MEMBANGUN HARMONI SOSIAL LEWAT PENDIDIKAN MULTIKULTURAL SEJAK DINI

Oleh: I Gede Mangku Arya, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha

Keberagaman adalah salah satu kekayaan terbesar bangsa Indonesia sebagai negara dengan ratusan suku, bahasa, dan agama, Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk menjadi contoh harmoni sosial di tengah perbedaan. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa keberagaman juga dapat menjadi sumber konflik jika tidak dikelola dengan baik, oleh karena itu pendidikan multikultural sejak dini menjadi salah satu langkah strategis untuk membangun masyarakat yang toleran dan harmonis. Pendidikan ini, terutama jika diterapkan di tingkat sekolah dasar (SD), memiliki peran penting dalam menciptakan generasi yang menghargai perbedaan dan mampu hidup berdampingan secara damai.

Pendidikan multikulturalisme di SD merupakan investasi jangka panjang untuk membangun masyarakat yang inklusif, usia anak-anak di SD adalah masa perkembangan kognitif dan emosional yang krusial. Dengan adanya perbedaan suku ras dan agama yang ada disekolah membuat guru harus  terlibat  aktif  di  dalam  proses  pembelajaran  untuk  mampu  mengajarkan  pendidikan multikultural  dengan  nilai  kebersamaan. Pada masa ini, mereka mulai membentuk cara pandang terhadap diri sendiri dan dunia di sekitar mereka, sekolah dasar sebagai lingkungan pendidikan pertama di luar rumah menjadi tempat ideal untuk menanamkan nilai-nilai kebersamaan, toleransi, dan penghargaan terhadap perbedaan. Melalui pendidikan multikultural, siswa tidak hanya diajarkan untuk memahami keberagaman, tetapi juga untuk merayakannya. Mereka belajar bahwa perbedaan agama, budaya, bahasa, dan tradisi bukanlah penghalang, melainkan kekayaan yang harus dihormati dan dijaga. Pendidikan ini memberikan pondasi kuat bagi anak-anak untuk tumbuh menjadi individu yang mampu hidup berdampingan dengan orang lain di masyarakat yang semakin multikultural dan global.

 Anak-anak di usia dini memiliki kemampuan luar biasa untuk belajar dan menyerap nilai-nilai yang diajarkan kepada mereka dengan mengenalkan konsep keberagaman sejak kecil, mereka dapat tumbuh menjadi individu yang toleran dan menghargai perbedaan. Pendidikan multikultural membantu anak-anak melihat perbedaan sebagai sesuatu yang alami dan positif, sehingga dapat mengurangi prasangka dan stereotip yang sering kali muncul akibat ketidaktahuan. Di era globalisasi, kemampuan untuk bekerja sama dan berkomunikasi dengan orang dari latar belakang yang berbeda menjadi sangat penting, pendidikan multikultural membekali siswa dengan keterampilan sosial dan emosional yang dibutuhkan untuk beradaptasi dan sukses di dunia yang semakin terhubung. Anak-anak yang memahami dan menghargai keberagaman akan lebih siap untuk menghadapi tantangan dan peluang di masyarakat global. Diskriminasi dan intoleransi sering kali muncul dari kurangnya pemahaman akan keberagaman. Dengan mengenalkan pendidikan multikultural sejak dini, siswa dapat belajar untuk menghormati perbedaan dan menghindari perilaku diskriminatif. Pendidikan ini juga membantu mengurangi potensi konflik sosial di masa depan dengan membangun rasa saling pengertian dan solidaritas di antara individu.

Pendidikan multikultural tidak hanya membantu siswa memahami dan menghargai keberagaman, tetapi juga memiliki dampak positif terhadap perkembangan karakter mereka. Anak-anak diajarkan untuk memahami perspektif orang lain dan merasakan apa yang dirasakan oleh mereka yang berbeda dari dirinya. Hal ini membantu mereka menjadi individu yang lebih peduli dan sensitif terhadap kebutuhan orang lain. Dengan mengenali dan memahami perbedaan, siswa dapat membangun rasa kebersamaan dan saling mendukung di antara sesama. Solidaritas ini menjadi fondasi penting untuk menciptakan masyarakat yang harmonis. Pendidikan multikultural mengajarkan siswa untuk menghargai tradisi, nilai, dan kepercayaan yang berbeda dari yang mereka miliki. Hal ini menciptakan rasa hormat yang mendalam terhadap keragaman budaya yang ada di masyarakat.

Pendidikan multikultural dapat diimplementasikan melalui berbagai cara yang kreatif dan menyenangkan. Beberapa contoh yang dapat dilakukan di sekolah dasar antara lain:

  1. Guru dapat mengenalkan budaya daerah melalui kegiatan seperti belajar tarian tradisional, menyanyikan lagu daerah, atau membuat kerajinan tangan khas daerah tertentu. Hal ini membantu siswa memahami keberagaman budaya di Indonesia dan menghargai warisan budaya yang dimiliki oleh masing-masing daerah.
  2. Sekolah dapat menyelenggarakan acara lintas budaya, seperti festival makanan atau pameran seni dari berbagai daerah dan negara. Melalui kegiatan ini, siswa dapat belajar langsung tentang tradisi dan kebiasaan dari berbagai kelompok masyarakat.
  3. Materi pembelajaran yang digunakan di sekolah dapat dirancang untuk mencerminkan keberagaman budaya, agama, dan bahasa. Misalnya, dalam pelajaran Bahasa Indonesia, siswa dapat membaca cerita rakyat dari berbagai daerah di Indonesia, atau dalam pelajaran Seni Budaya, mereka dapat mempelajari seni tradisional dari berbagai suku.
  4. Guru dapat mengajak siswa untuk berdiskusi tentang pentingnya menghargai perbedaan, diskusi ini dapat dilakukan melalui cerita, film, atau permainan yang melibatkan keberagaman.

Pendidikan multikultural di sekolah dasar adalah langkah strategis untuk membangun harmoni sosial di tengah masyarakat yang beragam. Dengan mengenalkan nilai-nilai toleransi, empati, dan penghargaan terhadap perbedaan sejak dini, kita dapat menciptakan generasi yang mampu hidup berdampingan secara damai dan inklusif. Selain itu, pendidikan ini juga membekali anak-anak dengan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan di masyarakat global. Melalui implementasi yang kreatif dan kolaborasi antara guru, orang tua, dan pemerintah, pendidikan multikultural dapat menjadi alat yang efektif untuk menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan adil. Keberagaman bukanlah penghalang, melainkan kekuatan yang harus dirayakan. Dengan pendidikan sebagai jalannya, mari kita wujudkan Indonesia yang lebih inklusif dan dam

DAFTAR PUSTAKA

Wales, R. (2022). Pendidikan Multikultural di Indonesia. Nusantara: Jurnal Pendidikan, Seni, Sains Dan Sosial Humaniora1(01).

Anton, A., Anggraeni, D., Munggaran, S. W., Hasbiya, A., & Rahman, A. (2024). Pendekatan pendidikan multikultural dalam membentuk karakter siswa di sekolah dasar. Jurnal Intelek Insan Cendikia, 1(8), 4375-4384.

Suarlin, Suarlin, Elpisah Elpisah, and Noor Munadia Mawaddati. “Peran Pendidikan Multikultural Dalam Meminimalisir Problematika Anak Di Sekolah.” Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah 6.3 (2022): 553-558.

Syahrial, S., Kurniawan, A. R., Alirmansyah, A., & Alazi, A. (2019). Strategi guru dalam menumbuhkan nilai kebersamaan pada pendidikan multikultural di sekolah dasar. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, 4(2), 232-244.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *