berfokus pada pelestarian budaya, juga penting dalam mengembangkan sikap proaktif di kalangan mahasiswa, serta pemanfaatan teknologi yang semakin canggih juga menwarkan berbagai macam peluang bagi mahasiswa dalam menyebarkan pengetahuan mengenai kebudayaan lokal kita. Mahasiswa adalah penjaga masa depan budaya Indonesia, melalui tindakan dan inisiatif yang mereka ambil diharapkan dapat memastikan bahwa kekayaan budaya bangsa ini tetap hidup dan relevan di era global.