Membangun Kesadaran Ekonomi Anak Melalui Pendidikan Dasar

Oleh : Kadek Venny Rosita Dewi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha

Dijaman sekarang ini, dimana perkembangan zaman yang sudah semakin modern ini, kesadaran tentang ekonomi menjadi salah satu aspek yang penting untuk perlu diketahui oleh setiap individu. Namun, banyak yang keliru dengan pendidikan ekonomi yang lebih dipentingnya untuk diberikan untuk anak sekolah menengah dibandingkan anak sekolah dasar. Padahal, sebenarnya pendidikan ekonomi seharusnya diberikan mulai dari anak ketika  berada di bangku sekolah dasar, karena jika sudah diajarkan mulai dari sejak dini, anak – anak akan mengetahui apa itu kerja keras, bagaimana mengatur keuangan. Dengan begitu, karakter, pola piker, serta sikap anak terhadap keuangan dapat terbentuk sejak dini. Sebenarnya pendidikan ekonomi tidah hanya mengajarkan tentang transaksi jual – beli atau tentang keuangan. Pendidikan ekonomi mengjarkan lebih dari itu, pendidikan ekonomi mengajarkan tentang bagaimana bertanggung jawab, mengelola sumber daya yang ada, pentingnya menabung untuk masa depan, memahami tentang antara kebutuhan dan keinginan, dan bagaimana membuat keputusan yang bijak dalam suatu masalah. Konsep ini disampaikan kepada anak – anak sekolah dasar dengan cara belajar yang kontekstual, menyenangkan, kreatif dan inovatif agar dengan mudah dipahami namun mereka tetap senang dalam belajar tanpa adanya tekanan.

Nah, jika ada yang bertanya “ mengapa pendidikan ekonomi harus dimulai sejak sekolah dasar? “ anak – anak SD yang berumur 6 – 12 tahun merupakan usia yang sangat bagus untuk anak dalam membentuk karakter an kebiasaan. Anak- anak di usia 6 – 12 tahun masih berada dalam proses perkembangan yang kognitif yang bagus. Di usia mereka ini, mereka mampu memahami konsep yang konkret sehingga mereka mampu untuk mengambil keputusan yang sederhana. Misalnya, jika anak di hadapkan pada pilihan membeli mainan atau menabung untuk membeli sesuatu yang besar dikemudian hari, jika anak itu sudah mendapatkan pengertian tentang pendidikan ekonomi mereka pasti akan bisa memilih. Dengan hal itu, anak menjadi tahu yang mana prioritas dan mana keinginan, nilai waktu atas uang, serta konsekuensi dari setiap piliha yang mereka ambil.

Selanjutnya akan banyak sekali tantangan ekonomi yang akan muncul yang mungkin saja semakin kompleks. Generasi muda seperti sekarang harus dibekali kemampuan untuk berpikir kritis terhadap masalah ekonomi yang terjadi disekitar kita, mulai dari inflasi harga dari kebutuhan pokok hingga trend – trend perubahan ekonomi digital. Nah, dengan adanya penerapan pendidikan ekonomi di sekolah dasar anak – anak menjadi mengetahui perubahan ini, sehingga mereka menjadi bisa menyesuaikan diri serta berinovasi di dalamnya.

Untuk mengajarkan pendidikan ekonomi pada anak sekolah dasar tidak harus mengajarkan materi nya susah dan ribet. Cukup mengajarkan materi yang mudah dan simple seperti bagaimana cara mengatur uang jajan yang diberikan oleh orang tua setiap harinya, menabung di celengan atau di koperasi sekolah, dan memahami makna dari apa itu bekerja keras untuk mendapatkan uang, serta mengerti konsep berbagi ( filantropi ) juga dapat menjadi bagian dari kurikulum pembelajaran. Cara belajar pun bisa dikreasikan semenarik mungkin seperti dengan simulasi pasar, projek mini market seperti membawa barang hasil karya untuk diperjual belikan, atau kunjungan ke koperasi sekolah, dengan begitu anak – anak bisa dengan langsung memahami bagaimana ekonomi berjalan di kehidupan nyata.

Negara – Negara maju sudah mengintegrasikan pendidikan ekonomi ke sekolah dasar melalui kurikulum dasar mereka. Seperti misalnya, di Amerika Serikat mereka sudah menjalankan program yang bernama “ financial literacy “ untuk anak – anak, yang dimana mereka mengajarkan tentang tabungan, investasi, bahkan mereka juga mengajarkan konsep pajak yang sederhana. Hal ini yang menjadi salah satu mengapa penduduk di Negara itu mengerti dengan keadaan ekonomi dan memiliki perencanaan finansial yang baik dan terencana.

Di beberapa sekolah di Indonesia sudah mulai memperkenalkan konsep itu naum masih belum merata. Konsep pendidikan ekonomi di Indonesia masih dianggap sebagai “ tambahan “, bukan sebagai kebutuhan pokok. Padahal, jika dilihat dari literasi keuangan masyarakat Indonesia yang masih tergolong rendah menurut Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ), menurutnya sudah saat Negara kita memprioritaskan pendidikan ekonomi menjadi bagian integral dari kurikulum dasar nasional. Bahkan selain untuk itu, mengenalkan pendidikan ekonomi mulai sejak dini dapat membentuk generasi wirausaha. Pada saat anak – anak mulai memiliki pola pikir yang kreatif, peluang yang bisa dijadikan usaha dan mereka sudah berani untuk mengambil resiko yang terukur dalam kemampuan mereka, otomatis mereka akan siap untuk menciptakan lapangan pekerjaan bukan sebagai generasi yang hanya mengandalkan mencari pekerjaan. Hal ini sangat penting untuk menghadapi bonus demografi yang sedang dialami oleh Indonesia, dimana saat ini usia produktif yang jumlahnya sangat besar namun kurang diimbangi dengan lapangan pekerjaan yang memadai.

Tentu saja, keberhasilan dari pendidikan ekonomi di Sekolah Dasar tidak hanya bergantung pada kurikulum yang digunakan, tetapi pastinya pada kualitas pengajarnya. Guru juga perlu dibekali pelatihan tentang bagaimana kontekstual yang baik dan menarik dalam mengajarkan anak – anak. Selain itu para orang tua juga menjadi peran penting dalam hal ini, para orang tua dapat dilibatkan untuk mengajarkan pendidikan ekonomi lebih lanjut dirumah.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *