KETEPATAN PEMILIHAN MODEL PEMBELAJARAN PADA PEMBELAJARAN IPS SD UNTUK MENGHADAPI TUNTUTAN KETERAMPILAN ABAD-21

Oleh : Komang Ninda Yuliantari Utami, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha

Sebagai seorang guru, pemilihan model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran IPS di SD untuk menghadapi tuntutan keterampilan abad 21 adalah kunci dalam mempersiapkan siswa untuk masa depan yang kompleks dan beragam. Model pembelajaran adalah pendekatan atau strategi yang digunakan dalam proses pengajaran dan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berfungsi sebagai kerangka kerja yang membantu guru merancang dan mengatur aktivitas belajar siswa agar mencapai hasil yang diinginkan. Berbagai macam model pembelajaran sudah dikembangkan dan diterapkan dalam pendidikan. Model pembelajaran yang umum digunakan, yaitu Model Pembelajaran Kooperatif, Problem Based Learning (PBL), Model Pembelajaran Inquiry, Project Based Learning (PJBL), Model Pembelajaran Berpusat pada Siswa (Student Center), Model Pembelajaran Berpusat pada Guru (Teacher Center), dan masih banyak lagi. Pemilihan model pembelajaran yang tepat harus mempertimbangkan karakteristik siswa, tujuan pembelajaran, dan konteks pendidikan agar sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi lingkungan kelas sehingga tercipta proses pembelajaran yang efektif dan bermanfaat nantinya. Sehingga sebagai seorang guru harus bisa mengkombinasikan berbagai model pembelajaran yang akan digunakan terutama dalam mengikuti perkembangan jaman anak milenial sekarang yang segala sesuatunya sudah berkembang sangat pesat baik dari teknologi maupun cara berpikir siswa yang sudah semakin kritis.

Abad 21 merupakan era perkembangan pesat dalam kemajuan komunikasi, teknologi informasi, transportasi, globalisasi, perubahan sosial, dan ilmu pengetahuan terutama pada siswa milenial. Dalam konteks pendidikan, abad 21 menekankan pada pengembangan keterampilan yang relevan dengan tuntutannya yaitu mencakup pemikiran kritis, kreativitas, kerjasama, komunikasi efektif, pemecahan masalah, literasi digital, keterampilan adaptasi, kepemimpinan, dan kemampuan untuk terus belajar sepanjang hayat. Dalam konteks pembelajaran, keterampilan abad 21 menekankan pada pendekatan yang aktif, kreatif, dan kolaboratif. Model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam pemecahan masalah, proyek berbasis konteks, penggunaan teknologi, dan kerja tim dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan abad 21 yang diperlukan untuk sukses di dunia yang terus berubah. Pendidikan abad 21 juga menekankan pada pengembangan pemahaman lintas disiplin, penilaian berbasis kompetensi, pemikiran kritis, dan penggunaan teknologi sebagai alat pembelajaran. Selain itu, keterampilan sosial dan emosional, seperti empati, kerjasama, dan kepekaan budaya, juga dianggap penting dalam membantu siswa menjadi individu yang lebih terampil, bertanggung jawab, dan memiliki kesadaran global. Pendidikan harus membantu siswa mengembangkan keterampilan abad 21 agar mereka siap menghadapi tantangan masa depan dan menjadi kontributor yang berarti dalam masyarakat yang semakin kompleks dan terhubung secara global.

Agar sesuai dengan tuntutan abad ke 21 yaitu pada generasi milenial, model pembelajaran yang sesuai dalam proses pembelajaran IPS SD adalah Project Based Learning (PJBL). Karena sangat relevan untuk mempersiapkan siswa dengan keterampilan abad 21. Dalam model ini, siswa terlibat dalam proyek atau tugas berbasis masalah yang memerlukan pemecahan masalah, penelitian, dan presentasi. Siswa bekerja secara aktif untuk memahami konsep-konsep IPS melalui pengalaman praktis dan aplikasi nyata. Dalam proses ini, mereka belajar bekerja dalam tim, berkomunikasi secara efektif, berpikir kritis, dan mengembangkan kreativitas. Dalam model pembelajaran PJBL ini juga mencangkup beberapa pendekatan, seperti pendekatan kolaboratif yang dapat mengembangkan keterampilan sosial, kerjasama, pemecahan masalah berkelompok, dan pemikiran kritis. Dalam IPS, ini sangat penting karena topik-topik sering melibatkan perspektif yang berbeda dan memerlukan pemahaman yang komprehensif. Kemudian pendekatan interdisipliner, karena melibatkan integrasi dari beberapa disiplin ilmu, seperti sejarah, geografi, ekonomi, dan sosiologi. Misalnya, ketika mempelajari tentang lingkungan, siswa dapat mempelajari dampak lingkungan dari perspektif geografi, sejarah, dan ekonomi. Dari pendekatan ini dapat membantu siswa memperluas pemahaman mereka tentang topik dan melihat keterkaitan yang lebih luas antara konsep-konsep IPS. Secara keseluruhan, pemilihan model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran IPS di SD harus mempertimbangkan pendekatan berbasis proyek, kolaboratif, dan interdisipliner. Dengan mengintegrasikan model-model ini, siswa akan dibekali dengan keterampilan abad 21 yang meliputi pemecahan masalah, kerjasama, komunikasi, pemikiran kritis, kreativitas, dan pemahaman yang komprehensif tentang dunia IPS. Maka dari itu, untuk memenuhi tuntutan keterampilan abad 21, model pembelajaran yang tepat digunakan adalah Project Based Learning (PJBL) karena semua tuntutan keterampilan sudah terkandung di dalam model pembelajaran ini dan akan didapatkan jika diterapkan dalam proses pembelajaran.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *